Rabu, 27 Februari 2013

Malaysia Tangkap Sepupu Sultan, Sulu Siap Perang



SABAH (MI) : Sengketa wilayah Tanduo, Lahad Datu, Sabah, antara Kesultanan Sulu Filipina dengan Malaysia belum berakhir. Aksi pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Sultan Sulu masih berlangsung.
Situasi di wilayah tersebut bahkan dikabarkan semakin memanas. Malaysia dituding telah menangkap seorang perempuan warga Tanduo yang masih kerabat Sultan Sulu Jamalul Kiram.
"Dia adalah sepupu saya. Saya sudah mengatakan bahwa kerabat perempuan kami yang lain juga akan ditangkap di Sabah," kata saudara Sultan Jamalul Kiram, Raja Muda Agbimuddin Kiram, seperti dikutip GMA News, Kamis (28/2).
"Ini merupakan permulaan aksi. Ini mencerminkan sikap politik Malaysia," dia menambahkan.
Menurut Kiram, Kesultanan Sulu tidak takut jika tentara Malaysia akan menyerbu para pengikutnya di Sabah. Sebab, kata dia, Sulu juga memiliki tentara. "Kami siap tempur, kami punya tentara," katanya. "Tempat ini milik kami, kami akan tetap berada di sini."
Sementara itu, Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay mengatakan, pemerintah telah menggelar pertemuan dengan Sultan Jamalul Kiram. Pemerintah Filipina meminta Kesultanan Sulu untuk menyelesaikan masalah sengketa ini secara damai.
"Saya bertemu dengan Sultan Kiram. Dia menjelaskan kepada saya tentang posisi mereka dan saya mendegarkan dia. Lalu saya menegaskan posisi pemerintah Filipina. Saya menekankan agar masing-masing pihak harus berusaha menyelesaikan masalah ini dengan damai," kata Binay.
Sebelumnya, pasukan Malaysia memberikan peringatan untuk para pengikut Sultan Sulu agar segera meninggalkan Sabah. Malaysia akan menyerbu jika peringatan itu diabaikan. Namun, Sultan Sulu dengan tegas menyatakan tidak akan menarik pasukannya.
Indonesia pun menyuarakan dukungannya bagi Malaysia dan Filipina yang sedang berupaya mengatasi masalah ini. "Kita ketahui masalah ini sedang ditangani oleh Pemerintah Malaysia dan Filipina. Dan kita mendukung upaya pemerintah kedua negara itu (dalam menyelesaikan isu Sabah)," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Michael Tene, Kamis (28/2).

 Filipina Ragukan Pewaris Takhta
Sementara, Pemerintah Filipina tampaknya tak mau berisiko berseteru dengan Malaysia.  Presiden Filipina Benigno Aquino malah mempertanyakan keabsahan klaim Sulu atas Sabah di Malaysia. Pasalnya pemimpin Sulu saat ini, Jamalul Kiram III, diragukan nasabnya sebagai pewaris tahta kesultanan tersebut.
Menurutnya, pemimpin Sulu saat ini bukanlah keturunan langsung Sultan Sulu yang diakui Filipina pada 1974, yaitu Esmail Kiram I.
Ismael tidak memiliki keturunan sehingga setelah kematiannya tahta diturunkan kepada orang lain. Pemerintah Filipina tidak mengakui kepemimpinan Sultan Jamalul sebagai pewaris Sulu dan mengatakan seharusnya yang memimpin saat ini adalah Esmail Kiram II, adik dari Esmail Kiram I.
Namun Esmail II mengatakan bahwa dia bukanlah pewaris, melainkan putra mahkota atau dalam bahasa Sulu disebut "sultan bantilan". Ismael II juga mengatakan bahwa Jamalul adalah sultan Sulu dan penguasa Palawan dan Sabah sejak saat itu. "Sejauh yang keluarga kami ketahui, Jamalul adalah pewaris sultan," kata Esmail.
Menghadirkan gambar riwayat nasab Kesultanan Sulu, Aquino menegaskan bahwa sultan Sulu saat ini, Jamalul Kiram III, memiliki nasab yang sangat jauh dari posisi pemimpin. Riset pemerintah Filipina menunjukkan, Jamalul Kiram III adalah keponakan jauh dari Sultan Mawallil Wasit, adik Esmail II.
"Inilah pertanyaan yang pertama kali muncul, siapa yang seharusnya mewakili Kesultanan Sulu?" kata Aquino.
Pemerintah Filipina juga tengah mempelajari dua dokumen mengenai sewa Sabah dari Kesultanan Sulu oleh perusahaan British North Borneo Co. tahun 1878 yang kemudian diambil alih Malaysia tahun 1960an.
Selain itu, Aquino mengatakan, mereka juga tengah mencari tahu siapa yang sebenarnya mengirimkan ratusan orang Sulu ke Lahad Datu, Sabah. Pasalnya, biaya untuk menyewa kapal feri demi mengirimkan mereka ke sana tidak murah.
"Kami diberitahu ada dana besar yang membiayai kepergian mereka dari Tawi-Tawi ke Sabah. Darimana pendanaan ini berasal? Dari siapa?" kata dia. Viv,ins.



Sumber : surabayapost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar