SETIAP pagi mulai tanggal 7 sampai dengan 10 Agustus 2012, masyarakat Kalbar serta kota Pontianak dan sekitarnya mungkin bertanya-tanya tentang apa yang mereka lihat di atas langit. Karena tampak 1 buah pesawat berukuran besar diikuti dua buah pesawat berukuran kecil beriring-iringan membentuk lintasan elips, berulang kali, dan seolah-olah pesawat yang berukuran besar dikeroyok karena pesawat yang berukuran kecil datang silih berganti.
Dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 BT dari Skadron Udara 32 Lanud Abdurrahman Saleh. Secara bergantian para penerbang Skadron Udara 1 yang mengawaki pesawat tempur Hawk 100/200 secara bergantian melaksanakan AAR diatas ketinggian 10.000 feet.
“Latihan Air Refueling ini tentunya latihan yang sangat penting sekali untuk meningkatkan profesional dan skill bagi seorang penerbang pesawat tempur. Karena latihan ini diperlukan bila seorang penerbang sedang melaksanakan pertempuran di udara atau akan menyerang ke sasaran musuh yang letaknya cukup jauh dari home base. Dan apabila pesawat tempur tersebut memerlukan pengisian fuel (bahan bakar) maka tidak perlu pulang ke home basenya namun dapat mengisi bahan bakar di udara (air refueling),” jelas Danskadron Udara 1 Letkol Pnb Radar Soeharsono.
Lebih lanjut Danskadron menjelaskan bahwa “latihan ini rutin dilaksanakan setiap tahun dan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seluruh penerbang tempur pesawat Hawk 100/200”. Dan pada pelaksanaan latihan ini seluruh penerbang Hawk 100/200 diprogramkan untuk melaksanakan secara “wet” maupun “dry” (wet berarti langsung mengalirkan fuel tambahan dari tanker ke pesawat Hawk 200 sedangkan dry berarti simulasi memasukkan AAR Probe ke Hose dari pesawat tanker tanpa mengalirkan fuel). Penguasaan teknik AAR mutlak harus dikuasai oleh penerbang, karena dibutuhkan ketepatan, ketelitian, kecakapan seorang penerbang dan tentunya mempunyai jam terbang yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar