Tank Scorpion TNI AD. (Foto: Kostrad)
16 November 2011, Jakarta (SINDO): Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) telah menerjunkan tim investigasi untuk menguak penyebab kecelakaan tank Scorpion dalam latihan pertempuran di Dusun Ngrancang, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (14/11).
Penyelidikan di antaranya mencakup jalur latihan, kemungkinan human error, juga kondisi tank. Kepala Penerangan Kostrad Letnan Kolonel (Kav) A. Sitompul mengatakan, tim investigasi akan mengumpulkan data- data di lapangan. penyelidikan itu diharapkan dapat mengungkap insiden tergulingnya tank Scorpion yang menewaskan prajurit Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad, Praka Lukman Hakim, dan melukai Serda Sugiyarto dan Pratu Nasbi.“ Sesegera mungkin hasil investigasi kami sampaikan.
Hasil investigasi harus kami sampaikan secara utuh,” kata Sitompul di Jakarta kemarin. Dia menjelaskan,tim investigasi juga akan melihat sejauh mana dampak dari latihan ini terhadap masyarakat. ”Akan ada investigasi setiap kerugian warga yang ditimbulkan akibat kegiatan militer ini,”ujar dia.
Perwira menengah ini menegaskan, pemilihan kawasan Wonosari di Gunungkidul, Yogyakarta sebagai lokasi latihan tempur telah berdasarkan hasil peninjauan oleh staf operasi divisi. Di antara kriteria lokasi adalah tidak boleh merugikan masyarakat. “Kalau ada permukiman sehingga tidak memungkinkan latihan digelar, tidak dilakukan (latihan),” sebutnya.
Latihan tank tersebut merupakan rangkaian dari jenis latihan lainnya. Latihan bersama Batalyon Tim Pertempuran (BTP) ini digelar melibatkan prajurit dari batalyon kavaleri dan infanteri.Sejauh ini proses evaluasi juga telah dilakukan secara harian dan pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi. Sitompul menyatakan bahwa latihan tempur itu akan terus berlangsung hingga akhir.
Pantauan di lapangan kemarin, latihan militer yang diselenggarakan sejak 11 November tersebut untuk sementara dihentikan. Belasan tank Scorpion buatan Inggris terlihat terparkir di salah satu sudut area posko latihan di Kompleks Lanud GadingP layen.” Kami tidak bisa memberikan keterangan mengenai kecelakaan tersebut,” ucap seorang pelatih dalam latihan tempur tersebut, Lettu Dimas BP, kemarin.
Dia beralasan,insiden dalam latihan tempur itu berkaitan dengan rahasia negara sehingga tidak bisa begitu saja diungkap ke publik. ”Peralatan kita ini alutsita (alat utama sistem senjata). Jadi memang harus kita rahasiakan benar,apa yang kita miliki dan mengapa sampai terjadi insiden seperti kemarin,” kata dia.
Disinggung mengenai lokasi tergulingnya tank, Dimas menegaskan tempat kecelakaan masih dalam peta areal latihan.”Semua berada di jalur kok, tidak menyimpang sesuai dengan peta latihan kami,” kata dia. Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menilai, kecelakaan tank Scorpion tersebut merupakan kejadian biasa karena risiko selalu menyertai dalam setiap latihan militer.
Karena itu,tiap peserta harus mengikuti setiap prosedur latihan yang ada. “Kecelakaan menunjukkan perencanaan kurang baik. Jika terjadi dalam latihan, saya kira perwira operasi harus diperiksa,” katanya.
Sumber: SINDO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar