Pars 6x6. (Foto: FNSS)
8 September 2011, Ankara (Berita HanKam): Turki dan Indonesia segera menandatangani sejumlah kerjasama pertahanan senilai 400 juta dolar, diungkapkan seorang pejabat industri pertahanan Turki, Selasa (6/9) dikutip harian Hurriyet Daily News.
Kedua negara sepakat meningkatkan kerjasama pertahanan saat Presiden Turki Abdullah Gül bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, April lalu.
Perusahaan pertahanan Turki dan Indonesia menindaklanjuti kesepakatan dengan mengelar sejumlah pertemuan membahas potensi kerjasama. Diputuskan kerjasama dalam pengembangan roket, kendaraan tempur dan perangkat elektronik.
Aselsan perusahaan elektronik untuk keperluan militer akan memproduksi bersama sejumlah radio militer dan perangkat elektronik wireless untuk militer Indonesia. Aselsan mengharapkan kesepakatan ditandatangani sebelum tahun ini, nilai kesepakatan lebih dari 100 juta dolar.
FNSS perusahaan otomotif menyetujui pengembangan kendaraan tempur 6x6 untuk Indonesia. Berdasarkan kesepakatan ini FNSS akan memodifikasi Pars 6x6 dan melakukan produksi bersama dengan Indonesia. Sedangkan Roketsan perusahaan roket negara menyetujui kerjasama produksi berbagai macam roket jarak pendek untuk Indonesia. Kedua kerjasama ini diperkirakan senilai 150 juta dolar.
Sementara itu, perusahaan Jerman dan Turki menawarkan dua kapal selam Tipe-209 ke Angkatan Laut Indonesia. Mereka akan bersaing dengan perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding Marine.
Sumber: Hurriyet Daily News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar