Pesawat C 295 datang di Lanud Halim Perdana Kusuma dalam rangka demonstrasi udara dan diuji coba kemampuannya dalam penerbangan taktis oleh TNI Angkatan udara serta kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military dalam memproduksi pesawat angkut C-295 (photo : Antara)
PT Dirgantara Produksi Pesawat Transportasi Ringan
PT Dirgantara Produksi Pesawat Transportasi Ringan
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi pesawat transportasi ringan jenis C-295. Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan sembilan unit pesawat akan diproduksi dan diharapkan rampung pada 2013 mendatang. Sebagian pesawat akan diproduksi di Spanyol dan sebagian di Bandung.
"Target kami 2014 semua pesawat bisa di-deliver," katanya usai pertemuan dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2011.
Pesawat militer C-295 adalah pesawat hasil pengembangan CN-235, tapi panjang badan pesawat ditambah tiga meter, masing-masing 1,5 meter ke depan dan 1,5 meter ke belakang. Sayap pesawat tetap, tapi mesin pesawat diganti dengan mesin berkekuatan 1,5 kali lebih besar dibanding CN-235.
"Target kami 2014 semua pesawat bisa di-deliver," katanya usai pertemuan dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2011.
Pesawat militer C-295 adalah pesawat hasil pengembangan CN-235, tapi panjang badan pesawat ditambah tiga meter, masing-masing 1,5 meter ke depan dan 1,5 meter ke belakang. Sayap pesawat tetap, tapi mesin pesawat diganti dengan mesin berkekuatan 1,5 kali lebih besar dibanding CN-235.
Budi mengatakan tidak ada masalah bagi PT DI untuk memproduksi pesawat ini karena sudah berpengalaman dalam memproduksi komponen dan merakit CN-235. Meskipun saat itu CN-235 diproduksi di pabrik Casa di Spanyol.
Tiga unit C-295 akan diproduksi di Spanyol dan tiga unit diproduksi di pabrik PT DI Bandung. Tiga unit lain masih dalam pembahasan. Kemungkinan, kata Budi, tiga pesawat lain juga akan diproduksi di Spanyol karena pemerintah menuntut segera produksi.
Budi mengatakan produksi C-295 diharapkan sebagai langkah awal. "Dengan model seperti ini Indonesia memakai produk sendiri dan kami bisa masuk pasar di luar Indonesia," katanya. Menurut dia, jika hanya mengandalkan pasar dalam negeri, masa depan PT DI tidak bisa terus berlangsung.
Satu unit pesawat C-295 saat ini berada di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Pesawat ini dipinjam dari Spanyol untuk demonstrasi udara dan diuji coba kemampuannya dalam penerbangan taktis oleh TNI Angkatan udara.
Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Boyke Mukijat mengatakan pesawat tersebut tidak hanya bisa digunakan untuk keperluan militer. "Bisa dipakai untuk military ataupun kemanusiaan," kata dia. Sebagian dari komponen pesawat akan dibuat bersama oleh PT DI dan Airbus Military.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar