Kamis, 07 Agustus 2014

KASAU : 32 Pesawat TNI AU Akan Tampil Pada Peringatan HUT RI


Yogjakarta (MI) : 32 pesawat TNI AU akan tampil fly pass pada peringatan HUT RI ke-69 dalam dua formasi besar, terdiri dari flight satu, 10 pesawat T-50 Golden Eagle dan 6 pesawat Hawk 100/200 dan flight kedua 8 pesawat F-16 termasuk 3 pesawat yang baru blok C/D 52ID dan 8 pesawat Sukhoi SU-27/30, sehingga masing-masing flight terdiri dari 16 pesawat. 

Demikian dikatakan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia pada keterangan persnya usai upacara Peringatan ke-67 Hari Bakti TNI Angkatan Udara di Ksatrian AAU Yogjakarta, Kamis (7/8). 
Terkait dengan datangnya alutsista TNI AU yang baru dan kesiapan penerbangnya Kasau mengatakan, paralel dengan penambahan pesawat sudah disiapkan dan di programkan jumlah pesawat serta pelatihnya sehingga pesawat yang ada akan siap operasional, paling tidak 75 persen harus siap operasi dan 25 persen untuk perawatan. 

Kasau mengharapkan, paling tidak 40 penerbang setiap angkatan sekolah penerbang dengan masukan dari sekolah penerbang PSDP dan AAU serta lulusan sekolah penerbang dari negara sahabat di luar negeri seperti Amerika. 

Sementara dalam upacara Peringatan ke-67 Hari Bakti TNI AU Kasau Mengatakan, perjuangan serta pengorbanan yang telah diberikan adalah bukti nyata dari pengabdian yang tulus dari putra terbaik TNI Angkatan Udara kepada negara dan bangsa. Gugurnya tiga pahlawan mewariskan nilai semangat juang bagi TNI Angkatan udara untuk selalu berbuat yang terbaik bagi rakyat dan bangsa Indonesia, jelasnya. 

Ketiga pahlawan tersebut gugur dalam tragedi pasawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan bantuan dari Palang Merah Malaya untuk misi kemanuasian ditembak oleh pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk Belanda dan jatuh di Desa Ngoto 3 km Selatan Yogjakarta. Dalam kejadian tersebut TNI Angkatan Udara kehilangan putra terbaiknya yaitu Komodor Muda Udara Agustinus Adi Sutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdurachman Saleh dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo. 

Peristiwa tersebut terjadi setalah dipagi buta tiga pesawat TNI AU, terdiri dari satu pesawat Guntai dan dua pesawat Cureng menyerang kedudukan tangsi-tangsi Belanda di kota Semarang, Salatiga dan Ambarawa. 
Pada kesempatan tersebut Kasau juga mewisuda 30 Pati TNI AU yang memasuki purna bakti, yaitu Marsdya TNI (Purn) Eris Heryanto, S.IP. MA, Marsdya TNI (Purn) Boy Syahril Qamar, SE, Marsda TNI (Purn) Sru Astjarjo Andreas, S.IP, Marsda TNI (Purn) L. Tony Susanto, Marsda TNI (Purn) Bambang Wahyudi, S.IP, Marsda TNI (Purn) M. Barkah, SE, Marsda TNI (Purn) Syahrul Ansory, SE, Marsda TNI (Purn) Sujono, Marsda TNI (Purn) Suparman, St. Mm, Marsda TNI (Purn) Maroef Sjamsoeddin, MBA, Marsda TNI (Purn) Chaerudin Ray, SE, Marsda TNI (Purn) Drs. Sugianto, MM, MBA, Marsda TNI (Purn) Didi Sumardi H, Marsda TNI (Purn) Dr. Ir. Drs. T. Ken Darmastono, MSc, Marsma TNI (Purn) Wahyudin Karnadinata, Marsma TNI (Purn) Parulian Simamora, M.Sc, Marsma TNI (Purn) Sulastri Baso, Marsma TNI (Purn) Yaya Aspiadi, Marsma TNI (Purn) M. Z. Djamhari, M.Sc, Marsma TNI (Purn) Enuh Warsa Wijaya, Marsma TNI (Purn) Asri Yatim, Marsma TNI (Purn) Lambok Lumban Tobing, Marsma TNI (Purn) Suwarso, Marsma TNI (Purn) Yiyit Prayitno, Marsma TNI (Purn) Megawaty, SH, Marsma TNI (Purn) Drs. Herry Hermawan A. Psi, MM, Marsma TNI (Purn) Drs. Deddy M.P.H, M.Psi, Marsma TNI (Purn) Dr. Drs. Suprapto, M.Sc, Marsma TNI (Purn) Tuhu Trimurnianto, SE, Marsma TNIi (Purn) Krismaranto, SH. MH.

Polisi Kesulitan Usut Kasus Bergesernya Patok Perbatasan RI-Malaysia



NUNUKAN (MI) : Polisi masih kesulitan mengusut kasus hilang, rusak dan bergesernya patok perbatasan Republik Indonesia-Malaysia di RT 13, Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.

Kasubag Humas Polres Nunukan Ipda M Karyadi mengungkapkan, penyidik masih menemui kendala untuk memeriksa sejumlah pihak-pihak yang terlibat. Sebab kejadian hilang, rusak dan bergesernya patok perbatasan itu sudah terjadi sejak lama.

"Itu sebenarnya kejadiannya sudah lama," ujarnya.
Sebanyak 16 patok yang hilang, rusak maupun bergeser itu dilaporkan anggota TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia Yonif 100/Raider, Juni lalu. Lokasi kejadian disebutkan berada di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Bhumi Siemanggaris Indah (BSI).

Karyadi mengungkapkan, penyidik telah memintai keterangan Kepala Bagian Personalia PT BSI, sekitar dua pekan yang lalu. Hal ini untuk mengetahui penanggung jawab lapangan di perkebunan tersebut. Dari informasi yang diperoleh, manajer kebun saat kejadian itu ternyata sudah tidak bertugas lagi di sana.
"Seandainya yang bersangkutan masih ada di situ, itu untuk menggali materi lebih dapat dari penyidik. Ini yang menjadi kendala sampai sekarang dari penyidik. Jadi yang manajer kebun sekarang ini yang baru. Yang lama sudah tidak ada," ujarnya.

Meskipun masih menemui kendala, penyidik Polres Nunukan tetap melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus itu. Karyadi mengatakan, penyidik akan memintai keterangan saksi ahli dari Badan Pertanahan Nasional dan Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Nunukan.
"Dia akan memberikan keterangan. Jadi sementara ini mereka masih merumuskan, mencari titik koordinat terhadap patok-patok yang hilang itu," ujarnya.

Sebenarnya, sejak pekan lalu saksi ahli ini akan dimintai keterangannya.
"Cuma karena dia masih merumuskan itu, akhirnya rencananya minggu depan," ujarnya.
Sebelumnya para saksi ahli telah turun melihat langsung kondisi lapangan. "Nanti dia bisa memberikan klarifikasi dari hasil saat peninjauan lapangan," katanya.

Sejauh ini Polisi telah memiliki foto-foto yang diduga sebagai lokasi tempat patok yang hilang, rusak dan bergeser itu. Polisi juga masih menahan satu unit alat berat jenis bomag Nomor BW 211D – 40, yang diduga digunakan untuk merusak patok perbatasan. Sejak penahanan alat berat itu, aktivitas di lokasi perkebunan juga terhenti.

Karyadi mengatakan, hingga kini belum ada kepastian status kasus tersebut.
"Apakah dihentikan atau dilanjutkan? Kalau memang sudah sepakat termasuk dengan pelapor, kemudian mau diperbaiki patoknya, bukan tidak mungkin kasusnya dihentikan. Tetapi sementara proses di Reskrim masih berjalan," katanya.

Terungkapnya kasus itu berawal Rabu (4/6/2014) sekitar pukul 12.15, saat Su selaku pelapor dan rekannya M dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia Yonif 100/Raider bersama Kepala Desa Sekaduyan Taka, Putra dan beberapa warganya melakukan pengecekan patok perbatasan antara wilayah daratan Republik Indonesia dan Malaysia.

Setelah melakukan pengecekan, ditemukan patok batas antara RI dan Malaysia yang rusak, hilang atau bergeser, yang diduga akibat pekerjaan pembukaan lahan PT BSI.
Setelah mengonfirmasi kepada masyarakat setempat dan memastikan karusakan, hilang dan bergesernya patok-patok itu, anggota TNI tersebut lalu melaporkannya kepada Polisi.

Pindad Pede Jadi Produsen Amunisi Terbesar di ASEAN

http://images.detik.com/content/2014/08/07/1036/moupindad.jpgPT Pindad (Persero) membangun pabrik amunisi di Malang (Jawa Timur) dengan menggandeng Rheinmetall Denel Munition (RDM), perusahaan asal Afrika Selatan. Ini akan menggenjot sektor bisnis Pindad di divisi amunisi.

Direktur Utama Pindad Sudirman Said mengatakan, dengan pembangunan pabrik ini perseroan akan memiliki akses untuk masuk ke pasar amunisi dengan skala internasional dimulai dari Asia Tenggara, sehingga Pindad bisa menggenjot bisnis perusahaan di sektor produksi amunisi.

"Di Pindad ada dua lini industri. Pertama persenjataan dan peralatan tempur., kedua industri amunisi. Sampai saat ini divisi amunisi telah menyumbang lebih dari 50% ke profit kami. Jadi memang sebagian besar dari amunisi," papar Sudirman usai penandatangan tersebut di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Hingga akhir 2013, Pindad mencatat laba sebesar Rp 97 miliar. Artinya pada periode tersebut, bisnis amunisi telah menyumbang lebih dari Rp 49 miliar terhadap total laba perusahaan.

"Bukan angka yang besar, tapi yang penting itu trennya. Kita lihat trennya ini mengalami kenaikan. Dalam tiga tahun ini rata-rata pertumbuhannya 24% per tahun, itu yang ingin kita tingkatkan. Kami harapkan dengan kerja sama ini, peningkatannya akan lebih agresif bagi perusahaan," sebut dia.

Sudirman optimistis langkah strategis ini dapat menggenjot kinerja perusahaan secara keseluruhan. Karena menurutnya di Asia Tenggara belum banyak industri amunisi. Pabrik ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

"Tidak banyak negara di Asia Tenggara yang bisa memproduksi amunisi seperti kita (Pindad). Kerja sama ini akan menjadikan fasilitas produksi amunisi ini sebagai yang tebesar di Asia Tenggara," sebut dia.

Terkait dengan pabrik amunisi yang akan dibangun bersama RDM, ia menyebut pembangunan akan dilengkapi dengan area uji coba peledakan.

"Kita sudah ada bangunan, sudah jadi lokasinya di Malang. Selain gedung, ada lahan terbuka juga. Luas total 168 hektar. Ada tempat peledakan percobaan. Jarak dari malang 20 km. Jauh dari pemukiman sehingga cocok untuk tempat pengembangan industri ledakan," terang Sudirman.

Investasi yang sudah digelontorkan untuk bangunan tersebut adalah sekitar Rp 20 miliar. "Bukan angka yang signifikan, karena bangunan saja itu belum apa-apa. Kita masih harus mendatangkan mesin, peralatan dan lain-lain," lanjut dia.

Selain itu, Pindad dan RDM bersepakat untuk membangun akademi atau lembaga pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Untuk mengoperasikan gedung ini tentu kita butuh tenaga ahli. Di Malang kita sudah ada 1.000 orang tenaga ahli. Tapi kalau kita mau masuk level berikutnya karena kita ingin menjangkau pasar Asia, berarti kita butuh tenaga ahli lebih banyak lagi. Kita belum tahu berapa, tapi semua sedang kita persiapkan," paparnya.

Ditambahkan Sudirman, dari kerjasama ini nantinya juga akan dibentuk sebuah perusahaan patungan atau joint venture (JV) yang akan menjadi perusahaan pelaksana atas rencana pengembangan industri amunisi ini.

Sudirman mengatakan, sebagai langkah awal realisasi rencana tersebut pihaknya bersama RDM akan melakukan pembicaraan rutin untuk menentukan strategi detil pengembangan usaha atau detail plan.

"Kita harapkan sampai akhir tahun ini sudah ada detail plan-nya. Jadi dalam 3-4 bulan ini kita harapkan sudah didapat perencanaan dasarnya seperti apa," kata Sudirman.

Setelah rencana detil diperoleh, lanjut Sudirman, maka akan langsung dibahas perencanaan teknisnya termasuk pembagian porsi investasi masing-masing pihak atas perusahaan patungan ini.

"Yang saya ingin, secara keahlian kita punya banyak ahli, investasi tergantung kemampuan kita, tapi kalau bisa kita juga taruh uang (investasi finansial). Jadi kita bukan hanya sebagai mitra lokal yang hanya urus perizinan. Tapi true partner, benar-benar sebagai partner yang mengembangkan industri," kata Sudirman.
Spesifikasi Amunisi Senjata Buatan Pindad di Pabrik Malang PT Pindad (Persero) bakal membangun pabrik amunisi dengan perusahaan senjata asal Afrika Selatan Rheinmetall Denel Munition (RDM). Pabrik itu akan memproduksi amunisi berukuran besar yakni 60mm hingga 155mm.

"Rekan kami memiliki pengalaman yang sangat panjang di bidang amunisi jadi mungkin banyak hal yang bisa dikerjakan. Tetapi pertama kami akan kembangkan untuk amunisi ukuran besar," kata Direktur Utama Pindad, Sudirman Said di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Untuk kawasan Asia Tenggara, pemenuhan Amunisi ukuran ini separuhnya masih dipasok dari negara-negara di luar kawasan ini. RDM merupakan salah satu pemasok amunisi ukuran tersebut.

Sudirman mengatakan, RDM sebagai mitranya punya banyak pengalaman memproduksi dan memasok amunisi ke Asia Tenggara. Selama ini, semua amunisi diproduksi di Afrika Selatan dan diekspor ke Asia Tenggara.

Dengan dibangunnya pabrik yang berlokasi di Malang, Jatim ini, diharapkan proses distribusi dan pasokan amunisi ke kawasan Asia Tenggara akan lebih lancar.

"Bagian terpenting dari barang explosif (peledak) itu kan ada di transportasinya. Kalau bisa bangun di Indonesia, maka akan ada efisiensi dari segi transportasi jadi lebih mudah menjangkau pasar Malaysia, Singapura dan negara Asia Tenggara lainnya," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Offixer RDM Nobert Shulze mengungkapkan, dalam industri amunisi, akses memegang peran yang sangat penting.

"Bisa membangun pusat industri amunisi di Indonesia merupakan strategi yang sudah disiapkan 1 tahun lalu bukan hanya untuk memproduksi amunisi di kawasan Asia Tenggara. Tetapi juga membuat kemungkinan baru untuk membangun industri amunisi yang kualitasnya sama dengan yang sudah kami kembangkan di seluruh dunia," kata Nobert.

Amunisi yang bakal diproduksi Pindad dan RDM itu berkaliber 155 mm dan memiliki spesifikasi yang sangat mendukung pertempuran jarak jauh. Berbobot 47 kg, amunisi berbentuk runcing ini memiliki daya tembak hingga 39 Km.

Fisik amunisi raksasa ini terbagi menjadi dua. Bagian pertama adalah bagian tabung yang berisi mesiu. Bagian kedua adalah sumbu (fuse) yang terletak di bagian ujung yang runcing.

Biasanya, amunisi ini digunakan sebagai kelengkapan senjata pada kendaran tempur seperti Leopard. Amunisi jenis ini juga biasa digunakan sebagai peluru meriam Cesar 155 berdaya tembak 39 KM yang biasanya diangkut dengan kendaraan besar seperti truk.

Perusahaan asal Afrika Selatan itu memiliki protofolio produk amunisi yang sangat beragam dan telah berpengalaman di lebih dari 84 negara di seluruh dunia.

Adapun portofolio amunisi yang diproduksi perusahaan ini adalah:

1. Artillery ammunition (105mm dan 155mm)
2. Mortar ammunition (60,81mm dan 120mm)
3. Bomb pesawat udara
4. Amunisi untuk kendaran tempur naval
5. Amunisi senjata infantri kaliber 40mm
6. Serta berbagai amunisi dan komponen lainnya.

TNI AD Terima Peluncur Roket Baru dari Brasil

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat menerima alat utama sistem persenjataan baru berupamultiple launcher rocket system atau senjata peluncur roket bernama Astros II. Senjata baru untuk Divisi Artileri Medan tersebut didatangkan dari pabrik Avibras Indústria Aeroespacial, Brasil. "MLRS Astros II telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok kemarin (6 Agustus 2014), sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa.

Menurut Andika, Astros II yang tiba kemarin terdiri atas tiga paket, yakni satu baterai peluncur roket, amunisi roket, dan simulator peluncur roket. Ketiga paket tersebut akan segera didistribusikan ke beberapa markas TNI Angkatan Darat sesuai dengan kebutuhan. Satu baterai peluncur roket, kata dia, akan digunakan untuk Batalyon Artileri Medan 1/Malang, amunisi roket bagi Batalyon Artileri Medan 10/Bogor, dan simulator dikirim ke Pusat Pendidikan Artileri Medan.

Andika mengatakan Astros II tiba di Indonesia lebih cepat daripada rencana semula.TNI AD, kata dia, senang karena Astros bisa dipamerkan dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-69 TNI yang rencananya akan digelar di Markas Komando Armada Laut Timur, Surabaya, Jawa Timur, 5 Oktober mendatang.

Astros II, Andika melanjutkan, merupakan alat utama sistem persenjataan berupa peluncur roket yang memilki mobilitas dan fleksibilitas tinggi. Musababnya, Astros II berbentuk kendaraan tempur sebesar truk yang pada bagian belakangnya menggendong peluncur roket. Rudal Astros bisa ditembakkan dari mana saja. 

Kerja sama pembelian Astros II antara pemerintah Indonesia dan Brasil sudah terjalin sejak 2012. Dalam kerja sama tersebut, Kementerian Pertahanan sebagai perwakilan pemerintah meminta perjanjian alih teknologi. Perjanjian tersebut, menurut Andika, meliputi pengadaan simulator Astros II MKS, Ammunition Mobile Acclimated Depot (AV-DMMC), revalidasi roket, dan dukungan teknis pembangunan fasilitas perawatan MLRS Astros.

Sebelumnya, pada April lalu, TNI Angkatan Darat menerima senjata baru berupa 18 pucuk meriam Hyundai howitzer tarik 155 milimeter/L52 Kh-179 dari Korea Selatan. Kaliber 155 mm pada meriam ini adalah kaliber terbesar yang dimiliki TNI AD untuk meriam jenis tarik. Daya tembak meriam ini mampu mencapai jarak 30 kilometer.


Kepala Staf TNI Angkatan Darat saat itu, Jenderal Budiman, mengatakan pembelian satu unit meriam ini menghabiskan dana sekitar US$ 980 ribu pada saat kurs rupiah 9.000 per dolar Amerika Serikat.

6 Pesawat Tempur F16 Tiba di Indonesia 1 Oktober 2014

http://dimasbagus.web.id/wp-content/uploads/2014/07/Pesawat-F-16-CD-52ID-TNI-AU-Tiba-Di-Tanah-Air.jpgPenampakan pengiriman F16 C/D ID Pertama [TNI AU] 

Penambahan alutsista untuk melengkapi pengamanan udara di Tanah Air terus dilakukan TNI AU. Salah satu yang didatangkan dalam waktu dekat yakni pesawat tempur F-16 buatan Amerika.

"Pada 1 Oktober (2014) nanti akan datang 6 unit (F16)," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, di sela-sela acara peringatan Hari Bakti ke 67 TNI AU di Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Kamis (7/8/2014).

Pesawat tersebut nantinya akan ditempatkan di Skuadron 16 yang ada di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Kawasan ini nantinya akan dijadikan kekuatan pengamanan udara di wilayah barat.

IB Putu Dunia menuturkan, pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) masih tetap mengikuti koridor berupa renstra (rencana strategis) minimum essential force lima tahunan.

"Alutsista kita melanjutkan program renstra kita, yang datang terbaru adalah F16 yakni 6 unit tadi. Tapi ini masih tahap awal saja. Nanti pada tahun 2015 diharapkan sudah lengkap 24 unit," kata IB Putu Dunia.

Dia menargetkan, pada 2014 pencapaian untuk alutsista sudah bisa mencapai sepertiga dari keseluruhan. "Pesawat tempur masih terus kita lengkapi sesuai dengan renstra. Pada akhir 2014 pencapaian kita sudah sampai 38 persen, sesuai rencana nantinya akan berakhir pada 2024," jelasnya

Pemerintah Antisipasi ISIS di Indonesia

Pantau Gerakan ISIS, Intelijen DisebarPantau Gerakan ISIS, Intelijen DisebarIlustrasi (dok:Istimewa) 

Polres Wajo mulai meningkatkan kewaspadaan adanya peningkatan gerakan ISIS di sejumlah daerah, agar tidak masuk ke Kabupaten Wajo. Untuk itu, pihaknya telah menyebar intelijen.

"Untuk antisipasi masuknya paham ISIS di Wajo, kami berdayakan semua fungsi, terutama mengedepankan fungsi untuk mendeteksi," kata Kapolres Wajo AKBP Masrur, kepada wartawan, Kamis (7/8/2014).

Pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan masyarakat, dan memerintahkan babinkambtibmas di jajaran Polres Wajo untuk melaksanakan imbauan-imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan paham ISIS.

"Dalam waktu dekat akan dilaksanakan forum kominda dengan kementrian agama. Di mana kementrian agama akan menyampaikan kepada para ustaz, dan imam mesjid, untuk menolak faham tersebut," terangnya.

Sementara itu, Direktur Advokasi Lembaga Advokasi Penguatan Masyarakat Sipil (LAPAMaS) Sudirman mengatakan, TNI/Polri harus meningkatkan kinerja intelejen untuk mengawasi gerakan ISIS.

"ISIS bisa saja lebih mudah membidik daerah yang mempunyai banyak santri, sementara Wajo dikenal sebagai Kota Santri, sehingga saya rasa Wajo tentu potensial," katanya.

Dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan, ISIS sudah memetakan, daerah-daerah yang akan dimasukkan faham tersebut, dan tidak kemungkinan Wajo adalah salah satu targetnya.

"Jadi tentu kami berharap kinerja TNI/Polri untuk lebih ditingkatkan," tukasnya.(san)


Mengapa Bengkulu Jadi Tempat "Nyaman" bagi Teroris?Bengkulu (ist)Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu Rohimin mengungkapkan alasan mengapa Bengkulu menjadi tempat yang "nyaman" bagi perkembangan terorisme. Ada tiga istilah terorisme, yakni basis, transit, dan semai, yang semuanya bisa berjalan dengan baik di Bengkulu.

Tiga hal itu merupakan mekanisme pendidikan dan pengaderan terorisme gerakan radikal. "Bengkulu ini tempat yang 'nyaman' bagi pelaku terorisme. Di sini tempatnya pembasisan, transit, dan menyemai kader teroris, tetapi beraksi di tempat lain," kata Rohimin, Kamis (7/8/2014).

Hal ini, kata dia, dapat dilihat dari beberapa tindakan bom bunuh diri yang dilakukan di berbagai daerah Indonesia. Pelakunya ternyata pernah singgah selama beberapa bulan di Bengkulu.

Kultur masyarakat Bengkulu yang "cuek", tak ambil pusing dengan aktivitas orang lain, juga menjadikan wilayah ini lokasi yang ideal bagi para teroris. Selain itu, secara historis, masuknya Islam ke Bengkulu hanya "transit". Artinya, Islamnya tak mengakar secara kuat. Hal ini berbeda dengan Provinsi Sumatera Barat dan Kalimantan, dengan kondisi bahwa ulama tumbuh dari masyarakat setempat.

Hal ini semakin diperkuat lagi dengan adanya ikatan darah warga asli dengan pendatang yang mungkin kebetulan membawa ajaran-ajaran radikal. "Misalnya ada warga lokal yang memiliki kultur dan keturunan yang terlibat dalam NII dan DI/TII, ini mereka bisa berinteraksi dan terkristalisasi menjadi pengikut," kata Rohimin.

Sebelumnya, Kepala Polda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Soemantri telah memberikan tanda bahwa terdapat tiga kabupaten yang menjadi pantauan terkait perkembangan paham radikal, yakni Kabupaten Bengkulu Utara, Rejang Lebong, dan Kaur.


Polisi temukan indikasi keberadaan ISIS di BimaPolisi temukan indikasi keberadaan ISIS di BimaIlustrasi 

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mendeteksi keberadaan Islamic State Of Irak and Syria (ISIS) di daerah tersebut.

Kapolda NTB Birgjen Pol Moechgiyarto di Mataram, Kamis menyatakan indikasi keberadaan ISIS terlacak berada di daerah Bima. Indikasi itu, terlihat dari adanya bukti rekaman video yang dilakukan oleh salah satu kelompok dengan memberikan dukungan terhadap gerakan tersebut.

"Bukti rekaman video terkait keberadaan ISIS tersebut masih kami selidiki. Namun, meskipun dalam rekaman itu ada deklarasi imbauan dengan bentuk doa oleh salah satu kelompok, tapi tidak ekstrem dengan mengarah kepada seruan jihad," kata Kapolda.

Menurut dia, meskipun kegiatan kelompok tersebut masih berupa imbauan dalam bentuk doa tidak untuk berjihad, ujar Kapolda pihaknya belum bisa melakukan tindakan tegas, termasuk dengan mengumpulkan orang-orang yang mengikuti kegiatan itu.

Karena apa yang ada dalam bukti bentuk rekaman tersebut berupa deklrasi dalam meberika dukungan melalui doa, tidak dengan ajakan untuk berjihad.

Namun, kalaupun kegiatan tersebut bersifat gerakan pihaknya tentu akan melakukan langkah-langkah tegas, seperti pencabutan kewarganegaraan karena gerakan ISIS merupakan pemberontakan," jelasnya.

"Tentu upaya-upaya akan kami lakukan, kalau memang itu sudah mengarah ke dalam sebuah gerakan. Tetapi apa yang kita lihat itu masioh dalam bentuk dukungan dalam bentuk doa,"tegasnya.

Akan tetapi meski demikian, orang nomor satu di jajaran Polda NTB tersebut telah memerintahkan intelijen untuk terus melakukan pemantauan dan pengawasan secara terus menerus. Karena bagaiamanapun paham tersebut sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila,"ujarnya.

Bahkan, sembari melakukan pengawasan terhadap keberadaan kelompok tersebut, pihaknya juga akan melakukan antisipasi dengan melakukan himbau-himbauan dengan melibatkan babinkamtibmas yang ada diseluruh jajaran kepolisian diwilayah setempat.

Termasuk, dalam perlibatan kegiatan keagamaan atau ceramah-ceramah pada sholat Jumat.

"Intinya kami ingin memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai dan tidak terpengaruh terhadap gerakan tersebut,"kata Kapolda.

Bukti awal keberadaan ISIS, berdasarkan informasi intelijen berlangsung di wilayah Bima. Ini terlihat dari bukti dokumentasi kegiatan ceramah yang berlangsung disebuah tempat. Namun, tidak dipastikan apa isi ceramah itu, siapa penceramahnya, kemudian pesertanya.

Dalam gambar yang beredar di internal kepolisian, nampak seorang pria berdiri di hadapan sejumlah orang, layaknya memberi ceramah, berlatar belakang spanduk bertuliskan "Indonesia Support Islamic State" dan di bawah tulisan tersebut "Islamic State of Irak and Sham". Diketahui, ceramah itu berlangsung pada bulan Maret 2014 lalu.(KR-NIA/Z003)
TNI telusuri keberadaan ISIS di NTB Danrem 162 Wira Bhakti Nusa Tenggara Barat Kolenel Arh Kuat Budiman menyatakan masih menelusuri kebenaran penyebaran paham dan keberadaan Islamic State Of Irak and Syria (ISIS) di daerah tersebut.

"Sampai saat ini kita masih melakukan deteksi terkait keberadaan ISIS di NTB. Tetapi, kemungkinan ISIS ada di NTB pasti ada," katanya di Mataram, Kamis.

Dikatakan Danrem, keberadaan ataupun kegiatan ISIS, tentu sangat bertentangan dengan konstitusi dan ideologi Pancasila yang di anut bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, keberadaan mapun penyebaran paham tersebut patut untuk diwaspadai seluruh lapisan masyarakat didaerah itu, sehingga tidak masuk ke NTB.

Karena bagaimanapun, ujar Budiman keberadaan ISIS dapat merusak keutuhan bangsa, lebih lagi umat muslim di Indonesia.

"Kami harap umat Muslim tidak terpengaruh dan menjadi terpecah-pecah terkait keberadaan ISIS ini,"harap Budiman.

Upaya deteksi adanya ISIS di NTB itu, menyusul adanya temuan berupa bukti awal keberadaan paham tersebut, berdasarkan informasi intelijen berlangsung di wilayah Bima. Ini terlihat dari bukti dokumentasi kegiatan ceramah yang berlangsung disebuah tempat.

Namun, belum dapat dipastikan apa isi ceramah itu, siapa penceramahnya dan siapa saja persertanya.

Dalam gambar yang beredar, nampak seorang pria berdiri di hadapan sejumlah orang, layaknya memberi ceramah, berlatar belakang spanduk bertuliskan "Indonesia Support Islamic State" dan di bawah tulisan tersebut "Islamic State of Irak and Sham". Diketahui, ceramah itu berlangsung pada bulan Maret 2014 lalu.(KR-NIA/Z003)

Gelombang Penolakan ISIS Merebak

Beberapa wilayah menyatakan perang terhadap ideologi ekstrem ini.http://cdn.metrotvnews.com/dynamic/content/2014/08/05/273403/WwA5sGhGsd.jpg?w=700Video Youtube yang di Blok Pemerintah

Gelombang penolakan Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terus bergulir di Indonesia. Beberapa wilayah telah menyatakan perang terhadap ideologi ekstrem ini.

Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Daroji mengatakan, Majelis Ulama Indonesia pada Kamis ini, 7 Agustus 2014 akan mengumumkan fatwa pelarangan ISIS di Indonesia. Pertemuan itu akan dihadiri seluruh elemen ormas Islam secara nasional. "Nanti ada dialog-dialog antar tokoh agama," katanya di Semarang, Rabu.

Dalam forum fatwa itu akan menghasilkan rumusan-rumusan termasuk membentengi gerakan kekhalifahan di Tanah Air ini.

Meski tidak dibuktikan dengan nyata, katanya, paham ini telah dirasakan muncul melalui gerakan-gerakan sembunyi. "MUI Jateng sudah menyatakan mengharamkan ISIS," katanya lagi.

MUI Jawa Tengah rencananya akan mengumpulkan 35.000 pengurus masjid guna mengonsolidasikan penolakan ISIS.

Kepolisian Daerah Jawa Tengah juga tak mau ketinggalan. Penjagaan ketat dilakukan saat sejumlah orang asal Solo mengunjungi tahanan teroris di Lapas Kedungpane, Semarang, Selasa. Ini menyusul berkembangnya sejumlah informasi mengenai adanya deklarasi dukungan dan sumpah setia terhadap kekhalifahan ISIS di Lapas Nusakambangan, Cilacap.

"Kami sengaja minta bantuan polisi sebagai bentuk pencegahan," kata Kepala Pengamanan Lapas Kedungpane, Maliki. Di Lapas setidaknya membina 19 narapidana terorisme.

 Bendera hingga pesan berantai  

Sejumlah bendera hitam terpasang di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Pandak, Bantul, Yogyakarta. Bendera ini mirip dengan ISIS. "Memang lambangnya beda dengan ISIS, tetapi warnanya sama," kata tokoh muda Nahdlatul Ulama yang enggan disebutkan namanya, Rabu 6 Agustus 2014.

Atas temuan itu, dia langsung memberikan informasi ke jaringan pemuda melalui media sosial, serta seruan pribadi agar semua masyarakat tidak terpancing mengikuti kelompok itu.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bantul, Yasmuri mengajak seluruh ormas Islam di Bantul, baik NU maupun Muhammadiyah bahu membahu proaktif berperan membentengi umat dari pengaruh gerakan radikal mengatasnamakan Islam itu.

Kapolres Bantul AKBP Surawan, mengatakan belum bisa memastikan pergerakan kekuatan baru berkedok gerakan Islam dan aliran garis keras tersebut. Meskipun sudah mengendus munculnya gejala gerakan serupa.

"Kami belum menyimpulkan, tapi kami dalami gejala-gejala awal," ujarnya.

Di Jawa Timur, pengguna BlackBerry Messenger dikagetkan dengan pesan berantai rencana deklarasi kekhalifahan ISIS. Deklarasi akan diselenggarakan di Gedung Islamic Center Sidoarjo, 12 Agustus. Namun, dalam pesan yang sama juga terdapat imbauan untuk mewaspadai dan menggagalkan rencana ini.

"Kami menerima broadcast message," kata Rahardi Sukarno, salah seorang warga di Surabaya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Polisi Awi Setiyono, mengaku belum mengetahui soal itu. Namun, dia mengatakan akan menganalisis informasi ini.

Di Jember, Jawa Timur, mengatasi munculnya ISIS sejumlah tokoh menggerakkan kader NU, khususnya melalui Banser dan Gerakan Pemuda Anshar. Mereka diterjunkan ke desa-desa untuk memberi pemahaman terhadap bahaya pembelotan Pancasila ini.

"Jember sebagai kota mahasiswa sangat berpotensi menjadi kota perekrutan ISIS," kata Ketua GP Anshar Jember Ayub Muhson.

Kapolres Jember AKBP Awang Rumitro menyambut baik aksi ini. Namun, dia memberi catatan agar kader NU ini tidak main hakim sendiri. "Kami juga meminta jajaran polres untuk memonitor pengajian yang mencurigakan," katanya.

Komandan Kodim 0613 Ciamis Letkol Infantri Rudy Jan Pribadi mengatakan, aparat TNI bersama polisi akan mengawasi dengan ketat pergerakan ISIS. Apalagi, sudah ada satu tersangka warga yang berbaiat pada ISIS. Dia adalah FA, ustaz di salah satu pesantren di Kecamatan Cisaga.

"Kami akan awasi terus. Kami tidak mau kebobolan," katanya.

Bupati Ciamis Drs H Iing Syam Arifin berharap warga Ciamis tidak terpengaruh ajaran ustaz itu. "Dalam waktu dekat kami akan mengadakan pendekatan dan memberi pemahaman kepada warga mengenai ISIS," ujar Iing.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu berharap, warga Kota Bekasi tidak terprovokasi dan terpengaruh terhadap ajakan organisasi tersebut. Sebab, sepak terjang organisasi asal Irak dan Suriah itu sangat bertentangan dengan Pancasila.

"Kami sedang melakukan penyelidikan bekerja sama dengan kepolisian," katanya.

Di Tasik, Polres Tasikmalaya segera mengumpulkan beberapa tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pesantren guna mengantisipasi pengaruh ISIS. "Kami berharap mereka tidak mudah terpengaruh," kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Wijonarko.

Kepolisian Daerah Bengkulu juga menetapkan tiga kabupaten sebagai kawasan prioritas pengawasan gerakan ISIS. Ketiga kabupaten itu yakni, Kabupaten Bengkulu Utara, Kaur, dan Rejang Lebong.

"Seperti di Bengkulu Utara, ada pengalaman daerah ini pernah menjadi tempat persembunyian teroris. Sedangkan Kabupaten Kaur dan Rejang Lebong, ditetapkan prioritas karena kedua daerah ini, selain berbatasan langsung dengan provinsi lain, juga dinamika kejahatannya tinggi," kata Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Somantri.

 Hilang kewarganegaraan  

Kelompok ISIS secara terbuka berani unjuk gigi mencari anggota baru untuk melegitimasi kekhalifahan. Salah satu sasaran perekrutan itu Indonesia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai, menyarankan agar warga negara Indonesia yang berbaiat mendukung kelompok militan ISIS dicabut kewarganegaraannya. Mendirikan negara Islam bertentangan dengan Pancasila.

"Saya mengusulkan dengan tegas, supaya WNI yang berbaiat itu dicabut kewarganegaraannya," kata Ansya'ad.

Pencabutan hak kewarganegaraan bagi WNI yang bergabung dengan ISIS ada landasan hukumnya. Hal itu diatur dalam undang-undang kewarganegaraan, UU No 12 Pasal 23 ayat 6 tahun 2003.

"Bunyinya, warga negara Indonesia kehilangan kewarganegaraannya bila yang bersangkutan dengan sukarela bersumpah atau berjanji setia kepada negara asing, atau menjadi bagian negara asing. Maka harus dicabut kewarganegaraannya," katanya.

Ketua MPR Sidarto Danusubroto mengatakan, masuknya ideologi ISIS harus ditindak tegas. Sebab, itu merupakan tindak pidana. "Ini melanggar undang-undang," katanya.

Politisi senior PDIP ini juga menilai rekrutmen anggota ISIS di Indonesia harus dilarang karena secara jelas mereka melawan negara berdaulat yang diakui oleh negara Indonesia.

NKRI adalah negara Pancasila yang memberikan tempat terhormat keberagaman etnis, budaya, bahasa, dan agama yang ada. "Ketika itu terusik bahkan dinodai, maka bertentangan dengan negara Pancasila." (tvOne/Junjun Budiawan-Sinto Sofiadin/art)

Selamat Datang F-16 C/D 52ID

Petarung Baru TNI AUF16 ID [Dok. TNI AU]

Penantian dua setengah tahun pesawat tempur F-16C/D untuk menambah kekuatan F-16A/B Skadron Udara 3 TNI Angkatan Udara terjawab sudah ketika tiga unit F-16C/D-52ID tiba di Lanud Iswahjudi setelah diterbangkan dari Hill AFB, Utah, Amerika Serikat bulan lalu. Pesawat ini merupakan bagian pertama dari pengadaan 24 F-16C/D dengan sandi “Peace Bima Sena II” melalui program Foreign Military Sales (FMS) yang ditandatangani Pemerintah Indonesia 2012. Setelah tiga unit pertama, F-16C/D berikutnya akan diterbangkan ke Indonesia secara bertahap hingga selesai pada akhir 2015. Apa saja keunggulan F-16C/D-52ID yang membuatnya jadi petarung baru TNI AU yang dapat mengungguli F-16C/D Block 52? Berikut diuraikan Kolonel Pnb Agung “Sharky” Sasongkojati dan Roni Sontani.

Beragam pertanyaan muncul sejak kajian terhadap penawaran hibah 24 pesawat tempur F-16C/D dari Amerika Serikat kepada Indonesia mengemuka tahun 2010. Salah satunya mengapa Indonesia harus memilih hibah 24 pesawat F-16C/D bekas pakai AU AS (USAF) yang sudah teronggok dan harus dihidupkan serta di-upgrade terlebih dahulu, dengan biaya 600 juta dolar (terakhir meningkat jadi 750 juta dolar) AS? Bukankah masih banyak pilihan lain, termasuk membeli F-16 baru Blok mutakhir walau dengan unit lebih sedikit?

Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Udara pun melaksanakan kajian yang kemudian hasilnya telah dirumuskan melalui berbagai pertimbangan. Disebutkan, salah satu yang menjadi pertimbangan mengapa memilih 24 F-16C/D Block 25 adalah karena faktor kebutuhan jumlah dan kemampuannya setara yang bisa setara Block 52 bila di-upgrade terlebih dahulu. F-16 juga dinilai sebagai pesawat tempur yang memiliki kemampuan mumpuni dalam pertempuran udara ke udara maupun pertempuran udara ke darat.

Pesawat tempur terlaris ini digunakan oleh 28 negara dan hingga kini telah diproduksi hingga 4.500 unit. Kemampuannya telah teruji secara riil di berbagai medan pertempuran sejak 1991 saat digunakan AS dan sekutunya di Irak pada Operation Desert Storm hingga operasi militer di Afghanistan yang masih dilaksanakan hingga saat ini. Pesawat F-16 terbukti battle proven dengan segala macam operasional yang telah dilakoninya.

Silang pendapat dan polemik yang terus bergulir di berbagai media akhirnya selesai pada Oktober 2011 ketika Komisi I DPR RI yang membidangi Pertahanan dan Luar Negeri, mengetok palu menyetujui hibah 24 F-16 dari AS. “Alhamdulillah, Komisi I DPR sudah menyetuji (pesawat hibah itu) akan di-upgrade ke Block 52 supaya menjadi versi terbaru,” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro, 25 Oktober 2011.

Sebelumnya, Komisi I sempat menolak rencana Kementerian Pertahanan untuk menerima hibah pesawat tempur bekas ini. Komisi I menilai, meski harga 24 F-16 bekas itu setara dengan enam pesawat F-16 baru, namun biaya pemeliharaan pesawat bekas akan jauh lebih mahal.

Selain itu, dalam proposal awalnya, Kementerian Pertahanan menginginkan pemutakhiran (upgrade) F-16 dari awalnya Block 25 menjadi Block 32. Sedangkan Komisi Pertahanan menginginkan pemutakhiran pesawat dari Block 25 menjadi edisi terbaru Block 52.

Dan, pada 17 Januari 2012 kepastian Indonesia memilih hibah 24 F-16 dari AS itu akhirnya dilakukan dengan penandatanganan kontrak pengadaannya. Pesawat ini dihibahkan oleh AS sebagai bagian dari Excessive Defense Articles (EDA), sehingga pihak Indonesia secara kuantitas mendapatkan 24 pesawat F-16C/D Block 25 secara cuma-cuma. Namun, secara kualitas Pemerintah Indonesia tetap harus mengeluarkan biaya untuk upgrade danrefurbish semua sistem yang ada di pesawat agar memiliki kemampuan mutakhir setara kemampuan avionik pada F-16C/D Block 52.

 Peningkatan  

Paket pengadaan FMS yang dimaksud mencakup kegiatan training pilot dan teknisi, spare part, testersupport equipment, alternate mission equipment, Joint Mission Planning System (JMPS), Precision Measurement Equipment Laboratory (PMEL), dan perangkatRack Mounted Intermediate Avionics Integrated System (RIAIS).

“Untuk meningkatkan kemampuan 24 pesawat F-16 C/D Block 25 bekas pakai USAF, maka terlebih dahulu dilaksanakan beberapa upgrade dan refurbish yang dalam bahasa teknis disebut regeneration dengan tujuan untuk mendongkrak kemampuan yang ada,” ujar Kadispenau Marsma TNI Hadi Tjahjanto, S.IP. Beberapa hal signifikan yang dimaksud, terurai sebagai berikut.

Pertama, Falcon Star atau Falcon Structural Augmentation Roadmap. Program ini terkait dengan penguatan struktur pesawat sehingga masa usia pakai pesawat bisa digunakan secara maksimal hingga mencapai 10.800 EFH. Ke-24 pesawat yang dihibahkan, telah disimpan selama 4-5 tahun di AMARG (Aerospace Maintenance & Regeneration Group), Davis Montana AFB. Pesawat kemudian di-re-assembly dan selanjutnya dikirimkan ke 309th Maintenance Wing, Hill AFB. Kegiatan yang dilaksanakan di tempat ini meliputi pengecekan, perbaikan, dan peningkatan kondisi struktur pesawat secara detail dan menyeluruh. Dengan demikian meskipun menggunakan rangka “bekas” namun pesawat-pesawat ini masih bisa digunakan untuk menjaga kedaulatan bangsa di udara dalam jangka waktu yang cukup lama.

Kedua, Avionic Upgrade. Program ini mencakup penggantian semua sistem avionik F-16 Block 25 menjadi setara Block 52. Penggantian yang paling menonjol dan mampu meningkatkan kemampuan dalam hal air superiority secara signifikan adalah digunakannya Radar APG-68 yang memiliki cakupan hingga 184 nm (296 km) dan software persenjataan yang mampu menembakkan rudal AMRAAM (Advanced Medium Range Air To Air Missile). Hal lain yang cukup penting adalah penggunaan Modular Mission Computer (MMC) sebagai sistem komputer yang mampu mengintegrasikan semua jenis senjata mutakhir pada F-16.
Setara Block 52 Bahkan Lebih LincahAir refueling Masa Ferry Flight

Pesawat tempur F-16 TNI AU yang baru memiliki nama resmi F-16C/D-52ID. Kode huruf C menandakan pesawat berkursi tunggal, sedangkan huruf D berkursi ganda (tandem). Seluruh pesawat ditenagai oleh mesin Pratt and Whitney F100-PW-220/E yang telah di-upgrade oleh pabriknya di fasilitas Pratt & Whitney di Old Kelly AFB, sehingga mesin yang digunakan ini akan memiliki umur komponen dua kali lebih lama dari mesin standar.

Sebetulnya F-16C/D-52ID yang basisnya merupakan F-16C/D Block 25 memiliki bentuk fisik dan berat kotor maksimum serta tipe mesin yang sama dengan F-16 Block 15A/B OCU yang telah dioperasikan TNI AU sejak 1989. F-16C/D-52ID memiliki berat kotor maksimum 37.500 pon dan mesin jet turbofan yang sama yaitu Pratt & Whitney F100-PW-220/E dengan gaya dorong 24.000 pon sehingga memiliki thrust to weight (T/W) ratio 0,64.

Perbedaan dengan F-16C/D Block 52 dari segi berat kotor dan gaya dorong adalah karena F-16C/D Block 52 mempunyai berat kotor maksimum 52.000 pon dilengkapi mesin F100-PW-229 dengan gaya dorong 29.000 pon dan T/W ratio 0,56. Sehingga saat digunakan dalam close combat atau pertempuran udara jarak dekat, F-16C/D-52ID dengan T/W ratio lebih besar akan memiliki kelincahan lebih baik dibanding F-16C/D Block 52. Dapat dikatakan, ini pula salah satu keunggulan F-16C/D-52ID dibanding F-16C/D Block 52.

Proses upgrading yang dijalani F-16C/D-52ID sebagaimana diuraikan dalam tulisan pertama, dilaksanakan di Ogden Air Logistics Center, Hill AFB, Odgen, Utah. Rangka pesawat diperkuat, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, dan semua sistem lama diganti baru sehingga pesawat seakan dilahirkan kembali dan lebih hebat dari pesawat aslinya.

 Manuver lebih unggul  

Kelebihan F-16C/D Block 52 dengan gaya dorong mesin lebih besar, memang mampu mengangkut senjata lebih berat, sekaligus bisa dipasangi Conformal Fuel Tank (CFT) di punggung pesawat. Gunanya sebagai tangki bahan bakar tambahan (drop tank) 600 galon sehingga F-16C/D Block 52 bisa terbang lebih jauh. Namun, untuk urusan pertempuran udara dengan rudal ke udara jarak pendek AIM-9P-4/L/M Sidewinder, rudal IRIS-T (NATO) serta rudal udara ke udara jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C, jelas F-16C/D-52ID tidak akan kalah dari Block 50/52. Bahkan dipastikan, dalam duel jarak dekat pesawat F-16C/D-52ID akan mampu mengungguli F-16C/D Block 50/52 dari sisi kelincahan manuver.

Untuk serangan ke permukaan darat dan perairan, F-16C/D-52ID dilengkapi persenjataan kanon 20mm, bom standar MK-81/82/83/84, Laser Guided Bomb (LGB), rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, rudal antikapal AGM-84 Harpoon, rudal antiradar AGM-88 HARM (High-speed Anti-Radiation Missile), ACMI (Air Combat Maneuvering Instrumentation) Pod. Pesawat juga mampu menggunakan navigation and targeting pod untuk operasi malam hari dan misi Suppression of Enemy Air Defence (SEAD) guna menghancurkan pertahanan udara musuh. Improved Data Modem F-16C/D-52ID memungkinkan penerbang melakukan komunikasi tanpa suara, namun hanya menggunakan komunikasi data dengan pesawat lain dan radar darat, radar laut, maupun radar terbang.

Perlu diketahui, untuk mengejar kemampuan F-16C/D Block 15, peningkatan kemampuan F-16C/D-52ID tidaklah main-main. Di antaranya dengan memasang Modular Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang dipakai F-16C/D Block 52+ dan bahkan F-22 Raptor, Flight Control System (FLCS) digital, sepasang Multi-Function Displays (MFD) berwarna Block-52, Head Up Display (HUD) lebar Block-52 dengan kemampuan Night VisionDigital Terrain System & Digital Moving Map Block 52Color Cockpit Camera Block-52, Throttle Grip & Side Stick Controller Block-52, Countermeasures Management Switch to Control ALE-47, Voice Message Unit untuk Collision Avoidance System, dan Ground Avoidance Advisory Function Block-52.
Selain itu pada F-16C/D-52ID dilakukan pemindahan Landing/Taxi Lights ke Nose Landing Gear Door untuk memberi tempat pada Targeting Pod, Improved Data Modem Link 16 Block-52, Embedded GPS INS (EGI) Block-52 yang menggabungkan fungsi GPS (Global Positioning System) dan INS (Inertial Landing System), Common Data Entry Electronics Unit Block-52, AN/ALQ-213 Electronic Warfare Management System, ALR-69 Class IV Radar Warning Receiver, ALE-47 Countermeasures Dispenser Set untuk melepaskan Chaff/Flare. Sementara instalasi Drag Chute Block-52 akan dipasang di Indonesia.
Mengejar Ilmu di Negeri Paman SamPenerbang TNI AU

Senin, 30 Juni 2014, merupakan hari pertama bagi enam penerbang dari Skadron Udara 3, Wing 3, Lanud Iswahjudi, Magetan untuk melaksanakan pendidikan kelas (ground training) di salah satu pangkalan udara milik USAF di Tucson, Arizona. Tugas belajar di Negeri Paman Sam dilakoni para punggawa udara Skadron 3 untuk memperdalam ilmu mengenai pesawat F-16C/D-52ID yang akan segera memperkuat TNI AU.

Ltc. Pacheco selaku flight commander di Wing Penempur ke-162 (162nd Fighter Wing) menerima langsung kedatangan enam penerbang TNI AU yang dipimpin Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono. Wing Penempur ke-162 merupakan pusat Kursus Konversi Internasional (International Conversion Course) bagi penerbang F-16 C/D di AS. Kesatuan ini membawahi tiga Skadron Penempur F-16, yaitu 148th Fighter Squadron, 152nd Fighter Squadron, dan 195th Fighter Squadron. Semuanya bertugas mendidik para penerbang F-16 internasional yang akan melakukan konversi ke F-16C/D. Negara Lain seperti Singapura, Irak, Norwegia, Jerman, dan Polandia juga melaksanakanFlight Training maupun Ground Training di sini.

Syarat yang diutamakan bagi penerbang Indonesia harus sudah cakap menerbangkan F-16A. Hal sangat masuk akal karena para instruktur yang mengajar hanya memberikan pendalaman bidang avionik dan sistem pesawat F-16 yang berbeda antara Block 15 dengan Block 52. Materi pelajaran yang dirasa signifikan perbedaannya adalah sistem MMC (Modular Mission Computer) yang menggantikan XFCC (Expanded Fire Control Computer), MFD (Multi-Function Display) yang menggantikan display analog, data link, SMS (Strore Management System), EGI (Embedded GPS/INS) yang menggantikan sistem INS (Inertial Navigation System), Have Quick System, MWS (Missile Warning System), jammer, dan Electronic Warfare System (EWS).

Keenam penerbang TNI AU yang dikirim mengikuti pendidikan adalah Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Firman “Foxhound” Dwi Cahyono (40), Mayor Pnb Anjar “Beagle” Legowo (38 ), Mayor Pnb Bambang “Bramble” Apriyanto (34), Kapten Pnb Pandu “Hornet” Eka Prayoga (31), Kapten Pnb Anwar “Weasel” Sovie (30), dan Kapten Pnb Bambang “Sphynx” Yudhistira (30 th). Di Tucson mereka hanya menjalani ground training karena sudah berpengalaman dengan F-16 Block 15 OCU TNI AU. Sementara untuk latihan terbangnya akan dilaksanakan di Lanud Iswahjudi.

Para penerbang Skadron 3 tidak diberikan pelajaran basic system pesawat karena hampir sama dengan pesawat F-16 TNI AU. Pelajaran lebih kepada pendalaman sistem avionik dan penggunaan sistem persenjataan yang sangat berbeda antara sistem pada F-16 Block 15 dengan Blok 52.

Pelajaran di kelas dan pelatihan di simulator ditekankan kepada pendalaman avionik yang di-upgrade serta penggunaannya dalam penerbangan. Simulator di sini ada dua macam, yaitu simulator untuk Block 25 dan simulator untuk Block 42. Pelatihan para penerbang TNI AU menggunakan simulator Block 42 yang dinilai lebih mendekati pada kemampuan F-16C/D- 52ID.

Kegiatan di simulator terdiri atas familiarisasi kokpit dan avionik, prosedur normal dan prosedur emerjensi, serangan darat, pertempuran udara yang meliputi Basic Intercept, Air Combat Tactic 2 v 2 dan 2 v 4. Tujuannya untuk memperlancar penggunaan sistem avionik dan HOTAS (Hands-On Throttle And Stick) sehingga penerbang mahir menggunakan pesawat dalam pertempuran tanpa memindahkan tangan dari kemudi.

Pada saat tulisan ini dibuat, pendidikan ground training penerbang F-16C/D di Tucson sudah selesai dan dua penerbang TNI AU ikut onboard “Ferry Flight” bersama para penerbang USAF yang membawa tiga unit F-16C/D-52ID dari AS ke Indonesia dengan rute Hill AFB Utah – Eilsen AFB Alaska - Andersen AFB Guam - Lanud Iswahjudi, Magetan.

Upacara serah terima tiga dari 24 pesawat F-16 dari Pemerintah AS kepada Pemerintah Indonesia, dilaksanakan pada Senin, 14 Juli pada pukul 12.56 waktu setempat di hangar Flight Test Facility Hill AFB. Pihak AS diwakili oleh Dr. Chalon Keller yang sehari-hari menjabat sebagai Acting Chief F-16 International Branch. Sedangkan dari pihak Pemerintah Indonesia diwakili oleh Atase Udara RI Kolonel Pnb Beni Koessetianto.

Turut hadir dalam acara penyerahan ini Mayjen Brent Baker selaku Komandan Hill AFB, perwakilan dari 309 AMXG, perwakilan dari Kellstrom Industry, BAE System, Northrop Grumman, Indonesian F-16 Program Officer Mayor Tek A. Subagio serta Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono beserta dua orang penerbang yaitu Mayor Pnb Anjar Legowo dan Mayor Pnb Bambang Apriyanto. Acara berlangsung khidmat disertai penandatanganan berita acara penyerahan dilanjutkan konferensi pers dengan media setempat.

Dalam kesempatan itu pula, untuk pertama kalinya para penerbang Skadron 3 TNI AU melihat sosok luar dan juga kokpit F-16C/D-52ID dengan hampir semua peralatan dan layar avionik baru. Para penerbang mendapat penjelasan bahwa dibutuhkan kurang lebih 17.500 man-hour untuk mengerjakan pesawat pertama karena baru sekarang ini Depo Regenerasi dan Lockheed Martin melakukan upgrade mengganti sistem avionik Block 25 dengan Block 52. Selanjutnya, untuk pengerjaan pesawat kedua hanya dibutuhkan 15.000man hour atau mungkin kurang setelah pabrikan mendapatkan road map pengerjaan pesawat.

 Tiga Leg Utah–Magetan  

Tanggal 15 Juli 2014, tiga pesawat F-16 C/D-52ID TNI AU dengan call sign “Viper Flight” terbang meninggalkan Hill Air Force Base, Utah, pukul 11.15 waktu setempat. Daratan Amerika segera ditinggalkan untuk kemudian pesawat akan berpindah kewarganegaraan menjadi bagian dari kekuatan TNI AU. Perjalanan dari Amerika hingga Indonesia ditempuh dalam tiga leg.

Obama ke Papua, DPR Mempertanyakan


http://yigibalomanike.files.wordpress.com/2013/06/map-papua-2.jpgPapua

Jika tak ada pembatalan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan melawat ke Indonesia pada November mendatang. Menurut kabar yang diterima Komisi I DPR, seperti diungkapkan Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq, salah satu agenda Obama adalah berkunjung ke Provinsi Papua.

Mahfudz Siddiq mengatakan, agenda Obama ke Papua akan menjadi salah satu materi yang dipertanyakan dalam rapat dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, pekan depan.

Menurut Mahfudz, tak ada kepentingan Obama dengan isu Papua. "Mengapa Obama memberikan perhatian yang sangat spesifik soal Papua? Ngapain Obama bawa isu Papua? Jauh amat," ujar Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/10/2010).

Mahfudz mengatakan, isu Papua merupakan isu domestik nasional Indonesia dan bukan isu internasional yang harus jadi bahan perhatian Obama. "Urusannya Komisi II, soal otonomi khusus dan sebagainya. Apa perlu Obama kita undang rapat dengar pendapat ke Komisi II bicara soal otonomi khusus?" ujarnya.

Oleh karena itu, kata Mahfudz, komisinya akan meminta penjelasan terperinci dari Kementerian Luar Negeri atas urgensi rencana Obama tersebut.

721 Prajurit Raider Yonif 712/WT Kodam VII/Wirabuana Dilantik


Sebanyak 721 prajurit Raider Yonif 712/Wiratama Kodam VII/Wirabuana Manado secara resmi dilantik dalam Upacara Penutupan Latihan Pembentukan Raider Yonif 712/Wiratama Tahun Anggaran 2014 di Diklat Kopassus Cilacap, Kamis (7/8/2014) pagi.

Pelantikan dilakukan oleh KASAD, Letjend TNI Gatot Nurmantyo yang diwakili oleh Dankodiklat TNI AD, Letjend TNI Lodewijk Freidrich Paulus.

Dalam amanat tertulis yang dibacakan Dankodiklat TNI AD, Letjend Lodewijk Freidrich Paulus, KASAD, Letjend Gatot Nurmantyo menyatakan pembentukan Raider bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas parjurit zeni tempur.

Sehingga mereka mampu menghadapi perkembangan lingkungan dan potensi ancaman dalam bentuk apapun.

“Untuk itu prajurit Raider dituntut siap siaga dalam melaksanakan tugas kapanpun dan di manapun, serta harus bergerak cepat, senyap, dan tepat dalam mendekati dan merebut setiap sasaran” katanya.

Ia juga menyampaikan penghargaan kepada para komandan, penyelenggara pelatihan, dan prajurit menyusul berakhirnya pelatihan pembentukan Raider selama lebih dari 3 bulan dengan titik berat pada taktik dan teknik khusus, mobil udara, dan teknik tempur jarak dekat.

“Selain itu, perlu saya ingatkan bahwa latihan ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak dipelihara melalui latihan dan belajar secara terus menerus” tambahnya.

Dikatakan, pada tahun anggaran 2014 ini selain pembentukan Raider Yonif 712/Wiratama, TNI juga merencanakan penyelenggaran pelatihan pembentukan Batalyon Raider Yonif 303/ Setia Sampai Mati Garut, Jawa Barat dan Yonif 509/Balawara Yudha Surabaya, Jawa Timur.

Acara diakhiri dengan penyematan massal baret hijau dan tanda kesatuan Raider oleh Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji dan jajaran Muspida Cilacap yang hadir serta para anggota keluarga dari prajurit Raider.

Rabu, 06 Agustus 2014

Mengajar, Side Job TNI di Perbatasan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Panglima TNI membahas mengenai sekolah perbatasan. Hal ini merupakan kerjasama antara Kemendikbud dengan TNI untuk memberikan pelayanan pendidikan di daerah perbatasan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengatakan, TNI selalu ada dimana pun. Oleh karena itu, pihaknya ingin melakukan sinergi kerjasama sumber daya manusia (SDM) antara Kemendikbud dengan Panglima TNI. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan menengah.

"Dengan bekerjasama antara Kemendikbud dengan Panglima TNI, dalam waktu dekat, kami memberikan pelatihan kepada para anggota TNI yang bertugas di pelosok-pelosok untuk mengajar dan saling melengkapi," ujar M. Nuh saat membahas sekolah perbatasan bersama Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (6/8/2014).

"Sayang kalau tidak dimanfaatkan hal positif ini untuk anak bangsa," lanjutnya.

M. Nuh melanjutkan, betapa mulianya jika di sekolah perbatasan tersebut ada pos pengamanan. Tidak hanya pertahanan fisik semata saja tetapi juga pertahanan budaya.

"Untuk fasilitas, ada fasilitas perbengkelan, seperti bengkel otomotif, bengkel komunikasi, fasilitas masak memasak. Bengkel-bengkel tersebut diperuntukkan untuk anak-anak SMK," ucap mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.

September 2014, Kapal Perang Buatan Indonesia Diluncurkan

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio meninjau galangan kapal PT. Palindo Marine Shipyard dan PT. Citra Shipyard Tanjung Uncang Batam, Kepulauan Riau, yang merupakan tempat pembuatan kapal perang karya anak bangsa Indonesia.
 
Seperti yang diberitakan, Kasubdispenum Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, melaporkan Kasal dalam kunjungan itu diterima langsung oleh Direktur Utama PT. Palindo Marine, Harmanto, dan Dirut PT. Citra Shipyard, Frengky.

Saat ini, kedua perusahaan itu sedang membangun empat 4 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) dan satu unit PC 43. Rinciannya, tiga unit KCR diproduksi oleh PT. Palindo Marine Shipyard, satu unit KCR dan satu unit PC 43 dibangun oleh PT. Citra Shipyard.

“Pembangunan kapal perang yang merupakan karya anak bangsa Indonesia ini siap diluncurkan pada awal September mendatang,” kata Direktur Utama Palindo Marine, Harmanto.

Kapal perang yang memiliki panjang 44 meter ini dapat melaju hingga 30 knots atau kurang lebih 60 kilometer per jam.

Sebelumnya, perusahaan ini telah sukses memproduksi sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut, antara lain KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, dan KRI Beladau 643.

Dalam kunjungannya, Kasal didampingi Asrena Kasal Laksda TNI Agung Pramono, Panglima Armada Barat Laksda TNI Ary Atmaja, Kadismatal Laksma TNI Ir Bambang Naryono, Dan Lantamal lV Laksma TNI Agus Heryana, Dan Lantamal V Brigjen TNI Mar Rudy Andi Hamzah, Kabagset Smin Kasal Letkol Laut (KH) Ali Ridlo, dan Kabag Bungkol Kasal Letkol Laut (E) Lilik Asmoro.

Setelah melakukan peninjauan pembangunan kapal perang karya anak bangsa, Kasal beserta rombongan langsung menuju Batalyon Infanteri 10 Korps Marinir di Setoko, Batam, untuk meresmikan Masjid Al Barkah bagi seluruh prajurit Batalyon serta masyarakat sekitar.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang didampingi Kasal dan Wakasal melaksanakan inspeksi pasukan Marinir yang terlibat dalam pengamanan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 di lapangan apel Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan di Bhumi Marinir, Cilandak, disambut Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington dan Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso. 

Koarmatim Siap Melaksanakan Sail Raja Ampat 2014

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.