Jumat, 30 November 2012

CIWS Canggih Untuk PKR 10514 TNI-AL


Hingga nanti selesai produksi dan operasional penuh di TNI-AL, proyek PKR 10514 tetap menarik perhatian dan banyak mengandung misteri. Misteri itu antara lain mengenai kemampuan sesungguhnya dari calon Fregat andalan TNI-AL ini. Pihak PT.PAL selaku produsen bekerja sama dengan Damen Schelde masoh pelit berbagi informasi. Jika ditanya mengenai persenjataan misalnya, PT.PAL selalu menjawab, pihak user (TNI-AL) yang memutuskan. Namun hal ini wajar saja, lantaran dalam perjalanannya nanti, bisa jadi banyak spesifikasi dan desain yang berubah.

Akan tetapi, sedikit titik terlihat pada ajang Indodefence 2012 lalu. Di booth Damen, terlihat poster dan booklet mengenai PKR10514. Tidak banyak perubahan dibandingkan desain PKR sebelumnya. Namun satu yang menarik perhatian adalah adanya sesosok kubah meriam kecil di atas meriam utama. Tak salah lagi.. itulah sistem Pertahanan Jarak Dekat (CIWS) yang nantinya akan diadopsi oleh PKR Indonesia.Melihat dari bentuknya, bolehlah kita menduga sistem CIWS yang dipakai itu adalah Oerlikon Millennium 35mm Naval Gun System. Untuk memudahkan, kita sebut saja sistem CIWS ini sebagai Millenium 35mm.

Jika benar PKR10514 menggunakan Millenium 35mm, maka ini sebuah lompatan jauh bagi TNI-AL. Seperti diketahui, Millenium merupakan salah satu sistem CIWS teranyar yang dilansir. Millenium 35mm aslinya merupakan pengembangan dari sistem arhanud Oerlikon 35mm yang berbasis di darat.

Dalam operasinya Millenium 35mm mampu menyemburkan hingga 1000 peluru per menit. Kelihatannya memang lebih rendah dibandingkan CIWS lainnya seperti Phalanx atau Goalkeeper. Akan tetapi, rahasinya bukan di daya sembur. Inilah rahasia Millenium 35mm, yaitu munisi AHEAD. Munisi AHEAD ini diyakini mampu menangkis semua serangan terhadap kapal. Cara kerjanya, ketika melesat meninggalkan laras, pengatur waktu pada kepala peluru bekerja. Pengatur waktu itu ditentukan berdasarkan penghitungan komputer terhadap sasaran. Lalu pada jarak sekitar 10-30 meter menjelang sasaran, kepala munisi akan pecah dan melontarkan sebanyak 152 proyektil kecil. Proses pecahnya kepala munisi pun telah diatur sehingga 152 proyektil tersebut akan membentuk semacam tameng, dan menghalangi benda apapun yang akan menerobosnya. Proyektil yang menjadi pagar tersebut memang kecil. Namun saking banyaknya Proyektil yang "melukai" sasaran, maka sasaran akan kehilangan aerodinamika lalu akhirnya terjatuh.Bahkan Oerlikon juga berani mengklaim, sistemnya ini telah berhasil menjatuhkan mortir yang ditembakan.

Keunggulan lainnya dari Millenium 35mm adalah kemudahan pemasangan. Memasang Millenium bahkan tak perlu melubangi Hull kapal, karena sistem ini bekerja secara mandiri. Maksudnya, pasokan peluru ditempatkan pada kubah dan tak memerlukan ruangan khusus amunisi. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk memasang Millenium pada kapal. Desainnya yang kompak juga merupakan keuntungan. Millenium 35mm hanya membutuhkan ruangan seluas 6 meter persegi. Bobot total Millenium 35mm lengkap dengan 252 peluru sendiri hanya sekitar 3,2 ton. Hmmm... sangat menarik bukan? semoga saja benar PKR-10514 TNI AL nantinya menggunakannya.

Legislator: TNI Miliki Simulator Perang


Simulator pesawat tempur produksi dalam negeri. (Foto: Berita HanKam)

30 November 2012, Jakarta: Baru-baru ini beredar kabar adanya simulator perang yang dimiliki aparat keamanan TNI. Komisi I DPR mengakui kebenaran kabar tersebut. Sehingga, selain Kepolisian yang memiliki simulator SIM, aparat keamanan TNI juga ternyata memiliki simulator perang.

Wakil Ketua Komisi I DPR (membidangi pertahanan), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengakui bahwa aparat TNI memiliki simulator perang. Menurut Agus, simulator perang itu sudah ada sejak lama. "Simulator perang itu ada," ujarnya di Gedung Parlemen Jakarta, Jumat (30/11).

Namun, ketika ditanya waktu pengadaan simulator perang itu, Agus malah berdalih bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti terkait pengadaan alat latihan perang TNI tersebut. "Tapi saya tidak tahu kapan pengadaannya. Kemungkinan saya sedang keluar dan tidak ikut rapat," kilah politisi Partai Golkar itu.

Sebelumnya, beredar kabar angin yang meresahkan dan mengagetkan masyarakat yakni adanya simulator perang yang dimiliki TNI. Namun, kabar tersebut masih simpang siur adanya.

Sumber: Republika

Latgab TNI 2012 Ditutup di Dermaga Ujung Surabaya


Sejumlah prajurit Korps Marinir lengkap dengan kesenjataan mereka mengikuti upacara penutupan Latihan Gabungan TNI di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Jumat, (30/11). Latgab TNI tahun 2012 yang diikuti 11.693 prajurit TNI itu melaksanakan manuver lapangan di daerah Sangatta, Kalimantan Timur. (Foto: ANTARA/Kuwadi/HO/Koz/Spt/12)

30 November 2012, Surabaya: Pelaksanaan Latihan Gabungan TNI tahun 2012, merupakan salah satu upaya awal untuk menjawab dan mengetahui sampai di mana tingkat kemampuan dan batas kemampuan Brigade Gabungan TNI, bila dihadapkan dengan trend tantangan dan ancaman dimaksud.

Kesemuanya itu menuntut besarnya daya tanggap serta ketajaman evaluasi juga kecermatan dari seluruh perwira hingga unsur satuan terkecil terhadap hal-hal penting dan perlu penyempurnaan serta perbaikan di segala sisi, demikian amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. yang dibacakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo, S.IP. pada saat upacara penutupan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Brigade TA. 2012, di Dermaga Ujung Surabaya, Jumat (30/11/2012).

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, mencermati perkembangan ancaman dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terdapat kecenderungan beberapa negara mengembangkan kemampuan militer tingkat brigade gabungan, karena dinilai memiliki kemampuan taktis dan strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif dan efisien, guna menghadapi karakteristik ancaman modern di ruang globalisasi, yang cenderung mengeliminasi batas negara dalam konteks global village.

Di sisi lain, kata Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., penguatan kemampuan militer tingkat brigade gabungan memiliki dimensi politis dalam konteks kerjasama internasional, guna penanganan keamanan bersama di tingkat regional. Dalam kaitan tersebut, sebagai upaya peningkatan kemampuan satuan TNI, konsep Latgab TNI harus terus diintensifkan dan dikembangkan melalui skenario operasi militer dari berbagai trouble spots, yang diasumsikan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. “Tentunya intensifikasi tersebut harus dilaksanakan secara bertahap dan bertingkat, baik di lingkup manajemen tempur, taktik dan strategi, maupun penguatan unsur-unsur bantuan lainnya, seperti unsur intelijen, logistik dan lain-lain, tegas Panglima TNI.


“Memperhatikan kepentingan tersebut, evaluasi dan konsolidasi terhadap pelaksanaan latihan ini menjadi hal yang urgen dan esensial, guna mendapatkan perspektif yang lebih luas dalam rangka penyempurnaan bagi beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik dan prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan inter-operability brigade gabungan TNI dalam skenario operasi militer”, ujar Panglima TNI.

Ditegaskan Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. bahwa disamping itu, upaya penyempurnaan tersebut juga bertujuan untuk memperoleh besaran yang proporsional dan efektif, baik pada aspek personel, alutsista, maupun dukungan administrasi logistik lainnya guna mendukung konsep pembangunan Minimum Essential Force-MEF, khususnya pada tataran penggunaan kekuatan, baik dalam konteks kepentingan OMP maupun OMSP.

Pelaksanaan latihan lapangan Latgab TNI Tingkat Brigade tahun 2012 dengan sandi Wibawa Yudha, berlangsung sejak 26 Oktober s/d 30 November 2012 di Sangatta dan Tarakan Kalimantan Timur. Turut hadir dalam upacara penutupan Latgab TNI TA. 2012, Pejabat Teras Mabes TNI, Mabes Angkatan, Direktur Latihan Gabungan TNI Mayjen TNI Djumadi, Panglima Komando Gabungan Latgab TNI Mayjen TNI Setyo Sularso.

Sebelum dilaksanakan upacara penutupan Latgab TNI Tingkat Brigade, dilaksanakan kaji ulang yang diikuti oleh para pelaku dan penyelenggara. Kaji ulang ini merupakan evaluasi dalam rangka penyempurnaan bagi beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik dan prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan Kampanye Militer. Pada kaji ulang ini disampaikan oleh Direktur Latihan Gabungan TNI Mayjen TNI Djumadi, Panglima Komando Gabungan Latgab TNI Mayjen TNI Setyo Sularso, Ketua Tim Penilai Laksma TNI RM. Haraharap, Ketua Wasit dan Pengendali Brigjen Hinsa Siburian.

Dalam kegiatan kaji ulang tersebut mendapat pengarahan dari Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo mewakili Panglima TNI. Kasum TNI mengatakan, perlunya beberapa penyempurnaan baik aspek pengorganisasian, piranti lunak, operasional dan material. “jaga terus soliditas dan solidaritas TNI demi tegaknya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tegas Kasum TNI.

Sumber: TNI AU

Pangkolinlamil Luncurkan Crew Boat Produksi Lokal


Pangkolinlamil Laksda TNI S.M. Darojatim saat meluncurkan Crew Boat di Galangan PT. Tesco Indomaritim. (Foto: Kolinlamil)

29 November 2012, Jakarta: Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI S.M. Darojatim secara resmi meluncurkan crew boat Kolinlamil bertempat di Perusahaan Galangan Kapal, PT. Tesco Indomaritim, Babelan, Kab. Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/11).

Peluncuran crew boat ini diawali dengan acara pemotongan tumpeng oleh Pangkolinlamil, yang menandai secara resmi peluncuran crew boat tersebut untuk dioperasikan. Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama PT. Tesco Indomaritim Dr. Jamin Basuki, pejabat PT. Tesco Indomaritim, serta segenap pejabat teras Kolinlamil.

Sebelum crew boat diluncurkan di air, dilaksanakan tradisi pemecahan kendi ke badan kapal yang dilakukan oleh Dansatlinlamil Jakarta Kolonel Laut (P) Tri Satriya Wijaya, dengan disaksikan Pangkolinlamil, dan para pejabat yang hadir.

Crew boat yang baru diluncurkan tersebut akan dioperasikan untuk kapal antar jemput bagi anak buah kapal, dari mako Kolinlamil ke KRI yang tengah lego jangkar di Teluk Jakarta. Crew boat tersebut merupakan kapal kedua yang diproduksi PT. Tesco Indomaritim untuk Kolinlamil, dengan spesifikasi teknis; panjang 16 meter, lebar 4,5 meter, diawaki empat orang, dan dapat mengangkut 50 penumpang. Kapal tersebut dapat melaju dengan kecepatan maximum 12 knot.

Sumber: Kolinlamil

Kamis, 29 November 2012

Strategi Kemhan Cari Anggaran Beli Senjata


Strategi Kemhan cari anggaran beli senjata

Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah memiliki solusi untuk skema pembiayaan industri pertahanan nasional dalam modernisasi Alat Utama Sistem Kesenjataan (Alutsista) TNI. Sebelumnya Kemhan selalu dihadapkan dengan beberapa hambatan seperti kontrak, pembiayaan, produksi, dan pengawasan.

"Sekarang kita sudah punya solusinya untuk melakukan terobosan, mengakselerasi proses pencapaian target," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, disela-sela kunjungan pesanan pesawat di PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Kamis (29/11).

Salah satunya kata Purnawirawan TNI itu adalah Bappenas akan mengumpulkan Kementerian Keuangan dan Dirjen Perencanaan Kementerian Pertahanan untuk membicarakan skema pembiayaan proyek Alutsista dengan cara tahun jamak atau multiyears.
Produksi Pesawat CN 235 PT DI
Pembiayaan tahun jamak menurut dia dinilai tepat. Cara seperti ini juga memungkinkan produsen dari BUMN seperti PT DI dan Pindad tidak akan terkena sanksi. Sebab pembuatan pesawat atau senjata tidak bisa dilakukan satu atau dua bulan.

"Misal kontrak bulan November membuat Helikopter harus selesai bulan Desember. Itu kan tidak mungkin," katanya.

Lainnya soal penyempurnaan dari sisi produksi, dan pengawasan yang harus bisa mengakar hingga alur birokrasi. Langkah ini harus dilakukan untuk mencapai target.

"Dari segi pengawasan, skema pengawasan BPKP segera membuat laporan proyek mana yang sanggup dan tidak sanggup yang bisa mengakibatkan kerugian negara," katanya.

Diharapkannya, target modernisasi 2014 bisa tercapai. Melalui Tugas high level comitte yang berisi Kementerian Keuangan, Kementerian Pertahanan, BPKP dan TNI ini juga bisa menjadikan terobosan tapi tidak melanggar aturan

Merdeka

CMOV Dukung Latma Indopura


COMMUNICATION Monitoring and Observation Vehicle (CMOV) adalah alat yang  berfungsi untuk pengendalian dan monitor pergerakan pesawat-pesawat TNI AU dan Royal of Singapore Air Force (RSAF) dalam Latihan Bersama (Latma) Elang Indopura dan Camar Indopura yang dilaksanakan di wilayah Lombok sejak tanggal 19-30 November.

CMOV dalam Latma Indopura maupun Camar Indopura berfungsi  memantau dan menggedalikan pesawat-pesawat agar tidak keluar dari area latihan yang telah disepakati oleh kedua angkatan udara, sehingga tidak mengganggu penerbangan sipil/komersial yang berada disekitar Bali, Lombok dan Sumbawa.

CMOV diawaki oleh empat personel teknisi dari Kohanudnas yang terdiri seorang perwira yang menjadi Dantim, teknisi radio, teknisi SBM (Stasion Bumi Menengah), dan teknisi computer.

CMOV juga dapat memantau pergerakan pesawat-pesawat yang berada di wilayah udara NKRI dengan sistem radar yang terintegrasi antar radar militer dan radar sipil.

Keterangan gambar: Communication Monitoring and Observation Vehicle (CMOV) milik Kohanudnas yang turut memamtau pergerakan pesawat TNI AU dan Royal of Singapore Air Force (RSAF) dalam Latihan Bersama (Latma) Elang Indopura dan Camar Indopura  yang dilaksanakan di wilayah Lombok saat berada di Bandara Internasional Lombok (BIL).

Sjafrie Tinjau Pesawat Pesanan Kemhan di PT DI

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin meninjau pesanan pesawat untuk Kemenetrian Pertahanan Indonesia di PT Dirgantara Indonesia (DI) di Bandung.

Didampingi Direktur Utama PT DI Budi Santoso dan rombongan dari Kemenhan, Sjafrie melakukan inspeksi ke beberapa hanggar pesawat seperti hanggar CN-235, dan hanggar Helikopter.

Wamenhan tinjau PT DI.
Wamenhan tinjau PT DI
foto : Merdeka.com

"Ini kunjungan pemerintah high level commite untuk inspeksi kesiapan produksi dari PT Pindad dan PT DI dalam rangka mendukung modernisasi peralatan militer target strategis 2014," kata Sjafrie, di sela-sela kunjungan ke PT DI, Bandung, Kamis (29/11).

Dalam kunjungan itu, Sjafrie memperhatikan skema pengadaan serta produksi yang nantinya diperuntukkan juga untuk Kementerian pertahanan, beserta TNI selaku pengguna.


Sjafrie meninjau sejumlah pesawat yang dipesan seperti CN 235 untuk Pertahanan Angkatan Laut (AL) berjumlah tiga. Pesawat ini diperkirakan sudah hampir selesai, atau awal tahun sudah bisa dipergunakan.

Sjafrie juga mengecek helikopter Bell untuk TNI AU dan AL, helikopter Super Puma NAS 332 dan NBELL 412 ini juga sudah dalam tahap proses finisihing.

"Tugas high level commite ini untuk mengendalikan dan mengawasi agar tercapainya target modernisasi," tandasnya.

Untuk target modernisasi alutsista hingga 2014, PT DI masih harus menyelesaikan sekitar 20 pesawat lagi dari 30 yang dibutuhkan. 



Sumber : Merdeka

TNI dan Diplomasi Pertahanan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada usia yang sudah melewati angka 67 tahun—sedikit lebih muda dari republik ini—masih menghadapi berbagai kekurangan dalam berbagai aspek pertahanan Indonesia.

Kekuatan Militer Indonesia 2012
 
Misalkan saja, publik menilai anggaran pertahanan hingga kini masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama TNI, utamanya sistem persenjataan. Anggaran pertahanan memang telah meningkat konstan sejak 2011, ketika pemerintah mengalokasikan Rp47,5 triliun (USD4,95 miliar) saat itu.Anggaran tersebut kembali meningkat 35,58% menjadi Rp64,4 triliun pada 2012.Anggaran pertahanan meningkat lagi 20,65% menjadi Rp77,7 triliun dalam rancangan APBN 2013.

Anggaran sebesar ini akan membuat Kementrian Pertahanan menjadi lembaga negara dengan anggaran tertinggi tahun depan. Meski meningkat, masih banyak yang meragukan anggaran itu dapat secara maksimal memenuhi kebutuhankebutuhan utama TNI. Upaya untuk mencapai kekuatan minimum esensial saja masih jauh dari kenyataan. Pada umur yang ke-67 tahun ini angkatan perang RI harus mengevaluasi kembali apa yang telah mereka lakukan dalam membangun posturnya sesuai perkembangan yang terjadi di lingkungan strategisnya.



Rasanya sudah cukup lama dan tidak berlebihan bila TNI tidak melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). TNI harus sadar bahwa banyak alutsista TNI yang perlu diganti dan dimodernisasi. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan negara yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, anggaran di bidang pertahanan juga ditingkatkan, dengan prioritas mengganti alutsista dengan yang lebih baru dan lebih modern.

Diskusi publik mengenai TNI dan berbagai aspeknya hingga kini sepertinya tidak pernah bergeser dari persoalan alutsista,anggaran pertahanan, postur pertahanan,kemampuan tempur, dan lain-lainnya yang lebih banyak berkaitan dengan aspek “internal”TNI. Aspek lain dari TNI yang tidak boleh dilupakan dan terlalu penting untuk diabaikan adalah peran TNI dalam membangun lingkungan regional yang lebih stabil.

Unsur-unsur TNI memang telah sejak lama membangun hubungan bersahabat dengan negara-negara lain baik negara-negara di Asia Tenggara maupun di luar kawasan Asia Tenggara. TNI selama ini, dan untuk seterusnya, akan menikmati hasil diplomasi Pemerintah Indonesia terhadap negara lain, misalnya Korea Selatan, Amerika Serikat, China dan beberapa negara Eropa lainnya. Dari diplomasi itu, TNI mendapatkan setidaknya akses ke sumber-sumber dan kebutuhan- kebutuhan pertahanan yang tidak mungkin dipenuhi di dalam negeri.

Dalam konteks ini, pemerintah telah melakukan diplomasi pertahanan antara lain dengan negara- negara yang disebutkan di atas untuk kepentingan pembangunan kekuatan TNI. Keterlibatan TNI dalam masalah- masalah internasional kerap dikaitkan dengan partisipasinya dalam pasukan penjaga perdamaianPBB.Melaluiketerlibatan ini TNI tidak hanya ingin membuktikan bahwa mereka merupakan bagian penting dalam proses pemeliharaan perdamaian internasional, tetapi mereka juga menjalankan setidaknya salah satu aspek penting dari diplomasi pertahanan, yaitu membangun saling percaya dan pencegahan konflik.

Postur TNI merupakan isu yang hingga kini selalu menjadi perhatian publik, tidak selalu harus dilihat dari perspektif kapabilitas pertahanan. Dalam konteks partisipasi TNI dalam bingkai operasi pemeliharaan perdamaian, postur TNI lebih merujuk pada kemampuannya menopang proses penjagaan perdamaian. Profesionalisme prajurit TNI dalam mengemban tugas pemeliharaan perdamaian secara legal formal selalu diakui PBB.

Pada bulan September lalu, misalnya,167 prajurit TNI anggota Kontingen Garuda XXXIIA/ Minustah (Misi PBB untuk Stabilisasi Haiti) menerima penghargaan medali PBB atau Medal Parade. Penghargaan PBB lain juga diberikan Juli lalu kepada prajurit TNI yang bertugas dalam Satgas Kontingen Garuda pada misi perdamaian di Lebanon. Diplomasi pertahanan TNI memang perlu,tetapi diplomasi pertahanan TNI itu tidak cukup hanya dipotret dari partisipasinya dalam misi-misi pemeliharaan internasional PBB.

Di Asia Tenggara, TNI juga harus melihat diplomasi pertahanan ini sebagai sesuatu yang memainkan peran kunci dalam membentuk arsitektur keamanan regional dan internasional.Peran semacam itu dapat di-lihat bukan hanya pada level bilateral, tetapi juga multilateral. Di level regional, ASEAN telah merintis pada 2006 berdiri sebuah Forum Pertemuan Para Menteri Pertahanan ASEAN (ASEAN Defense Ministerial Meeting/ADMM) dan pada 2010 pertemuan itu diperluas dengan mencakup negara-negara mitra dialog ASEAN. Selain pertemuan-pertemuan itu, di level Asia Tenggara juga dibentuk pertemuan para panglima angkatan bersenjata dan para kepala staf angkatan. Jajaran TNI dan Kementerian Pertahanan hampir tidak pernah absen dalam pertemuan-pertemuan semacam itu.

*** Sebagai bagian dari diplomasi pertahanan Asia Tengara, keterlibatan jajaran TNI dalam pertemuan-pertemuan regional itu adalah untuk membangun persepsi yang sama dengan angkatan bersenjata negara-negaraASEAN lain dan mitranya mengenai keamanan regional, meningkatkan saling percaya dan mengidentifikasi bidang-bidang baru untuk kerja sama. Ini sesuai dengan salah satu aspek dari teori diplomasi pertahanan, yaitu membangun saling percaya (defense diplomacy for confidence building measures).

Cottey and Forster (2004) memberikan daftar aktivitas yang masuk dalam kategori diplomasi pertahanan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada kontak antara para perwira senior militer dan perjanjian kerj sama pertahanan bilateral.TNI telah melakukan aktivitas semacam itu untuk membuktikan sikap proaktif TNI dalam membangun saling percaya. Sejak ADMM digulirkan tahun 2006,TNI dan Kementerian Pertahanan telah terlibat secara aktif dalam forum itu.

Unsur- unsur TNI bahkan telah terlibat lama sebelum ADMM dibentuk, misalnya di the ASEAN Chiefs of Army Multilateral Meeting (sejak 2000), the ASEAN Chiefs of Defence Forces Informal Meeting (sejak 2001),the ASEAN Navy Interaction( sejak2001),the ASEAN Air Force Chiefs Conference (sejak 2004),the ASEAN Military Intelligence Meeting (sejak 2005). Dengan demikian, da-pat dikatakan bahwa ADMM berfungsi sebagai kerangka menyeluruh di mana kegiatan-kegiatan angkatan bersenjata ASEAN yang beragam itu sejak 2006 sampai dengan sekarang dapat dilakukan dalam satu forum.

Peran internasional Indonesia yang di dalamnya juga melibatkan unsur TNI adalah Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang dirintis sejak 2011. JIDD ini adalah forum dialog pertahanan terbesar di Asia Tenggara dan forum ini merupakan bukti lain kiprah TNI dalam diplomasi pertahanan, utamanya dalam membangun saling percaya. Hal yang menarik dari JIDD 2012 adalah pandangan Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam yang menganjurkan perlunya kawasan Asia-Pasifik membangun doktrin diplomasi pertahanan.

TNI harus menangkap pesan itu sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan ruang lebih besar lagi dalam membangun saling percaya dan kerja sama pertahanan. Potret TNI kini dan masa depan tidak melulu soal kapabilitas dalam membangun pertahanan Indonesia,soal anggaran, dan tidak pula hanya soal alutsista.

Konteks kekinian harus dilihat TNI sebagai awal untuk kembali memikirkan dan memperkuat profil internasionalnya, misalnya dengan melansir cetak biru diplomasi pertahanan.Cetak biru diplomasi pertahanan ini akan menjadi fondasi kontribusi TNI dalam mencegah konflik-konflik baru di kawasan Asia Tenggara di masa depan.

RODON PEDRASON
Dosen Universitas Pertahanan Indonesia;
Mahasiswa Doktorat di Heidelberg University,
Jerman; Penerima Beasiswa Unggulan Dikti Kemdikbud RI   


Sumber : Sindo   

Pemerintah Belum Miliki Kebijakan Berorientasi Maritim

Ketua Forum Kajian Pertahanan dan Maritim (FKPM) Laksda TNI (Purn) Robert Mangindaan mengemukakan, pemerintah belum memiliki kebijakan yang berorientasi pada pengembangan sektor maritim, padahal sebagian besar wilayah Indonesia adalah laut.
Kapal Perang Republik Indonesia Mengawal Keamanan Maritim
Kapal Perang Republik Indonesia Mengawal Keamanan Maritim
foto : republika.co.id


"Bahkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) dan MP3EI (Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), fokus pemerintah masih pengembangan infrastuktur wilayah daratan," kata Mangindaan di Surabaya, Kamis.

Pernyataan Robert Mangindaan itu disampaikan pada seminar nasional "Membangun Kembali Kejayaan Bangsa Indonesia sebagai Bangsa Maritim" yang digelar Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Kobangdikal.

"Sekitar 70 persen wilayah Indonesia adalah laut dan sudah seharusnya pemerintah memiliki kebijakan yang lebih berorientasi pada pengembangan maritim. Tapi, kami melihat hal itu belum banyak dilakukan," kata Mangindaan yang saat ini aktif menjadi Tenaga Profesional Tetap di Lemhanas.


Menurut ia, posisi maritim Indonesia dipengaruhi tiga faktor utama, yakni globalisasi perdagangan, keamanan wilayah perairan dan dominasi kekuatan maritim negara-negara besar.

Sementara untuk pengelolaan wilayah maritim, ada tiga elemen yang menangani, yakni bidang kelautan, pelayaran dan instrumen keamanan dalam hal ini TNI Angkatan Laut.

"Untuk membangun kesadaran maritim di Indonesia, diperlukan adanya peran politik, dukungan teknologi, pendanaan, dan regulasi dari pemerintah," tuturnya.

Pakar statistik ITS Drs Kresnayana Yahya Msc dalam kesempatan sama mengatakan, kontribusi sektor maritim terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) saat ini masih sangat rendah sekitar 10 persen, padahal potensi yang bisa dikembangkan sangat besar.

"Dengan wilayah laut yang sangat luas, potensi maritim itu sebenarnya mencapai 1,2 triliun dolar AS pertahun. Ini salah satu modal besar untuk mendukung perekonomian," ucapnya.

Pimpinan lembaga konsultan bisnis Enciety itu menambahkan, selain kekayaan sumber daya laut yang melimpah, sektor layanan jasa kemaritiman juga belum digarap secara maksimal.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno dalam sambutan pembukaan seminar mengatakan, belum maksimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, khususnya laut, lebih disebabkan pupusnya visi maritim dan kurangnya kesadaran komponen bangsa.

"Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam kelautan memerlukan penguasaan teknologi rekayasa maritim yang sarat 'high tech' dan 'high cost'," ujarnya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Personel KSAL Laksda TNI Sudirman.

KSAL menambahkan, TNI AL berupaya menjadi pelopor dalam membangun budaya kemaritiman yang sejalan dengan program pemerintah dan bertanggung jawab secara moril untuk ikut membangun kembali kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim.

Seminar yang diikuti sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan itu, juga menghadirkan pembicara lain, yaitu pakar kelautan dan perkapalan ITS Prof Daniel Rosyid PhD, yang mengupas pembangunan visi maritim melalui pendidikan. 



Sumber : Antara Jatim

Aparat keamanan Biak apel siaga antisipasi 1 Desember

Sekira 200 aparat kemanan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara RI (Polri) di wilayah Kabupaten Biak Numfor, Papua, pada Jumat pagi melakukan apel siaga pengamanan mengantisipasi aksi separatis 1 Desember 2012.

 
kodam 17 cenderawasih

Apel siaga di Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Biak itu itu dipimpin Komandan Komando Resort Militer (Korem) 173/PVB, Brigjen TNI FX Bangun Pratiknyo, diikuti komandan satuan TNI dan Kapolres Biak, AKBP Esterlina Sroyer.

Bangun mengharapkan, kesiapsiagaan seluruh personel keamanan dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan aksi separatis pada 1 Desember 2012 di wilayah Biak.


"Dalam melaksanakan tugas pengamanan 1 Desember diminta semua prajurit TNI dan Polri melakukan koordinasi bersama sehingga mendukung kelancaran tugas di lapangan," katanya dihadapan prajurit dan bhayangkara di Biak.

Kepada semua aparat keamanan dan keluarganya, menurut dia, diharapkan mendukung tugas yang diberikan negara dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Biak yang aman dan kondusif.

Apel siaga pengamanan 1 Desember 2012 itu berlangsung sekira 20 menit yang juga ditandai pawai kendaraan pasukan TNI dan Polri di kota Biak dan sekitarnya.

Pada 1 Desember ada kemungkinan aksi dari kelompok yang menyebut diri Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan mereka dalam beberapa tahun ini melakukan pengibaran bendera bintang kejora.



Sumber : Antara

Teknologi Nuklir Dibutuhkan untuk Ketahanan Pangan


Terbukti Mampu Ciptakan Produk Unggulan

Krisis ketersediaan pangan telah menjadi permasalahan global dan juga berpengaruh di tingkat nasional. Bahkan krisis pangan menyebabkan negara harus mengimpor kebutuhan pangan dalam jumlah besar, untuk menjamin ketersediaan pangan nasional.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), selama bulan Januari-Juni 2011, impor pangan Indonesia mencapai 11,33 juta ton dengan nilai US$ 5,36 miliar atau kurang lebih Rp 45 triliun. Barang impor mulai dari beras, jagung, terigu, gula garam, telur, ayam, daging sapi, singkong, bawang merah, cabai hingga buah-buahan.

Adapun data impor pangan selama Januari-Maret 2012 dari Pelindo II cabang Tanjung Priok menunjukkan impor beras sebanyak 330.539 ton, jagung 33.700 ton, tapioka 7.422 ton, gandum 546.932 ton dan garam 25.400 ton.

“Teknologi nuklir untuk pangan saat itu dirasakan sangat besar manfaatnya untuk menjawab solusi masalah ketahanan pangan,” kata Deputi Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Iptek Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), dalam Executive Forum ‘Nuklir untuk Pangan’, di Jakarta.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi nuklir tidak melulu untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan senjata nuklir. Buktinya, Batan telah menghasilkan benih padi varietas unggul dengan teknologi mutasi radiasi yang lebih murah, cepat dipanen, tahan lama dan enak rasanya.

Ketua Umum Tani Nelayan, Winarno Tohir, mengakui hasil teknologi nuklir untuk produk pangan, seperti benih padi Mirah. Belum lagi pemuliaan kedelai Mutiara I yang dikembangkan dalam skala besar.

“Kami sangat membutuhkan teknologi nuklir ini karena hasil panennya cukup menjanjikan, Sayangnya, teknologi nuklir ini belum mampu menjawab ketersediaan pangan. Terbukti, sebagian besar kebutuhan pangan kita hasil impor. Mulai bawang, beras, jagung, terigu, gula, garam, telur, ayam, daging sapi, singkong, cabai, hingga buah-buahan. Kita harus bisa menghentikan ketergantungan pangan ini melalui teknologi nuklir,” kata Tohir. @hidayat


Indonesia Sodorkan Migas ke Investor Norwegia


52a5c0dfd9246369b4e72ec686d509f9Sebagian besar penemuan baru sumber minyak dan gas (migas) Indonesia, terletak di laut dalam, tidak lagi di wilayah onshore. Norwegia adalah salah satu negara yang memiliki pengalaman dalam pengembangan jaut dalam. Karena itu, pemerintah mengajak investor dari negara tersebut agar mau menanamkan investasi di Indonesia.

“Kami ingin belajar banyak dan investor Norwegia dapat menanamkan uangnya dengan mengembangkan laut dalam bersama kami,”ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, Kamis (29/11).

Sebagian besar migas laut dalam baru tersebut berlokasi di Indonesia Timur. Sejumlah kontrak kerja sama pengembangan laut dalam, juga telah ditandatangani.

Potensi sumber daya migas nasional saat ini tersebar dalam 60 cekungan sedimen (basin). Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 cekungan belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di laut dalam.

Ke-22 cekungan tersebut adalah Ketungau, Pembuang, Lombok Bali, Flores, Tukang Besi, Minahasa, Gorontalo, Sala Bangka, South Sula, West Buru, Buru, South Obi, North Obi, East Halmahera, North Halmahera, South Seram, West Weber, Weber, Tanimbar, Waropen dan Jayapura.

Hubungan bilateral Indonesia dan Norwegia  dalam bidang energi  telah berlangsung lama, dan merupakan implementasi MoU kerja sama bidang energi antara Kementerian  ESDM Republik Indonesia dengan Kementerian Industri dan Energi Kerajaan Norwegia yang ditandatangani pada 18 September 1995 lalu di Jakarta.*


Indonesia Beli 42 Unit Pesawat Sukhoi Superjet 100

Sukhoi%20superjet%20100%20side
ilustrasi pesawat sukhoi superjet 100 (ist)

Maskapai penerbangan lokal Indonesia memesan sejumlah pesawat Sukhoi Superjet-100 atau SSJ-100. Dua maskapai tersebut adalah Kartika Airlines (30 unit) dan Sky Aviation (12 unit). Demikian seperti dilaporkan the Sidney Morning Herald.

Juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, mengatakan harga per pesawat dibanderol sekitar USD 30 juta atau Rp 288,5 miliar.

"Kami sudah melakukan validasi sertifikasi untuk SSJ-100," jelasnya kepada the Sidney. 

Dengan validasi tersebut, SSJ-100 dinyatakan layak terbang dan beroperasi di langit Indonesia. Menurut Bambang, tim validasi sudah melihat pabrik Sukhoi, desain, dan mesin pesawat. Hasilnya, SSJ-100 sesuai dengan standar Indonesia dan internasional.

Sementara itu, manajer pemasaran Sky Aviation Sutito Zainudin mengungkapkan pihaknya akan menerima pesawat pertama pada bulan Desember dan sisanya pada 2015. "Sertifikasi ini adalah kabar baik. Kami selalu percaya kelaikan Superjet Sukhoi," ujar Zainudin.

Sukhoi Superjet-100 memperoleh sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Rusia (IAC AR) pada Juni 2011. Selain itu, pesawat ini juga sudah mengantongi Type Certificate dari Badan Keamanan Aviasi Eropa atau EASA. Menurut EASA, yang dikutip dari superjetinternational.com, pesawat SSJ-100 telah memenuhi standar lingkungan dan kelayakan terbang.

Seperti diketahui, pesawat SSJ-100 pernah menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, awal Mei 2012. Kecelakaan saat demonstrasi itu menewaskan semua penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 45 orang. Kecelakaan Superjet di Bogor merupakan pukulan telak bagi industri penerbangan Rusia.


2016, Anggaran Indonesia Surplus Rp 42,2 Triliun


"Kalau utang katanya susah masuk surga."

Pemerintah menargetkan APBN tidak akan mengalami defisit lagi pada 2016 mendatang. Anggaran pemerintah pada saat itu diperkirakan akan mengalami surplus sebesar Rp 42,2 triliun dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp 13.451 triliun.

"Surplus anggaran pada 2016 tersebut sudah termasuk membayar bunga utang Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 38,9 triliun," kata Direktur Strategi Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Schneider Siahaan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis 29 November 2012.

Schneider menjelaskan pada 2013 mendatang pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 1,6 persen dari PDB, atau sekitar Rp 153,3 triliun. Lalu mengecil pada 2014 mendatang menjadi Rp 149,2 triliun atau 1,4 persen dari PDB. Pada 2015, pemerintah menargetkan defisit anggaran terakhir kali, sebesar 0,4 persen dari PDB atau Rp 53,6 triliun.

"Kami akan perlahan-lahan mengurangi utang," katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan menggunakan beberapa strategi. Salah satunya adalah memperpendek tenor surat utang yang diterbitkan pemerintah. Strategi ini akan membuat bunga yang dibayar pemerintah akan lebih rendah.

Strategi lainnya adalah mengoptimalkan pasar domestik dalam transaksi surat utang pemerintah. Potensi pasar domestik dalam negeri masih tetap terjaga di tengah krisis keuangan global saat ini.

"Indonesia perlahan akan bebas dari utang. Kalau utang katanya susah masuk surga. Nanti, kita setelah tidak ada utang mudah-mudahan bisa masuk surga," katanya bercanda. (kd)


Rabu, 28 November 2012

Armed TNI AD Tertarik Akuisisi Nexter LG-1 MK III


ARC-(IDB) : Satuan-satuan tempur di TNI, terutama TNI Angkatan Darat terus berbenah. 

Selain mendatangkan Meriam Swagerak Caesar, jajaran satuan Artileri medan juga berupaya mendatangkan meriam howitser jenis lain. Tak lagi mengandalkan meriam tua, Satuan Armed kini juga berupaya mendatangkan meriam LG-1 MK III.

Sebelumnya memang diketahui satuan Armed akan mendatangkan meriam KH-178 buatan Korea Selatan. 

Akan tetapi hasil uji tembak meriam negeri ginseng tersebut tidaklah memuaskan. 

Berbeda ketika TNI menguji meriam LG-1 MKIII langsung di Perancis. 

Hasilnya sungguh memuaskan. Apalagi, versi terdahulu dari meriam ini, yaitu LG-1 MK II telah lama menjadi andalan Marinir TNI-AL.

Namun berbeda dengan LG-1 MK II, versi MK III telah mengalami sejumlah peningkatan. Mirip dengan Meriam Caesar, LG-1 MK III telah mengandalkan sistem elektronis dalam hal pembidikan dan kontrol tembak. 

Dengan demikian, waktu penyiapan meriam hingga peluru pertama terlontar menjadi lebih singkat.

Satu hal lain yang membuat Armed kesengsem, adalah bobot LG-1 MK III yang cukup ringan, yaitu hanya sekitar 1,5 ton. 

Bandingkan dengan meriam KH-178 yang berkaliber sama, namun memiliki bobot 4 ton lebih. 

 Sehingga, penggelaran meriam LG-1 MK III bisa menggunakan helikopter medium sekelas NBell-412. 

Cukup untuk memenuhi requirement satuan Armed Kostrad, yang mengharuskan mampu penggeseran alutsista secara cepat. Jika menggunakan pesawat Hercules, sebanyak 4 buah meriam LG-1 MKIII mampu masuk ke dalam perutnya dan siap diterbangkan ke penjuru nusantara.

Nilai plus lainnya adalah adanya commonality antara Armed Marinir.  Selain itu, Meriam LG-1 MK III juga bisa menggunakan munisi 105mm lama. 

Akan tetapi jika menggunakan munisi "extended range" lansiran Nexter, maka jarak tembak bisa terdongkrak hingga 17 km. Nah... apakah TNI-AD jadi menyusul Marinir sebagai pemakai LG-1 Family?

Spesifikasi LG-1 MK III

Bobot      :     < 1600 kg
Transport :  helikopter, air transport (4 canons per C130),  air portable, Tarik oleh berbagai varian rantis 4x4.
Gun crew : 5                                                                
Waktu turun hingga siap tembak : kurang dari 30 detik
Firing rate : 12 tembakan/menit
Jarak tembak :  munisi US M1: 11 km; munisi Nexter OE-LP G3: 17 km






Sumber : ARC

AAU Laksanakan Pekan Militer

UNTUK mengingat dan menyegarkan  kembali  tahapan-tahapan Latihan Dasar Kemiliteran yang pernah dipelajari ketika masuk menjadi anggota militer, Akademi Angkatan Udara (AAU) melaksanakan Minggu Militer yang direncanakan selama tiga hari mulai hari ini 28 sampai dengan 30 November 2012. Dengan diadakan kembali minggu militer ini diharapkan agar Naluri Militer yang dimiliki seluruh Antap AAU baik Militer maupun PNS tetap terpelihara dan tidak luntur.
Antap AAU Latihan menembak di Lapangan Tembak Astra Krida AAU saat pelaksanaan Minggu Militer, Rabu (28/11).
Antap AAU Latihan menembak di Lapangan Tembak Astra Krida AAU saat pelaksanaan Minggu Militer, Rabu (28/11). 
foto : pen AAU |majalahpotretindonesia.com

Adapun materi kegiatan yang dilaksanakan dalam Minggu Militer antara lain Latihan Menembak, PBB (Peraturan Baris Berbaris), PPM (Peraturan Penghormatan Militer), PUDD (Peraturan Urusan Dinas Dalam) dan direncanakan diakhiri pada 30 November 2012 dengan Speed March atau jalan cepat dengan perlengkapa militer yangmengambil rute sekitar Akademi Angkatan Udara.


Latihan Menembak dilaksanakan di Lapangan Tembak Astra Krida AAU sedangkan untuk latihan PBB, PPM dan PUDD dilaksanakan di Stadion Sasana Krida AAU.  Kegiatan digolongkan sesuai dengan golongan kepangkatan, hari ini untuk Perwira Menengah melaksanakan Latihan PBB berpedang sedangkan Perwira Pertama melaksanakan Latihan menembak, untuk Bintara dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama hari ini melaksanakan Latihan Menembak sedangkan kelompok kedua melaksanakan PBB bersenjata, PPM, dan PUDD.  Untuk PNS melaksanakan PBB dan PPM. 


Sumber : Potret Indonesia

AS Didesak Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia

Seorang pejabat senior Amerika mengatakan pemerintah AS seharusnya mengembangkan hubungan militernya dengan Indonesia.
  
Seorang pejabat senior Amerika mengatakan AS seharusnya mengembangkan hubungan militernya dengan Indonesia dalam konteks sebagai dua negara demokrasi yang sangat dinamis.
AS Didesak Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
foto : hminews.com

Diplomat senior untuk Asia Timur, Kurt Campbell, mengatakan hubungan-hubungan antara dua negara telah berkembang dalam tahun-tahun terakhir, namun tidak cukup cepat.

Campbell berbicara pada Selasa (27/11) dalam pertemuan Masyarakat AS-Indonesia di Washington.

Hubungan militer dengan AS yang memburuk selama beberapa tahun setelah penyerbuan berdarah di Timor Leste pada 1999. Pemerintah Indonesia sendiri sejak itu telah berupaya meningkatkan profesionalisme dan modernitas militer. Pembatasan AS terhadap hubungan dengan Komando Pasukan Khusus (Kopasus) yang ditakuti telah dicabut pada 2010.


Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa penyalahgunaan wewenang yang dilakukan militer Indonesia terus berlangsung, terutama di provinsi Papua Barat.

Campbell juga mendorong hubungan yang lebih erat antara dua pemerintahan dan memuji kepemimpinan Indonesia dalam diplomasi regional. 



Sumber : voaindonesia

Honeywell Ingin Terlibat dalam Industri Penerbangan Indonesia

Honeywell Aerospace, satu dari empat unit bisnis utama Honeywell yang bermarkas di New Jersey, AS, menyatakan antusias dengan perkembangan industri penerbangan di Indonesia dan ingin ikut terlibat di dalamnya. Mereka, misalnya, ingin ikut ambil bagian dalam pembuatan pesawat terbang yang tengah digarap PT Dirgantara Indonesia dan Korean Aerospace, serta perbaikan, modifikasi dan upgrading pesawat angkut C-130 Hercules TNI AU. Demikian ungkap Presiden Honeywell Aerospace wilayah Asia Pasifik, Briand Greer, kepada Angkasa, awal November lalu di Jakarta.

Honeywell Ingin Terlibat dalam Industri Penerbangan Indonesia


Dengan enjinir berpengalaman yang dimiliki dan komponen buatan Honeywell, mereka berminat untuk terlibat dalam penggarapan sistem avionik, mesin pesawat, Auxiliary Power Unit dan wheel & brake system. “Kemampuan kami tidak sebatas pesawat-pesawat AS dan Eropa, tetapi juga pesawat-pesawat Rusia. Kami misalnya bisa memperbaiki dan memodifikasi juga helikopter Mi-17, terutama avioniknya. Namun demikian kami ingin mendengarkan dulu kebutuhan Indonesia,” ujar Director Avionic Technical Sales Honeywell Defense & Space, Paul J. West, yang hadir mendampingi Briand Greer.


Dikatakan, perusahaan yang sudah mendunia ini mungkin tidak populer di Indonesia, namun kehadirannya telah ada sejak lama. Honeywell misalnya merupakan pemasok mesin TPE-331-12 yang digunakan pesawat NC-212 buatan PT DI, dan pemasok aneka ragam komponen pada sistem elektrikal dan avionik jet tempur F-16 Fighting Falcon yang dioperasikan TNI AU sejak 1990. Honeywell Aerospace punya tiga suku bisnis, yakni defence & space, air transport & regional, serta general aviation business. Selain bergerak di bidang aerospace, perusahaan ini juga terjun di bidang automation and control solution, performance materials and technologies, dan sistem transportasi. 



Sumber : Angkasa

Sri Mulyani Masuk Jajaran 100 Orang Pemikir Global


Sri Mulyani berada dalam jajaran pemikir top dunia bersama Presiden AS Barrack Obama (7), Pendiri Microsoft Bill Gates (5), Menlu AS Hillary Clinton (3). 

Sri Mulyani Indrawati
Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali mengharumkan nama bangsa. Wanita yang saat ini menjabat direktur pelaksana Bank Dunia (World Bank) ini masuk dalam jajaran 100 orang pemikir di dunia (The 100 Global Thinkers). 

Wanita lulusan Universitas Indonesia (UI) ini berada diperingkat 72.

Sri Mulyani berada dalam jajaran pemikir top dunia bersama Presiden AS Barrack Obama (7), Pendiri Microsoft Bill Gates (5), Menlu AS Hillary Clinton (3), pengusaha George Soros (21) dan pengusaha AS Warren Buffet (42).

Tokoh lain yang masuk jajaran ini adalah Presiden bank sentral Eropa Mario Draghi (20). Adapun Ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, berada di peringkat teratas.


Sri Mulyani yang menjadi Menteri Keuangan RI periode 2005-2010 ini dikenal sebagai sosok dibalik keberhasilan Indonesia keluar dari krisis global 2008 lalu. Wanita kelahiran Bandar Lampung 26 Agustus 1962 ini mampu menberantas korupsi dan melakukan reformasi keuangan di jajarannya. 


Pemikirannya membuat Indonesia mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen di tengah negara-negara dunia yang mencatat pertumbuhan negatif.


Pemikiran Sri Mulyani sangat simpel yakni bagaimana memangkas instrumen fiskal yang membuat investor enggan berinvestasi di Indonesia. Justru sebaliknya, kebijakan wanita periah Ph.D. of Economics dari University of lllinois AS ini membuat kebijakan yang mampu mendorong perdagangan investasi, dan inovasi.


Pemikiran Sri Mulyani ternyata berhasil. Wanita yang pernah menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di 2008 ini mampu membawa Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang mencatat pertumbuhan dibawah China dan India.


Sri Mulyani juga memprediksi, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi menyeramkan di dunia. Bahkan wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat  Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meramalkan pada 2030 mendatang Indonesia akan berada di peringkat tujuh negara dengan ekonomi terbesar sejajar dengan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (BRICS) serta Inggris dan Jerman.  


Sebelum masuk jajaran orang pemikir global, Sri mulyani beberapa kali masuk di jajaran elit orang berpengaruh dunia. Sri Mulyani pernah masuk wanita berpengaruh  dunia dalam "The Most Powerful Women You've Never Heard Of". Nama Sri Mulyani berada pada urutan ke-18 dari 25 perempuan paling berpengaruh di dunia itu. 


Sri juga pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.


Dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.


Foreign Policy adalah majalah dua bulanan didirikan pada 1970 oleh Samuel P. Huntington dan Warren Demian Manshel. Majalah ini diterbitkan oleh the Washington Post Company di Ibu Kota Washington, D.C. Topik majalah ini mencakup politik, ekonomi, integrasi, dan ide global.