Dalam beberapa waktu terakhir, Amerika Serikat berbaik hati kepada Indonesia dengan menawarkan beberapa sistem senjata yang dapat dibeli. Kebaikan hati Washington itu tak lepas dari kebutuhan Amerika Serikat untuk mendapatkan dukungan dari Jakarta dalam upayanya membendung kebangkitan Beijing. Tak aneh kalau Om Sam kembali membuka keran ekspor senjata ke Jakarta.
Yang perlu diperhatikan oleh Indonesia adalah pembukaan keran ekspor senjata itu berada dalam bingkai kebijakan perimbangan kekuatan. Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama senantiasa menegaskan bahwa penjualan itu tak akan mengubah perimbangan kekuatan di kawasan yang selama ini sudah tercipta. Singkatnya, Indonesia tidak akan mendapat sistem senjata yang dapat menandingi keunggulan Singapura maupun Australia.
Hal seperti ini yang perlu dipahami oleh Jakarta menghadapi kebaikan hati Washington. Buat rekan-rekan di matra sebelah, sebaiknya jangan berharap dapat senjata BVR yang setara dengan yang dipunyai oleh Singapura. Untuk senjata seperti BVR, lebih baik mengandalkan pada Moskow daripada Washington. Sekali lagi harus dipahami konteks kebijakan dasar Washington dalam dalam melepas senjata kepada Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar