SURABAYA-(IDB) : Setelah melaksanakan latihan bersama (Latma) dengan 8 Negara, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo (FKO)-368 tiba di Pangkalan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung Surabaya, Jumat (21/9). Kedatangan Kapal Perang ini disambut oleh Komandan Satkor Koarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Supriyadi beserta jajaran pejabat teras Koarmatim lainnya.
Hampir selama satu bulan (bertolak dari Dermaga Koarmatim 23 Agustus) KRI FKO-368 yang di komandani Letkol Laut (P) Yayan Sofyan yang sekaligus sebagai Komandan Satgas Kakadu 2012 ini telah mengikuti Latihan Multilateral Kakadu tahun 2012 yang diikuti oleh 8 negara Asia Pasifik di Darwin, Australia. Ke 8 negara yang ikut terlibat dalam latihan ini, yaitu Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Perancis, Jepang, Selandia Baru, Singapura dan Thailand. Kapal perang Indonesia ditunjuk sebagai participantships dalam latihan Kakadu 2012 yang diselenggarakan oleh Royal Australian Navy (RAN) ini.
Keberangkatannya saat itu dilepas Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum. Kapal perang canggih Indonesia ini pernah menunaikan tugas sebagai wakil Indonesia untuk bergabung dalam misi perdamaian dunia di Lebanon Maritime Task Force (MTF) UNIFIL. Pada latihan yang digelar dua tahunan ini, TNI AL selain mengirimkan KRI FKO-368 juga mengikutsertakan Helikopter jenis BO-105 yang onboard di kapal.
Latihan Multilateral yang diikuti oleh Indonesia ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama antar negara di Asia Pasifik, sehingga diharapkan dapat mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik. Bagi TNI AL kesempatan latihan ini merupakan ajang komparasi profesionalitas prajurit dalam menguasai berbagai problem latihan yang dilaksanakan serta kemampuan alutsista yang dimiliki dihadapkan pada alutsista peserta lainnya.
“Selama mengikuti latihan berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Latihan bersama dengan kapal perang negara lain ini, sebagai upaya untuk menyamakan persepsi dan tindakan dalam hal penanganan dan tindakan dalam menghadapi ancaman yang mungkin terjadi di wilayah perairan laut negara masing-masing pada umumnya dan di Asia Pasifik pada khususnya,” Kata Komandan Satgas Kakadu 2012.
Sumber : Koarmatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar