"Membangun kendaraan lapis baja bukan bisnis sederhana."
JAKARTA-(IDB) : "Indonesia tertarik dalam merancang tank ringan. Tentu saja, kami bisa membantu," kata Nikolai Dimidyuk, Direktur Rosoboronexport untuk urusan khusus, kepada media lokal, Senin waktu setempat.
Sebagai langkah pertama, menurut Dimidyuk, akan diadakan pertemuan desainer dari dua negara di kota Ural Selatan Kurgan, di mana pabrik mesin Kurganmashzavod diharapkan menjadi tempat konstruksi dan perancangan.
"Membangun kendaraan lapis baja bukan bisnis sederhana," kata Dimidyuk, seperti dikutip kantor berita Interfax.
Mei lalu, Indonesia membeli 37 kendaraan tempur infanteri BMP-3F Rusia seharga 114 juta dolar AS.
Pekan lalu, desainer kendaraan tempur Rusia mengambil bagian dalam pameran pertahanan internasional yang diadakan di Jakarta.
Rosoboronexport adalah bagian dari Russian Technologies State Corporation, satu-satunya perantara lembaga negara yang bertanggung jawab untuk mengimpor dan mengekspor produk pertahanan serta produk fungsi ganda, teknologi dan jasa.
Perusahaan senjata ini telah bekerjasama dengan lebih dari 70 negara.
Sebagai langkah pertama, menurut Dimidyuk, akan diadakan pertemuan desainer dari dua negara di kota Ural Selatan Kurgan, di mana pabrik mesin Kurganmashzavod diharapkan menjadi tempat konstruksi dan perancangan.
"Membangun kendaraan lapis baja bukan bisnis sederhana," kata Dimidyuk, seperti dikutip kantor berita Interfax.
Mei lalu, Indonesia membeli 37 kendaraan tempur infanteri BMP-3F Rusia seharga 114 juta dolar AS.
Pekan lalu, desainer kendaraan tempur Rusia mengambil bagian dalam pameran pertahanan internasional yang diadakan di Jakarta.
Rosoboronexport adalah bagian dari Russian Technologies State Corporation, satu-satunya perantara lembaga negara yang bertanggung jawab untuk mengimpor dan mengekspor produk pertahanan serta produk fungsi ganda, teknologi dan jasa.
Perusahaan senjata ini telah bekerjasama dengan lebih dari 70 negara.
Sumber : BeritaSatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar