Mabes Polri all out mengamankan peringatan Natal dan malam pergantian baru di tengah ancaman aksi terorisme yang masih mungkin terjadi setiap waktu.
Tujuh Polda menjadi perhatian khusus dan telah dimasukan dalam Rencana Operasi (renops) supaya polisi di kawasan tersebut terus meningkatkan kewaspadaan.
"Ada sejumlah Polda yang kita beri atensi khusus dan sudah kita masukan dalam Ren Ops. Para Kabiro Ops di Polda-Polda itu juga telah kita undang ke Mabes Polri dan telah kita briefing untuk mengantisipasi ancaman terorisme yang masih potensial," kata Asisten Operasi Polri Irjen Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/12).
Polda yang mendapat perhatian khusus itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, Sumatra Utara, Bali, dan Maluku.
Polda-Polda itu menjadi perhatian khusus karena pengalaman di masa lalu dan kecenderungan saat ini di mana daerah-daerah tersebut menjadi sasaran pengeboman.
"Bahkan kami spesifikkan kota-kota mana saja yang terindikasi akan potensial menjadi sasaran aksi teror itu," kata mantan Kapolda Sumut ini yang menambahkan jika kekuatan pasukan pengamanan yang akan diturunkan sesuai dengan kemampuan Polda masing-masing.
Pengamanan ini--sama seperti tahun-tahun sebelumnya--akan tetap diberi nama sandi Operasi Lilin yang tahun ini akan dimulai pada Minggu, (23/12) hingga Selasa, (1/01).
Setidaknya ada 38.499 gereja di seluruh Indonesia yang diamankan dalam operasi ini.
Selain gereja, Badrodin mengatakan, jika jalan raya, stasiun, terminal, tempat wisata, dan mal juga menjadi perhatian pihaknya. Pasalnya, Senin (24/12) adalah cuti bersama sehingga masyarakat akan menikmati libur panjang sejak Jumat (21/12).
Serangkaian bom meledak di sejumlah daerah di Indonesia pada malam Natal 24 Desember 2000. Belakangan aksi ini diketahui dikoordinir oleh Hambali yang tergabung dengan Jamaah Islamiah. Hambali saat ini tengah mendekam di tahanan Guantanamo yang dioperasikan oleh Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar