Rabu, 18 Januari 2012

IWJ :Pembelian Leopard 2A6 sudah Sesuai Kebutuhan TNI AD




17 Januari 2012, Medan Rencana pemerintah membeli tank bekas Leopard 2A6 dari Belanda dinilai sudah  rasional dan  sesuai kebutuhan TNI. TNI  selama 20 tahun tertinggal dalam modernisasi alutsista jadi wajar kita mengejar ketertinggalan dari  Negara tetangga dikawasan, untuk membangun kekuatan yang maksimum kita perlu terintegrasinya kekuatan Udara, Laut dan darat. Kekuatan udara sangat penting begitu juga kekuatan laut sebagai ujung tombak dan kekuatan darat menentukan keberhasilan peperangan sebagai pasukan pembersih.  Artinya kedepan kita akan beralih ke udara dan laut tetapi darat pun tidak boleh dikesampingkan.


Pengamat alutsista IWJ mengatakan, pembelian MBT Leopard 2A6 sudah rasional dengan alas an  sebagai berikut:
  1. Keadaan ekonomi kita sekarang sedang membaik dengan begitu anggaran pertahanan bisa naik hingga nilainya mencapai 150 triliun.
  2. Dalam Renstra TNI 2011-2014 sudah tertuang untuk mencapai MEF, dan pembelian leopard 2A6 sudah sesuai dengan prosedur MEF.
  3. Leopard 2A6 bisa jalan di Indonesia , terlalu dini untuk mengatakan leopard 2A6 tidak bias jalan , penolakan pembelian leopard itu saya berpendapat sangat bernuansa muatan politis.
  4. Dinegara Kawasan  seperti Malaysia, singapura, Vietnam sudah mempunyai MBT jadi wajarlah untuk kesetaraan kekuatan bukan untuk perlombaan senjata.
  5. Dieropa sedang krisis, banyak Negara eropa sedang memangkas  pertahanan militer mereka sehingga mereka menjual asset-aset militernya dengan harga murah, nah kita pemerintah Indonesia sedang mendukung MEF , jadi dengan anggaran yang ada dan dengan waktu yang sangat singkat, pemerintah melalui kemhan ambil peluang ini alhasil kita akan beli 100 unit MBT Leopard 2A6 dari belanda dan heli serang apache.
  6. Kita sudah punya light tank seperti Amx13,scorpion, nah MBT kita belum punya, seyogyanya para pengamat dan anggotadewan harus sadar dalam peperangan  itu harus disesuaikan dengan  keperluannya nah kalau berperang dira-rawa dan danau ki perlu tank amfibi, nah kalau peperangan medannya membutuhkan light tank ya kita harus pakai liight tank yang bisa bermanuver lincah dan cepat, nah kalo lawan pake Main Battle Tank sepeti PT-91 ya kita harus lawan dong dengan MBT juga minimal sekelas semisal Leopard 2A6.
  7. Industri pertahanan kita belum bisa membuat Main Battle Tank, PT.Pindad baru bisa buat Medium tank itupun masih prototype, sedangkan target MEF harus dipenuhi dengan anggaran yang telah dipagukan. Jangan samakan tank PINDAD denganMBT leopard 2A6 itu beda kelas(Antara Medium Tank dan Main Battle Tank/ Tank Menengah dan tank berat) ,  nah kalo MBT dah masuk Indonesia , maka PINDAD mampu membuat amunisi dan pelurunya.
  8. Kemudian pembelian MBT Leopard 2A6 ini dibarengi TOT, jadi PT.Pindad Kedepannya bisa mempelajari teknologinya.
  9. Dan Kasad pun sudah menjamin MBT hanya digunakan untuk melawan MBT bukan untuk disalah gunakan seperti untuk menindas rakyat sendiri,demonstran, lah wong rakyat sendiri kok ditembakin sih, buaknnya TNI dari Rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Kita boleh meniru sitem pertahanan Negara lain tapi kita sudah punya aturan tersendiri dan kita sudah ada blue prin nya termasuk renstra TNI ini nah renstra ini targetnya MEF ( minimum essencial force) Kekuatan pokok minimum.

dan dalam membeli persenjatan tentunya TNI telah memperhatikan hal-hal sebagai berikut kesesuaiann dengan strategi pertahanan Negara , mengikuti cetak biru modernisasi persenjataan, sesuai kondisi geografis, jaminan ketersediaan suku cadang dan TNI Pasti memilih senjata yang baik dan berkualitas .

Soal Persenjataan, Indonesia Sudah bisa produksi sendiri.

Indonesia   telah swasembada dalam mengahasilkan alutsista dengan cara produksi sendiri atau produksi bersama dan TOT transfer off technologiy, sebagai contoh PT. Pindad sudah mensuplai 10.000 pucuk Senjata serbu SS2 kepada TNI, 150 Panser anoa 6x6, rudal Rhan 122,PT DI : CN235 angkut militer, Cn 235 MPA, Helicopter Bell, superpuma, PT PAL : konver nasional, LPD, Kapal Patroli cepat, PT Lindun : kapal cepat trimaram kedepan antara RI-Korsel produksi bersama 3 unit Kapal selam, RI-korsel Prosuksi jet tempur generasi 4,5 F33/KFX/IFX , RI-Belanda produksi bersama Kapal Perusak Kawal rudal ,kalau dijabarin lagi masih banyak lagi karya anak bangsa itu sebagian besar contoh saja, ini semua hasil dari embargo USA terhadap Indonesia sehingga pemimpin bangsa ini sadar akan produksi  senjata dan alutsista sendiri, namu alutsista yang berat dan belum dapat diproduksi sendiri harus beli kenegara lain dengan catatan tidak ada ancaman untuk di embargo seperti Sukhoi ,MI13/17,BMP3F,KS kelas kilo (BNV( masih belum ada pengakuan dari pemerintah sementara dari dubes rusia sudah ada) kabarnya rusia mau TOT, T50 golden eagle dari korsel, super tucanno dari brasil terhair AS merasa di tinggalkan Indonesia dan AS memandang Indonesia itu penting untuk AS maka AS menawarkan hibah 24 unit f16 dan RI meneriman nya dengan prinsip kesetaraan dan bebas dari embargo dan sebagai penyeimbang kekuatan dalam pembelian alutsista.


Dengan pemaparan diatas setidaknya bisa menjadi bahan masukan kepada Anggota Dewan yang terhormat khususnya komisi I DPR RI, Bapak Anggota Dewan berilah kesempatan kepada TNI kita untuk memodernisasi Alutsistanya, jadilah anggota dewan yang menaungi dan menyampaikan aspirasi masyarakat, semoga pro kontra pembelian MBT Leopard 2A6 ini selesai dengan dibarenginya kedatangan MBT Leopard 2A6 dari Belanda. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar