Kamis, 05 April 2012

Empat BUMN Industri Pertahanan Jajaki Kerja Sama dengan Negara Sahabat

5 April 2012, Jakarta: Empat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pertahanan menjajaki kerja sama dengan sejumlah negara sahabat dan investor asing. Keempat perusahaan BUMN yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT GMF Aero Asia dan PT PAL Indonesia yang diwakili oleh para petingginya masing-masing melakukan penjajakan melalui pertemuan yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Wardana saat membuka pertemuan di Kantor Kemlu RI, Jakarta, Kamis (5/4), menyatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menginformasikan perkembangan terbaru dari industri pertahanan Indonesia kepada investor asing dan negara sahabat.

”Melalui pertemuan ini, peruhasahaan yang bergerak dalam industri strategis di Indonesia bisa mengungkapkan potensi bisnisnya sehingga diharapkan ada peningkatan kerja sama,” ujar Wardana.

Wardana menjelaskan, kiprah keempat perusahaan BUMN dalam industri strategis dan pertahanan tersebut tak perlu diragukan lagi. Ia menilai, keempat BUMN telah berkontribusi besar bagi industri nasional.

Sementara Direktur Jenderal Informasi Publik Kemlu RI, AM. Fachir, menyatakan, pertemuan tersebut mampu menjadi ajang interaksi antara BUMN yang ada di Indonesia dengan para Duta Besar negara sahabat untuk mengggali lebih dalam kesempatan kerja sama bisnis.

”Semoga presentasi yang disampaikan hari ini bisa memberi informasi bagi Duta Besar untuk menjalin kerja sama bisnis dengan BUMN Indonesia,” katanya.

Kazakhstan Jajaki Kerjasama dengan PT DI


Kazakhstan menjajaki kerja sama strategis industri penerbangan dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), termasuk opsi pembelian sejumlah pesawat produksi industri dirgantara Indonesia.

"Persiapan kerja sama itu telah diawali dengan peninjauan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Kazakhstan, Kayrat Sarybay, bersama rombongannya ke PTDI awal minggu ini," kata Kepala Humas PTDI Rakhendi Triyatna di Bandung, Kamis.

Manurut dia, Sarybay mengunjungi PTDI pada Selasa (3/4) untuk mempersiapkan agenda pembicaraan RI-Kazakhstan saat pemimpin negara itu, Nursultan Nazarbayev, datang ke Indonesia bulan ini.

Ia mengatakan, Kazakhstan menyatakan tertarik dengan paparan PTDI tentang kemampuan dan kompetensi dalam membuat pesawat terbang dan berbagai jenis persenjataan.

Pada kesempatan itu, katanya, badan usaha milik negara bidang industri pertahanan lain juga menyampaikan presentasi masing-masing, termasuk PT Pindad, PT Dahana, PT LEN Industri dan PT INTI.

Sumber: Jurnas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar