Jakarta - Pemerintah Indonesia membantah keterlibatan militer Indonesia dalam konflik di Bahrain.
Sebelumnya pakar pertahanan Ali al-Ahmad dari Institute for Gulf Affairs di Washington mengklaim keluarga kerajaan Al Khalifa telah melobi Indonesia, Malaysia, dan Pakistan untuk mengirim pasukan ke Bahrain.
”Saya rasa kalau Indonesia tidak. Karena kalau tentara pasti di bawah saya, berarti tidak ada. Mungkin maksudnya dari sektor swasta, tetapi saya juga tidak yakin,” ujar Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono usai rapat kerja Komisi I DPR RI, Rabu (22/6).
Menurutnya, pengerahan TNI ke luar negeri harus berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Tentara aktif, menurut dia, tidak boleh terlibat sebagai mercenaries alias tentara bayaran tanpa sepengetahuan panglima TNI. Panglima TNI akan menjatuhkan sanksi bagi siapa pun tentara aktif yang melanggar UU TNI.
Senada, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan hingga kini belum ada pembicaraan dengan Bahrain untuk pengiriman pasukan ke negara di kawasan Timur Tengah itu. Lebih jauh, Purnomo menekankan sikap Indonesia menolak permintaan dari Bahrain.
”Yang saya tahu sudah dengan Malaysia. Menteri Pertahanan Malaysia kasih tahu saya mereka (delegasi Bahrain) sudah ke Malaysia.”(Sumber : Arsip Berita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar