Rabu, 21 Maret 2012

Presiden RI : JIDD Upaya Mendorong Terbangunnya Kepercayaan Antara Negara-Negara


Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dengan didampingi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, memukul gong tanda dibukanya Forum Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang Kedua tahun 2012. JIDD 2012 saat ini diselenggarakan dari tanggal 21 sampai dengan 23 Maret 2012 bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Jakarta, DMC – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pertemuan antara negara-negara yang membahas masalah keamanan seperti Forum Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) ini mendorong semakin terbangunnya kepercayaan antara negara-negara di Kawasan Asia Pasific. "Semakin sering masing-masing negara bertemu untuk saling membangun pengertian dan kepercayaan maka stabilitas wilayah dapat tercapai," ungkap Presiden SBY saat membuka JIDD 2012, Selasa (21/3) di JCC, Senayan, Jakarta.
Ditambahkan Presiden SBY, Forum dialog seperti JIDD ini merupakan salah satu ajang saling bertemu dan bertukar pikiran dalam hal keamanan.
Presiden juga menjelaskan bahwa saat ini ASEAN mampu membuat wilayah Asia Tenggara bebas dari konflik antar negara-negara anggotanya dimana hal ini sangat berbeda dengan yang terjadi dimasa lalu. Pada tahun 2011 lalu telah ditandatangani kesepakatan yang dikenal sebagai Bali Concord 3 yang mengurai peran strategis ASEAN di bidang politik dan ekonomi secara global setelah tahun 2015.
ASEAN juga telah mendorong 18 negara untuk menyepakati prinsip-prinsip yang saling menguntungkan. Deklarasi ini tidak mengikat secara hukum tetapi mengikat secara moral, dan deklarasi ini mencakup penghormatan terhadap hukum internasional, HAM, penyelesaian persengkataan dan menghindari penggunaan kekerasan terhadap negara lain. ASEAN juga telah mampu mendorong penyelesaian konflik Laut Cina Selatan yang berlarut-larut selama beberapa tahun terakhir ini dengan pembicaraan-pembicaraan penyelesaiannya antara Negara-negara anggota ASEAN dengan RRT.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa kita harus melihat peningkatan anggaran pertahanan sebuah negara bukan berarti negara itu menghadapi sebuah ancaman tetapi demi modernisasi persenjataannya. Dan rasa saling percaya antar negara dapat dibangun dari hubungan antar personal anggota militernya. Karena hal itu terbukti efektif membangun kerjasama dalam menjaga stabilitas dan mengurangi efek konflik karena terbukanya ruang komunikasi.
Hal itu pula yang ditekankan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam sambutan selaku tuan rumah dalam forum dialog ini. Menhan mengatakan bahwa dengan semakin stabilnya keamanan wilayah Asia Pasifik mendorong militer masing-masing negara untuk bekerjasama dalam operasi selain perang seperti tema dalam dialog ini. Menhan juga menjelaskan bahwa dialog ini juga diharapkan dapat menjadi ajang peningkatan hubungan kerjasama negara-negara peserta dialog, dan APSDEX (Asia-Pasific Security and Defense Expo) dimaksudkan sebagai penyokong dialog ini.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa forum JIDD 2012 ini sangat berarti karena mempertemukan pejabat-pejabat penting di bidang keamanan dengan para praktisi dan ahli-ahli di bidang keamanan. Sekjen PBB berharap forum ini dapat meningkatkan pula kerjasama antara Negara-negara peserta forum dialog ini dengan PBB.
Sekjen PBB juga membahas mengenai penciptaan perdamaian dan tantangan keamanan di abad ke-21 ini dan bagaimana seluruh bangsa dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan tersebut. Ia juga membahas pentingnya kerjasama masyarakat internasional dalam penyelesaian konflik suatu negara yang sudah mengancam keamanan baik rakyatnya maupun negara lain. Untuk penciptaan perdamaian itu, dibutuhkan kelengkapan yang memadai bagi pasukan perdamaian PBB.
Pasukan perdamaian PBB saat ini sangat membutuhkan 44 helikopter bagi kelancaran operasinya dalam melindungi masyarakat dunia terutama ketika mencapai tempat krisis yang susah dilalui melalui darat. Ketika muncul krisis, kehancuran dan pembantaian terjadi, pasukan perdamaian PBB harus siap mengatasinya.
Forum dialog internasional ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai tanggal 21 hingga 23 Maret 2012 juga dihadiri PM dan Menhan Timor Leste Xanana Gusmao dan mantan Presiden Filipina Fidel Ramos serta Asistant Director of National Intelligence for Partner Engagement (Amerika Serikat) Michael Flynn. Pada kesempatan ini Forum JIDD 2012 juga mengundang Director - Cooperative Cyber Defense Centre of Excellence (NATO) Ilmar Tamm dan Under Secretary General and Emergency Relief Coordinator UN OCHA, Valerie Amos.
Disamping itu juga, Forum JIDD 2012 yang mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah Asia Pasifik dan sekitarnya dihadiri delegasi negara-Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Beberapa Menteri Pertahanan Negara ASEAN dan Negara Eropa, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Belgia, serta sejumlah panglima angkatan bersenjata negara di Asia siap menghadiri forum dialog tersebut.
Lebih dari perwakilan 40 negara dan 50 orang pembicara internasional lainnya bersama 1.300 perserta menghadiri Forum Dialog Pertahanan terbesar di ASEAN ini.(MAW/DAS/SR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar