Setelah "kenyang" diembargo oleh Amerika Serikat, Indonesia memutuskan untuk mengurangi ketergantungan sistem senjata dari Om Sam. Untuk itu selain Rusia dan Cina, beberapa negara Eropa Barat dan Asia menjadi sasaran Jakarta guna mendapatkan sistem senjata yang tak kalah andal dibandingkan buatan Amerika Serikat. Cuma perlu diperhatikan dengan seksama apakah betul Jakarta bisa melepas ketergantungan sistem senjata dari Washington dengan kebijakan itu?
Kalau sistem senjata yang diboyong Jakarta berasal dari Moskow dan Beijing dan semua teknologi dalam sistem senjata itu murni hasil pengembangan dari negeri Kamerad Medvedev dan Kamerad Hu Jin Tao, ketergantungan itu bisa diputus. Namun ketergantungan itu tetap ada ketika Jakarta berpaling ke Paris dan Seoul misalnya.
Sebagai contoh, ketika Jakarta mau membeli sistem senjata tertentu buatan Seoul, ternyata di dalamnya ada komponen buatan Washington. Oleh Amerika Serikat, Indonesia diminta menandatangani End User Certificateyang disodorkan oleh Uwak Sam. Bila tidak, sistem senjata yang akan dikirim dari Seoul beberapa akan kosong melompong karena ada sub komponen buatan Amerika Serikat. Kasus ini mirip dengan pengadaan rudal Exocet MM-40 buat Angkatan Laut Indonesia beberapa tahun lewat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar