Minggu, 29 Januari 2012
Anggaran TNI AU Tahun Ini Fokus Pada Pengadaan Alutsista
Jet latih tempur KAI T-50 Golden Eagle. TNI AU memesan 16 unit pesawat jenis ini dari Korea untuk menggantikan pesawat Hawk MK-53. (Foto: Lockheed Martin)
JAKARTA - Penambahan anggaran yang diterima TNI AU pada 2012 bakal difokuskan untuk pengadaan dan peningkatan kemampuan alutsista sesuai program kekuatan pokok minimum (MEF).
Tahun ini total dana yang didapat sekitar Rp.8,10 triliun (US$ 890 milyar). Dana tersebut digunakan untuk mendapat tambahan beberapa pesawat tempur, pesawat angkut dan pesawat tanpa awak. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, dalam Rapat Pimpinan TNI AU Jumat (27/1) lalu telah ditetapkan beberapa sasaran untuk 2012, di antaranya percepatan pengadaan alutsista dan peningkatan kesiapan pesawat.
“Untuk peningkatan kemampuan, kebutuhan jam terbang pesawat tahun ini adalah 60.061 jam dan 18 jam per hari untuk radar,” ujarnya. Sejauh ini ada beberapa program pengadaan pesawat yang sudah mulai berjalan dan tinggal menunggu kedatangannya. Seperti 16 pesawat Super Tucano dari Brasil, 6 jet tempur Sukhoi dari Rusia, hibah 24 unit F16 Fighting Falcon dari Amerika Serikat dan 4 pesawat angkut Hercules hibah Australia.
TNI AU juga dijadwalkan bakal menerima jet latih tempur dari Korea Selatan, T-50 Golden Eagle, serta program produksi bersama jet tempur KFX/IFX. Untuk KFX/IFX dijadwalkan baru mulai diproduksi pada tahun 2024. Terkait hibah pesawat Hercules dari Australia, KSAU menuturkan pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung ke Australia dan diketahui kondisinya masih baik.
“Ini hibah murni dan sudah disetujui Amerika Serikat selaku produsen,” sebutnya. Tahun ini juga akan diluncurkan skuadron pesawat tanpa awak (UAV) di Lanud Supadio, Kalimantan Barat. Penempatan skuadron UAV disana melengkapi skuadron pesawat tempur Hawk 100/200 yang sudah ada.
Untuk memperluas jangkauan radar di Indonesia timur, TNI AU akan membentuk Satuan Radar 246 di Timika. Radar ini akan saling overlapping dengan jangkauan dua radar yang diresmikan November tahun lalu,yakni Satrad 245 Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Satrad 241 Buraen di Kupang.
KSAU menegaskan, setiap instansi yang terkait dengan program pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI AU harus betul-betul terencana dan pelaksanaannya sesuai prosedur dan tataran kewenangannya.
Sumber : SEPUTAR-INDONESIA.COM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar