Dari segi geografis, negara pulau dengan luas daratan 704 Km2 ini menjadi negeri dengan luas wilayah termungil di Asia Tenggara. Tapi untuk urusan lainnya, seperti industri, ekonomi dan kemiliteran, Singapura jadi negara yang terkuat saat ini di kawasan Asia Tenggara. Arti terkuat disini dilihat dari keragaman alat perang serta kecanggihan yang menyertai.
Berkat menjadi “sekutu” AS dan bagian dari negeri persemakmuran Inggris, kemajuan militer Singapura sangat pesat, ditambih doktrin ala Israel yang selalu paranoid, menjadikan negeri pulau ini punya seabreg alutsista kelas atas, yang rasanya sulit ditandingi negara tetangganya. Di aspek kekuatan udara, RSAF (Republic of Singapore Air Force) memiliki F-15SG, F-16 C/D block 52, dan armada F-5, khusus untuk F-16 dan F-5, jumlah dan versi yang dimiliki RSAF lebih banyak dan jauh lebih maju ketimbang yang digunakan TNI AU. Untuk aspek kekuatan laut, RSN (Republic of Singapore Navy) lebih mencolok lagi, negeri yang luasnya tak lebih dari DKI Jakarta ini sudah punya 4 unit kapal selam modern kelas hanaSjoormen, bekas pakai AL Swedia, dan 2 unit kapal selam kelas Västergötland baru, juga produksi Swedia.
Di kelas frigat, RSN mengoperasikan 6 unit frigat multi role kelas Formidable, salah satu keunggulan frigat ini mampu membawa helikopter Sikorsky SH-60B Seahawk untuk misi anti kapal selam. Tambah sakti lagi, Singapura kini punya 20 unit helikopter AH-64D lowbow Apache. Belum lagi di aspek militer di darat, unit kavaleri Singapura sudah mengoperasikan MBT (main battle tank)sejak lama, diantaranya MBT jenis Centrion dan yang paling garang adalah Leopard 2A4 buatan Jerman.
Sebagai sekutu dekat AS dan Israel, Singapura pun cukup sukses memajukan industri pertahanannya, bahkan satuan artileri medan TNI AD pun menggunakan Meriam Howitzer 155mm FH 2000 buatan Singapura. Dengan jajaran alutsista yang canggih, sudah diduga kemampuan rudal negeri ini juga paling handal di Asia Tenggara. Berikut etalase rudal milik Singapura.
Dari tabel kekuatan rudal diatas, nampak jelas Singapura sangat unggul untuk aspek rudal udara ke udara, rudal darat ke udara/anti pesawat, dan rudal udara ke permukaan. Sebagai contoh, untuk peran duel di udara, Singapura dibekali Sidewinder versi J/P/S/X untuk jenis SRAAM (short range air to air missile). Untuk jenis SRAAM Sidewinder bisa dibilang menjadi rudal ‘sejuta umat,’ Indonesia pun tak asing menggunakan jenis rudal penyengat panas ini.
Tapi melumpuhkan pesawat tak harus dengan duel jarak dekat, RSAF sudah punya AIM-120 AMRAAM untuk jenis BVRAAM (beyond visual range air to air missile), AMRAAM menjadi momok yang menakutkan dalam perang udara modern, rudal ini dapat melesat hingga jarak 70 Km dengan kecepatan 4 Mach. Pilot penembak tak perlu melihat sasaran secara langsung, karena sasaran berada di balik cakrawala, rudal ini biasanya dipasang pada F-16 dan F-15, dioperasikan dengan dukungan radar pendeteksi sasaran yang canggih.
AMRAAM terbilang rudal yang battle proven, kiprah rudal ini sudah mulai terdengar sejak berhasil merontokkan MIG-23 milik Libya di bulan Januari 1993. Sebelumnya pada Desember 1992, MiG-25 milik Irak juga dihancurkan oleh AMRAAM yang dilepaskan dari F-16. Di setiap kehadiran militer AS, terutama yang terkait kampanye kekuatan udara, hampir tak lepas dari hadirnya AMRAAM, termasuk aksi militer AS di dalam mengamankan zona larangan terbang di Bosnia dan Kosovo.
Selain itu, RSAF masih diperkuat lini MRAAM (medium range air to air missile) dari jenis rudal AIM-7M Sparrow. Rudal dengan pemandu radar semi aktif ini dapat menjangkau sasaran hingga 50 Km dengan kecepatan 2,5 Mach. Seperti halnya AMRAAM, Sparrow juga dipasang pada F-15 dan F-16. Tak puas dengan rudal dari AS, RSAF masih punya Phyton-4 Derby, masing-masing adalah rudal jarak dekat dan BVRAAM buatan Isreal yang punya desain dan spesifikasi mirip Sidewinder dan Sparrow, rudal-rudal dari Israel ini juga memperkuat F-15 dan F-16. Dari paparan diatas, nampak RSAF sangat superior di kawasan Asia Tenggara. Baik rudal dan pesawat tempur yang dimiliki merupakan jenis battle proven.
Singapura pun jadi negeri di Asia Selatan dengan pertahanan udara (anti serangan udara) terkuat. Dari tabel diatas, nampak berlapis jenis rudal yang dioperasikan RSA (Republic of Singapore Army), beberapa diantaranya, seperti RBS-70, Mistral, dan Rapier juga digunakan Arhanud TNI AD sebagai elemen SHORAD. Selebihnya Singapura mengoperasikan SAM jarak menengah, yakni rudal Hawk buatan Raytheon Corporation, AS. Hawk mampu menjangkau sasaran hingga 24 Km dengan ketinggian luncur 14 Km.
Antisipasi pertahanan udara di belantara gedung, Singapura juga menyiapkan mobile SAM SHORAD, untuk segmen ini dipercayakan pada RBS-70 yang ditempatkan pada ranpur Cadilage Cage V-200 dan Rafael Spyder (Surface-to-air PYthon and DERby) dari Isreal, Spyder adalah sistem perluncur rudal darat ke udara dari platform rudal Python dan Derby.
Di segmen rudal udara ke permukaan, Singapura juga nyaris tanpa tandingan di Asia Tenggara, selain versi Maverick yang beragam (B/D/G), Singapura juga punya etalase rudal anti tank kampiun, sebut saja TOW dan Longbow Hellfire yang dipasang pada heli tempur Apache. Tak lupa Singapura juga memiliki AGM-84A Harpoon, AGM adalah versi udara ke permukaan dari Harpoon.
Dalam pemikiran awam, Singapura dengan luas wilayah sangat kecil sepertinya mudah untuk ditaklukan, tapi lain hal dalam analisa pertempuran modern, Singapura dengan supremasi udara bisa jadi mampu melakukan aksi ofensif terbatas.
Wilayah angkasa negeri Singa ini pun punya perisai sistem pertahanan udara dan rudal yang sangat baik. Kemampuan deteksi radarnya pun bisa menjangkau lalu lintas udara Indonesia. Beberapa jenis radar yang dimiliki Singapura mencakup Giraffe S3D buatan Ericsson, Swedia, radar ini juga digunakan oleh Indonesia. Dan yang lebih modern adalah radar AN/FPS-117 buatan Lockheed Martin, AS, radar pencari 3 dimensi ini dapat mengendus sasaran pada jarak 400 Km.
Dukungan rudal anti kapal tak kalah lengkapnya, beberapa frigat dan kapal patroli RSN sudah dibekali rudal RGM-84 Harpoon, Gabriel Mk-2 buatan Isreal, serta SAM SHORAD Mistra/Simbad. Bahkan RSN membekali frigat kelas Formidable dengan rudal Aster 15/30. Aster merupakan rudal besutan MBDA untuk misi anti serangan udara, dirancang untuk menghantam target kapal perang dan rudal.
Selain dikenal sebagai surganya koruptor Indonesia, negeri pulau ini juga menjadi ‘sombong’ dengan kerap memancing provokasi pada militer Indonesia, terutama menyangkut batas teritori wilayah laut dan udara. Awal Oktober tahun 2008, mantan Menteri Pertahanan, Yuwono Sudharsono pernah menyebutkan, bahwa Singapura adalah tetangga yang tidak jujur. Untuk mengamankan Selat Singapura dan Selat Malaka yang rawan perompakan, mereka bersemangat untuk melakukan patroli bersama TNI AL, tetapi jika untuk urusan penyelundupan pasir laut mereka tidak bersemangat dan jadi loyo karena menyangkut kepentingan sepihak yang menguntungkan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar