INTELIJEN.co.id - Komite Pertahanan Senat AS menemukan penggunaan sejumlah besar komponen elektronik palsu dari China pada peralatan militer negara super power itu. Temuan itu didapat Senat AS setelah melakukan penyelidikan selama setahun penuh dengan 1.800 kasus komponen palsu di pesawat militer.
Lalu setelah ditelusuri lebih jauh, diketahui bahwa lebih dari 70 dari sekitar satu juta komponen palsu tersebut, berasal dari China. Efeknya, komponen palsu tersebut bisa membahayakan keselamatan dan keamanan nasional serta menyebabkan anggaran Pentagon meningkat.
Komponen palsu tersebut hampir tersebar merata, di antaranya terdapat pada helikopter SH-60B milik Angkatan Laut AS, pesawat P-8A Poseidon, pesawat kargo C-130J, dan pesawat C-27J.
Konon, selain dari China, komponen palsu itu juga disinyalir dari datang dari Inggris dan Kanada. Memang, dalam sebuah bisnis pengadaan peralatan komponen militer, hal itu biasa dilakukan demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Terkait peristiwa ini, Komite Militer Senat AS menuding adanya kelemahan dalam militer untuk menyediakan suplai komponen yang semestinya. Tak hanya itu, ini sekaligus membuktikan pula bahwa China gagal mengatasi pasar produk palsu.
Di sisi lain, keinginan sejumlah anggota komite datang ke China guna menyelidiki komponen palsu tersebut tidak bisa direalisasikan karena kegagalan mendapatkan visa kunjungan. Tampaknya, pemerintah China berupaya menghindar dari pemeriksaan AS itu.
Uniknya, Departemen Pertahanan AS sesungguhnya telah memiliki sistem untuk mendeteksi komponen palsu. Tapi sistem Program Pertukaran Data Industri Pemerintah (GIDEP) itu kurang jitu menjalankan tugasnya karena barang palsu masih bisa menyusup.
Antara 2009 - 2010, GIDEP hanya menerima 217 laporan terkait dugaan komponen palsu, mayoritas laporan diajukan oleh enam perusahaan. Hanya 13 laporan datang dari badan pemerintah. INTELIJEN
Lalu setelah ditelusuri lebih jauh, diketahui bahwa lebih dari 70 dari sekitar satu juta komponen palsu tersebut, berasal dari China. Efeknya, komponen palsu tersebut bisa membahayakan keselamatan dan keamanan nasional serta menyebabkan anggaran Pentagon meningkat.
Komponen palsu tersebut hampir tersebar merata, di antaranya terdapat pada helikopter SH-60B milik Angkatan Laut AS, pesawat P-8A Poseidon, pesawat kargo C-130J, dan pesawat C-27J.
Konon, selain dari China, komponen palsu itu juga disinyalir dari datang dari Inggris dan Kanada. Memang, dalam sebuah bisnis pengadaan peralatan komponen militer, hal itu biasa dilakukan demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Terkait peristiwa ini, Komite Militer Senat AS menuding adanya kelemahan dalam militer untuk menyediakan suplai komponen yang semestinya. Tak hanya itu, ini sekaligus membuktikan pula bahwa China gagal mengatasi pasar produk palsu.
Di sisi lain, keinginan sejumlah anggota komite datang ke China guna menyelidiki komponen palsu tersebut tidak bisa direalisasikan karena kegagalan mendapatkan visa kunjungan. Tampaknya, pemerintah China berupaya menghindar dari pemeriksaan AS itu.
Uniknya, Departemen Pertahanan AS sesungguhnya telah memiliki sistem untuk mendeteksi komponen palsu. Tapi sistem Program Pertukaran Data Industri Pemerintah (GIDEP) itu kurang jitu menjalankan tugasnya karena barang palsu masih bisa menyusup.
Antara 2009 - 2010, GIDEP hanya menerima 217 laporan terkait dugaan komponen palsu, mayoritas laporan diajukan oleh enam perusahaan. Hanya 13 laporan datang dari badan pemerintah. INTELIJEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar