Rabu, 03 Agustus 2011

Olimpiade Militer di Brazil, TNI Raih "The Best Fair Play"


Jakarta, Kontingen TNI meraih predikat "The Best Fair Play" dalam "orienteering" Olimpiade Militer ke-5 Dunia di Rio de Janeiro, Brasil.
Kepala Dinas Penerangan Umum TNI Kolonel Minulyo Suprapto dalam keterangan persnya dari Brasil yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin mengatakan predikat itu diberikan pada penutupan perhelatan tahunan itu pada Minggu (24/7) waktu setempat.
Atlet Orienteering TNI tampil memukau di ajang orienteering Olimpiade Militer dunia yang diselenggarakan di Paty de Alferes dan National Forest Mario Xavier, Saropedica, Rio de Janeiro.
Pada ajang itu, TNI tetap menunjukkan sportivitas dan semangat serta militansi yang tinggi. Dengan penampilan tersebut, Orienteering TNI mendapat penghargaan 'The Best Fair Play', kata Minulyo.
Ia mengemukakan, "orienteering" ini merupakan cabang olah raga baru bagi TNI, bahkan di tingkat nasional, cabang ini belum memiliki wadah organisasinya. Olah raga ini merupakan perpaduan antara navigasi darat dan lari lintas alam.
Dalam kegiatan yang baru pertama kali diikuti itu Indonesia itu, secara umum TNI menempati urutan ke-20 dari 22 negara peserta.
Prestasi lain juga ditunjukkan kontingen TNI di cabang atletik yang diraih Sersan Agus Prayogo untuk nomor lari 5.000 meter yang mampu masuk pada babak final dan mencatatkan waktu 14:02.12 detik.
Minulyo mengatakan, prestasi Agus tersebut mempertajam catatan waktu yang pernah diraih sebelumnya di kejuaraan atletik Asia di Kobe, Jepang, dengan catatan waktu 14:10 dan juga melampaui rekor yang dipegang pelari Malaysia Rahmat Chandra pada SEA Games 1997 di Jakarta yang mencatat waktu 14:08.
"Dengan catatan waktu itu Agus Prayogo berada pada urutan ke 12 dari 14 kompetitor final. Sedangkan pada urutan pertama dipegang pelari Kenya Kiptoo Mark dengan catatan waktu 13:06.17," katanya.
Begitu pula dengan cabang anggar, atlet TNI menunjukkan prestasinya yang patut dibanggakan, walaupun nomor beregu dengan dan floret kalah atas China dan Kanada, yang merupakan negara-negara unggulan cabang anggar.
"Meski begitu, di nomor perorangan TNI atas nama Serda Jupri mampu tembus peringkat 15 bersama-sama dengan atlet-atlet anggar rangking dunia seperti Simoncelli dari Italia dan Jun dari Korea Selatan," katanya.
Untuk cabang menembak pistol putri perorangan nomor 25 meter "Military Rapid Fire", Serka Octafin Rarun berada pada peringkat 15 dari 48 peserta. Sedang untuk beregu putra, nomor 25 meter Center Fire, petembak TNI berada pada peringkat ke-23 dari 34 negara.
Pada cabang tinju kelas 64 kg, Serda Afdan Bachita mampu menembus 16 besar dari 28 peserta. Di cabang judo pada kelas 81 kg, Pratu Horas Manurung mampu menembus 16 besar dari 37 negara.
Di cabang layar, kontingen TNI berada pada urutan ke-7 dari 10 negara peserta. Serka Mudji Erpintono atlet terjun payung, mampu berada di urutan 62 dari 169 peserta.
"Sedang untuk nomor beregu, kontingen TNI berada pada urutan 20 dari 30 negara peserta," ujar Minulyo.
Ia mengatakan secara umum, penampilan para atlet TNI sudah maksimal sesuai target yang diharapkan.
Sumber : Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar