Sejumlah mahasiswa Fakultas Teknologik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) sedang menggarap Kapal Perang Crocodile-Hydrofoil di Laboratorium Hidrodinamika, (photo : Kompas)
SURABAYA, KOMPAS.com- Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya membuat kapal selam yang diberi nama Kapal Perang Crocodile-Hydroffoil. Saat ini pembuatan baru mencapai sekitar 20 persen berupa penyiapan dua mesin kembar diesel Mitsubishi 6D40T dengan kapasitas masing-masing 350 PK serta pembuatan mal atau contoh badan kapal sesuai ukuran.
"Pembuatan kapal selam ini menggunakan dana program insentif riset dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Kepala Laboratorium Hidrodinamika Fakultas Teknik Kelautan Institut Sepuluh Nopember Surabaya Wisnu Wardhana, Selasa (1/11/2011) di Surabaya.
Alokasi dananya mencapai Rp 3 miliar yang disampaikan selama tiga tahun antara 2011-2013 atau setiap tahun sebesar Rp 1 miliar.
Menurut Wisnu, Kapal Perang Crocodile-Hidrofoil merupakan yang pertama di Indonesia. "Kapal selam ini kombinasi dari tiga fungsi, yaitu untuk kapal hidrofoil yang melayang hanya bagian sayap yang menyentuh permukaan air, kemudian fungsi kapal permukaan, dan fungsi kapal selam dengan kedalaman 5-7 meter," kata Wisnu.
Dijadwalkan, kapal ini selesai tahun 2013. Lokasi uji coba di Selat Madura.
(Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar