Komisioner DAPA Byun berjabat-tangan dengan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin setelah menandatanganan LoI pengembangan bersama jet tempur disaksikan Presiden RI dan Korsel. (Foto: DAPA)
14 September 2011, Jakarta (Koran Jakarta): Wakil Perdana Menteri (PM) Singapura Theo Chee Hean menyatakan kagum terhadap pengembangan proyek pesawat jet tempur K-FX/I-FX antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel). Pembangunan pertahanan Indonesia cukup maju belakangan ini.
"Itu adalah program sangat luar biasa. Saya perhatikan kemajuan pembangunan pertahanan, alat utama sistem persenjataan (alustsista) sangat meningkat," kata Wakil PM Theo Chee Hean saat diterima Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (14/9).
Menanggapi pujian tersebut, Menteri Purnomo mengatakan kemajuan pembangunan pertahanan Indonesia belakangan ini tak terlepas dari kenaikan anggaran pertahanan yang diberikan pemerintah. Sebagian kenaikan anggaran pertahanan itu digunakan untuk mengganti beberapa pesawat jet tempur seperti F-5 dan Hawk-MK53 dengan Super Tucano.
Tak hanya itu, tambah Purnomo, Indonesia juga melakukan kerja sama pembuatan alutsista, seperti pesawat jet tempur dengan Korsel, yakni K-FX/I-IFX yang merupakan jet latih tempur generasi 4,5.
Kesepakatan pengembangan bersama pesawat tempur KFX disepakati kedua negara pada 15 Juli 2010 di Seoul, Korsel. Pesawat jet tempur KFX sebetulnya merupakan proyek lama Republic of Korea Air Force (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang. Proyek ini digagas Presiden Korea Kim Dae Jung pada bulan Maret 2001 untuk menggantikan pesawat-pesawat yang lebih tua seperti F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger.
Dibandingkan F-16, KFX diproyeksikan memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistem avionic yang lebih baik, serta kemampuan antiradar (stealth). Menhan Purnomo menambahkan Indonesia berupaya memenuhi kebutuhan alutsista secara mandiri, termasuk dalam pengembangan pesawat tempur. Karena itu, Indonesia sepakat untuk bekerja sama dengan Korsel.
Selain pesawat tempur, Indonesia sudah lama menjalin kerja sama industri pertahanan dengan Korsel, antara lain dalam pembuatan kapal jenis landing plaform dock.
Secara terpisah, Staf Khusus Kepresidenan Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertukar pikiran dengan Wakil PM Singapura Teo Chee Hean mengenai perkembangan keamanan regional di kawasan ASEAN.
Tukar pikiran itu lebih pada tujuan perkenalan diri Wakil PM Teo. Diketahui Teo baru diangkat sebagai Wakil PM yang membidangi keamanan nasional. "Tukar pikiran terutama mengenai kemajuan di tatanan regional terkait keamanan dengan merujuk perkembangan poistif dalam perundingan antara Thailand dan Kamboja atas masalah perbatasan," kata Faizasyah.
Selain itu, lanjut Faizasyah, keduanya bertukar pikiran mengenai penyelesaian sengketa Laut China Selatan dan berbagai kemajuan yang dicapai dalam pembahasan Declaration of Conduct. Keduanya berharap tatanan keamanan kawasan akan lebih stabil.
Sumber: Koran Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar