"Karena itu helikopter yang bagus," kata juru bicara Kemenhan.
VIVAnews - Kementerian Pertahanan menyambut baik rencana Amerika Serikat untuk menjual helikopter tempur Apache AH-64/D bekasnya kepada Indonesia."Benar, mereka menawarkan. Tapi itu baru komitmen mereka. Helikopter itu sendiri bagus, kita tertarik," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin kepada VIVAnews, Jumat 21 September 2012.
Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa di Washington DC pada Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB).
Menurut Hartind, saat ini belum ada tindak lanjut dari Indonesia terkait rencana AS tersebut. "Kita masih mempertimbangkan. Karena belum bicara mengenai harga. Baru komitmen mereka," ucapnya.
Tapi yang pasti, kata Hartind, Indonesia tidak akan membeli jika harga delapan unit helikopter Apache itu terlalu mahal. "Kalau harganya pas, jadilah kita beli. Karena itu helikopter yang bagus," tegasnya.
"Tapi tentunya, sebelum kita beli, tim kita akan terlebih dulu melihat kondisi helikopternya. Apakah kondisinya masih bagus atau tidak," Hartind menambahkan.
Helikopter Apache adalah buatan Boeing. Helikopter jenis ini pertama kali diterbangkan pada tahun 1975. Apache AH-64 diperkenalkan ke layanan Angkatan Darat AS pada bulan April 1986, untuk menggantikan AH-1 Cobra. Helikopter ini memiliki kemampuan serang yang terbukti andal di lapangan.
Apache yang ditawarkan AS ke Indonesia adalah seri AH-64D Longbow. Menurut data dari Boeing.com, Apache seri AH-64D Longbow mulai dipakai Angkatan Darat AS pada Maret 1997.
Lihat tautan ini untuk melihat ketangguhan AH-64D Apache Longbow. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar