Selasa, 23 Agustus 2011

KASAU Tinjau Lapangan Tembak Skadron Elang Khatulistiwa

Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat (kiri), menjalani upacara penyambutan khas suku Dayak saat tiba di Pangkalan Udara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (19/8). Marsekal Imam Sufaat beserta rombongan akan meninjau pembangunan lapangan tembak dari udara ke darat atau Air Weapon Range (AWR), di Gunung Tamang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar pada Sabtu (20/8). (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/ed/mes/11)

22 Agustus 2011, Sungai Raya (Equator): Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, mengatakan institusinya akan membangun lapangan tembak untuk pesawat tempur di Kawasan Gungung Tamang, Kecamatan Sungai Raya.

Pembangunan lapangan tembak pesawat tempur dengan luasan 11.700 hektare pengerjaannya dimulai dari 2007 dan saat ini sudah selesai dibangun. “Lapangan tembak ini digunakan untuk penerbang di Skadron Elang Khatulistiwa, Lanud Supadio Pontianak guna meningkatkan efektivitas dari para penerbang dalam meningkatkan kemampuannya,” ungkap Iman kepada wartawan di Sungai Raya, baru-baru ini.

Menurutnya, selama ini, kalau mau berlatih menembak dari udara ke darat, penerbang Skadron Elang Khatulistiwa harus ke Madiun, Pekanbaru atau daerah lain yang sudah memiliki lapangan tembak. Sehingga lapangan tembak udara yang berada di Kalbar yang sudah selesai dalam pembangunannya ini diperuntukkan kesiapan untuk latihan pesawat tempur dalam penjagaan keamanan NKRI. "Ada dua tahap pembangunan untuk itu ingin melihat yang dibangun perlu apa yang akan ditingkatkan untuk latihan pesawat tempur karena lapangan tembak sangat diperlukan untuk skuadron udara yang ada di sini," katanya.

Mengingat, pada tahun 2012, Imam mengaku sudah tidak ada anggaran yang akan dialokasikan terkait dengan lapangan tembak yang ada saat ini berada di Kalbar. Sehingga dari Angkatan Udara melakukan pengecekan dengan melihat kelengkapan dan apakah lapangan tersebut memenuhi syarat untuk latihan.

Terkait dengan peningkatan keamanan, lanjut Imam, saat ini sedang dibangun hanggar untuk pesawat tanpa awak yang berfungsi untuk pengintaian. Pesawat tanpa awak yang akan ada nantinya menurutnya tidak hanya diperuntukkan di Kalbar namun juga untuk di daerah lain, namun tempatnya berada di Kalbar. "Karena yang mengadakan departemen pertahanan dan kita yang akan mengoperasikan jadi sekarang sudah dalam proses pembuatan dan kita harapkan akan dapat dipergunakan secepatnya," tuturnya.

Dan terpilihnya Kalbar terkait adanya pesawat tanpa awak, satu di antara faktornya yaitu landasan di Lanud Supadio dianggap memenuhi untuk membawa pesawat tersebut dengan menggunakan pesawat Hercules. Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi ilegal fishing, dan pengamanan perbatasan terkait keamanannya. “Untuk kondisi Kalbar kondusif dari segi udara namun satuan negara yang berdaulat harus siap untuk perang apabila ingin damai. Dengan kekuatan udara yang masih kurang dengan adanya kebijakan untuk memenuhi pertahanan maka dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Dan dengan adanya pesawat tanpa awak dan lapangan tembak udara untuk meningkatkan kesiapan dalam latihan dan pengamanan wilayah. KASAU yang tiba di Lanud Supadio, disambut dengan upacara adat dan tarian selamat datang dari etnis yang ada di Kalbar. Kedatangan KASAU juga dihadiri Wakil Gubernur Kalbar, beserta Kapolda Kalbar dan Pangdam XII Tanjungpura dan beberapa orang pejabat militer lainnya.

Sumber: Equator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar