ilustrasi pesawat sukhoi superjet 100 (ist) |
Maskapai penerbangan lokal Indonesia memesan sejumlah pesawat Sukhoi Superjet-100 atau SSJ-100. Dua maskapai tersebut adalah Kartika Airlines (30 unit) dan Sky Aviation (12 unit). Demikian seperti dilaporkan the Sidney Morning Herald.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, mengatakan harga per pesawat dibanderol sekitar USD 30 juta atau Rp 288,5 miliar.
"Kami sudah melakukan validasi sertifikasi untuk SSJ-100," jelasnya kepada the Sidney.
Dengan validasi tersebut, SSJ-100 dinyatakan layak terbang dan beroperasi di langit Indonesia. Menurut Bambang, tim validasi sudah melihat pabrik Sukhoi, desain, dan mesin pesawat. Hasilnya, SSJ-100 sesuai dengan standar Indonesia dan internasional.
Sementara itu, manajer pemasaran Sky Aviation Sutito Zainudin mengungkapkan pihaknya akan menerima pesawat pertama pada bulan Desember dan sisanya pada 2015. "Sertifikasi ini adalah kabar baik. Kami selalu percaya kelaikan Superjet Sukhoi," ujar Zainudin.
Sukhoi Superjet-100 memperoleh sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Rusia (IAC AR) pada Juni 2011. Selain itu, pesawat ini juga sudah mengantongi Type Certificate dari Badan Keamanan Aviasi Eropa atau EASA. Menurut EASA, yang dikutip dari superjetinternational.com, pesawat SSJ-100 telah memenuhi standar lingkungan dan kelayakan terbang.
Seperti diketahui, pesawat SSJ-100 pernah menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, awal Mei 2012. Kecelakaan saat demonstrasi itu menewaskan semua penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 45 orang. Kecelakaan Superjet di Bogor merupakan pukulan telak bagi industri penerbangan Rusia.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, mengatakan harga per pesawat dibanderol sekitar USD 30 juta atau Rp 288,5 miliar.
"Kami sudah melakukan validasi sertifikasi untuk SSJ-100," jelasnya kepada the Sidney.
Dengan validasi tersebut, SSJ-100 dinyatakan layak terbang dan beroperasi di langit Indonesia. Menurut Bambang, tim validasi sudah melihat pabrik Sukhoi, desain, dan mesin pesawat. Hasilnya, SSJ-100 sesuai dengan standar Indonesia dan internasional.
Sementara itu, manajer pemasaran Sky Aviation Sutito Zainudin mengungkapkan pihaknya akan menerima pesawat pertama pada bulan Desember dan sisanya pada 2015. "Sertifikasi ini adalah kabar baik. Kami selalu percaya kelaikan Superjet Sukhoi," ujar Zainudin.
Sukhoi Superjet-100 memperoleh sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Rusia (IAC AR) pada Juni 2011. Selain itu, pesawat ini juga sudah mengantongi Type Certificate dari Badan Keamanan Aviasi Eropa atau EASA. Menurut EASA, yang dikutip dari superjetinternational.com, pesawat SSJ-100 telah memenuhi standar lingkungan dan kelayakan terbang.
Seperti diketahui, pesawat SSJ-100 pernah menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, awal Mei 2012. Kecelakaan saat demonstrasi itu menewaskan semua penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 45 orang. Kecelakaan Superjet di Bogor merupakan pukulan telak bagi industri penerbangan Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar