Rabu, 09 Mei 2012

Kasarmatim Berangkatkan KRI Sultan Hasanuddin-366 ke Lebanon



9 Mei 2012, Surabaya: Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo melepas keberangkatan KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366 menuju perairan Lebanon yang ikut andil dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII.D UNIFIL (United Nation Interm Force In Lebanon) 2011 di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Rabu (9/5) sore.

Pelepasan KRI SHN-366 tersebut dihadiri Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Ari Soedewo, Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Atok Urachman, Ketua Daerah Jalasenastri Armatim Ny. Yus Agung Pramono, para Kasatker Koarmatim, ibu-ibu Pengurus Daerah Jalasenastri Armatim dan para keluarga Anak Buah Kapal (ABK) KRI SHN-366.

KRI Sultan Hasanuddin-366 dari jenis korvet kelas Sigma buatan Belanda yang masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkor Koarmatim) ini adalah yang ke empat kali ikut andil mengemban misi perdamaian dunia dalam Satuan Tugas (satgas) Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII.D Unifil.

Sebelumnya tugas kemanusiaan ini dilakukan oleh KRI Sultan Iskandar Muda-367.

Kapal perang Indonesia ini nantinya akan bergabung dengan kapal perang angkatan laut negara lainnya yang tergabung dalam Gugus Tugas MTF. Kapal perang yang di Komandani Letkol Laut (P) Dato Rusman ini, rencananya akan bertugas selama 8 bulan, dengan rincian 2 bulan pelayaran berangkat dan pulang serta 6 bulan berada di tempat lokasi.

Rute yang dilewati selama pelayaran menuju Lebanon, yaitu Surabaya-Jakarta-Belawan-Colombo-Salalah-Port Said-Beirut.

KRI Sultan Hasanuddin-366 dalam tugasnya nanti akan membawa 1 buah helikopter BO-105 dengan jumlah personel total 105 orang, dengan rincian ABK 94 orang, pilot dan Crew Heli 7 orang, dokter 1 orang, Kopaska 1 orang, perwira penerangan 1 orang, dan perwira intelijen 1 orang.

Dikirimnya kembali kapal perang TNI AL untuk bergabung dengan Satgas MTF kali ini tidak lain merupakan bentuk pengakuan dunia kepada TNI. Bahwa TNI, telah dianggap mampu untuk melaksanakan tugas-tugas PBB, khususnya dalam aspek maritim.

Sumber: Dispenarmatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar