Selasa, 31 Januari 2012

Konferensi Parlemen Islam Disusupi 'Intel' BIN

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pada hari penutupan Konferensi Parlemen Negara-negara Islam (OKI) atauParliamentary Union of OIC Member States (PUIC) ke-7 yang berlangsung di Palembang, Selasa (31/1) wartawan peliput acara sempat geger.

Wartawan mendapat informasi, aparat keamanan berhasil meringkus enam orang anggota BIN (Badan Intelejen Negara) gadungan di hotel tempat berlangsungnya konferensi yang sehari sebelumnya dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Untuk mencari kepastian informasi tersebut wartawan yang tengah meliput konferensi PUIC pun mulai bersliweran mencari kebenaran informasi tersebut. Para wartawan cetak dan elektronik pun akhirnya berkumpul di lobi hotel Aryaduta.

"Kami dapat informasi enam anggota BIN gadungan yang ditangkap ada di lantai tujuh. Makanya kami jaga di sini kalau mereka keluar lewat lift," kata seorang wartawan TV swasta nasional.

Setelah satu jam menunggu enam anggota BIN gadungan yang terdiri dari lima orang laki-laki dan seorang perempuan tak kunjung muncul dari pintu lift. Akhirnya wartawan yang tengah asyik berkumpul di lobi mendapat informasi anggota BIN gadungan tersebut akan dibawa melalui tangga darurat.

Wartawan pun meninggalkan ruangan lobi hotel berjaga-jaga di area pintu belakang hotel bintang lima tersebut. Menjelang petang, enam anggota BIN tersebut digiring keluar hotel melalui pintu belakang hotel dengan pengawalan ketat anggota Brimob Polda Sumatera Selatan (Sumsel) yang bersenjata lengkap.

Enam tersangka anggota BIN gadungan tersebut kemudian dimasukan ke dalam mobil Rantis atau Barakuda milik Polda Sumsel yang sudah sejak hari pertama konferensi yang berlangsung 24 – 31 Agustus telah parkir di halaman hotel untuk mengamankan jalannya konferensi.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Dikdik M Arif Mansyur melalui Wakil Direktur Direktorat Reskrim Umum AKBP Imam Sachroni saat dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya membenarkan, polisi telah mengamankan enam orang tersangka yang dicuriga telah membuat identitas palsu sebagai anggota BIN. 

"Enam orang tersebut sudah diamankan di Polda Sumsel untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Imam belum bisa menjelaskan apa modus dari para tersangka yang menggunakan identitas palsu sebagai anggota BIN tersebut. "Nanti setelah pemeriksaan baru diketahui apa modusnya. Mereka berjumlah enam orang, satu orang di antaranya perempuan," ujar mantan Kapolres Prabumulih.

Dari informasi di arena konferensi parlemen negara-negara Islam tersebut, enam anggota BIN gadungan dengan nama Christine Hapsari, Dwi N, Idham, Trisno dan Gatot, bisa lolos ke arena konferensi yang dilakukan dengan penjagaan ketat tersebut mengaku sebagai wartawan dan anggota BIN. 

Mereka berusaha meminta data kepada pihak hotel dan panitia. Namun karena panitia curiga, lalu melaporkan para tersangka petugas keamanan. Selain enam tersangka yang dibawa ke markas Polda Sumsel, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti sejumlah barang bukti.

Yang dikumpulkan dalam sebuah plastik hitam ukuran besar yang disita dari kamar No 706 itu, lalu dimasukan ke dalam mobil Toyota Innova warna hitam nopol BG 1015 KR milik Ditreskrim Umum Polda Sumsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar