Ilustrasi bandara |
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa sudah ada investor swasta yang mengajukan pembangunan bandara baru Jakarta berkonsep pulau tersendiri dengan mengurug laut meniru floating jet di Jepang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa sudah ada investor lokal atau swasta yang berminat dan menawarkan diri untuk membangun bandara baru untuk Jakarta.
"Ada swasta yang mau bangun, konsepnya bagus dan lokasinya masih di sekitar Banten juga," kata Menteri Hatta Rajasa di Tokyo, pada penutupan acara 4th Indonesia-Japan Joint Economic Forum.
Lebih lanjut Hatta Rajasa mengatakan, bahwa investor tersebut menawarkan konsep pembangunan bandara di atas laut atau mengurug laut sehingga membentuk pulau tersendiri yang meniru konsep floating jet di Jepang.
Nantinya bandara baru itu akan terkoneksi langsung dengan bandara yang sudah ada yakni Bandara Soekarno-Hatta melalui jalur kereta api cepat.
"Saya perlu waktu 3-4 bulan lagi untuk mengkaji tawaran ini," katanya.
Swasta memang bisa saja menangani pembangunan proyek bandara bersama BUMN meskipun pembangunan runway tetap harus didanai pos APBN.
Hatta berpendapat, Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah tidak mungkin diperluas dan sudah hampir tidak memadai untuk menampung kapasitas yang terus meningkat.
Sementara Bandara Halim Perdana Kusuma tidak mungkin dibuat terlalu sibuk karena di samping merupakan hak milik TNI AU juga banyak charter flight yang beroperasi di sana.
"Oleh karena itu, sudah saatnya dibangun bandara baru di wilayah Metropolitan Priority Areas," katanya.
Hal itu mempertimbangkan berbagai hal di antaranya semakin meningkatnya golongan kelas menengah di Indonesia dengan daya beli yang tinggi.
Ia sendiri memperkirakan kelas menengah di Indonesia akan mencapai 134 juta pada 2020 dengan daya beli melampaui 1,8 dolar AS.
"Saya sendiri menganggap hal itu akan terjadi dan Euromonitor juga sudah memproyeksikan hal yang sama," katanya.
Menurut dia, hal yang harus dijaga adalah menurunkan tingkat kesenjangan kesejahteraan penduduk di Indonesia.
"Oleh karena itu selain ada masterplan percepatan pembangunan dan perluasan ekonomi Indonesia, juga harus ada masterplan percepatan penurunan kemiskinan Indonesia," demikian Hatta Rajasa.
@ Berita Satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar