Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno (dua kanan) didampingi Pangarmatim, Laksamana Muda TNI Ade Supandi (tiga kanan) melihat persiapan Operasi Armada Jaya (AJ) dengan sandi Armada Jaya XXX/11 di Gedung Puslatkaprang Kolat Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (31/10). Operasi Amfibi (opsfib) yang melibatkan seluruh jajaran komando utama operasi TNI AL di sekitar perairan Sangatta, Kalimantan Timur pada 7-17 November 2011, tersebut bertujuan untuk mengukur kesiapan prajurit dan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista), serta komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dalam menjaga keutuhan NKRI. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ss/ama/11)
31 Oktober 2011, Jakarta (Dispenal): TNI AL menggelar latihan terbesarnya dengan nama “Armada Jaya ke-30 Tahun 2011”. Kegiatan latihan ini akan melibatkan seluruh Komando Utama Operasi TNI AL berikut unsur pendukungnya seperti Pomal, Kesehatan, Psikolog dan Hukum dengan kekuatan yang digelar sebanyak 23 unsur KRI dan 3.391 personel. Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno saat membuka Latihan Armada Jaya ke-30 Tahun 2011, Senin (31/10) di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya.
Kegiatan Latihan Armada Jaya ke-30 ini mencakup Gladi Posko I dan Manuver Lapangan (Manlap) pada tanggal 7 -17 November 2011 yang intinya melaksanakan serbuan amfibi di wilayah pantai. Dipilihnya wilayah perairan Sangatta Kalimantan Timur dan sekitarnya sebagai skenario, menurut Kasal karena didasari pertimbangan strategis yang dikaitkan dengan kemungkinan potensi konflik yang terjadi sebagai pengaruh dinamika lingkungan strategis yang cepat dan dinamis.
Masih menurut Kasal, diharapan apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan situasi yang tidak diinginkan dan mengharuskan melaksanakan operasi laut di wilayah tersebut, maka TNI AL telah memiliki konsep operasi yang siap untuk dilaksanakan. “Untuk itu seluruh pengendali latihan hendaknya mampu mengarahkan pada situasi yang seaktual mungkin,” tandasnya.
Kasal menegaskan, Latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak tahunan TNI AL yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). Disamping itu, latihan ini juga merupakan sarana untuk meningkatkan profesionalisme prajurit matra laut dalam rangka menghadapi dan mengantisipasi kemungkinan ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Kasal lebih lanjut, diharapkan pelaksanaan latihan ini dapat memenuhi berbagai aspek operasi seperti pelaksanaan di medan yang sesungguhnya, sehingga kegiatan ini dapat memenuhi urgensi latihan, yang secara umum ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan kontinjensi khususnya di daerah operasi wilayah timur dengan mengaplikasikan proses perencanaan operasi amfibi, operasi laut gabungan dan operasi pendaratan administrasi, sekaligus menguji doktrin serta pemahaman akan semua prosedur yang berlaku di dalamnya.
Kasal juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2012 akan dilaksanakan Latihan Gabungan TNI sesuai siklus latihan puncak TNI empat tahunan. Oleh karena itu, lanjut Kasal, Latihan Armada Jaya ini juga dimanfaatkan sebagai latihan parsial untuk latihan gabungan tersebut. “TNI AL harus mempelajari pokok-pokok hasil Latgab yang lalu sehingga dapat menyongsong Latgab TNI 2012 dengan kesiapan yang prima,” katanya.
Sumber: TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar