Ditengah suasana banjir yang mengepung kota Jakarta, Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond MP, tetap pada jalurnya menemui Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro. Secara resmi, pertemuan keduanya disebutkan untuk membahas kerjasama pertahanan yang tertuang dalam MoU antara Inggris dan Indonesia. MoU kerjasama pertahanan itu meliputi kerjasama pendidikan, Sistem procurement, Reserve Forces serta Wellfare System.
Namun dari hasil kasak kusuk ARC di Kementrian Pertahanan, beberapa sistem persenjataan dari Inggris sudah memasuki kontrak. Yang sudah bisa dipastikan antara lain, pengadaan satu baterai Rudal anti pesawat Starstreak, pengadaan suku cadang pesawat tempur Hawk dan Tank Scorpion, berbagai kontrak pemeliharaan, serta diupayakan adanya keterlibatan industri dalam negeri dalam hal pemeliharaan.
Khusus untuk Starstreak, sumber ARC memastikan Indonesia sudah memesan 1 Baterai. Namun bagi pabrikan jumlah itu tidak masuk dalam skala ekonomis, alias bakal merugi. Pabrikan sendiri butuh setidaknya 3 Baterai, dan karenanya kini sedang dilakukan penjajakan mencari dana untuk penambahan 2 baterai lagi.
Selain rudal Starstreak, salah satu alutsista Inggris yang tengah menjadi incaran adalah Multi Role Light Fregate kelas Nahkoda Ragam. Saat ini, pembelian kapal tersebut tengah dinegosiasikan. Namun, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, jika diperlukan, upgrade terhadap Nahkoda Ragam akan dilakukan. Pihak TNI-AL sendiri selaku pengguna, telah menyiapkan Satgas untuk berlatih dan menjemput kapal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar