INTELIJEN.co.id - Berbagai penembakan di area Freeport selama ini diduga kuat dilakukan oleh sempalan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dilaporkan Antara, Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Erfi Triassunu, Kamis, 16 Februari 2012, mengatakan hingga saat ini pengikut bekas Panglima TPN OPM, mendiang Kelly Kwalik masih ada dan diduga kuat mereka mendalangi berbagai aksi penembakan di areal Freeport.
Kelly Kwalik tertembak mati dalam penyergapan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di sebuah rumah di kawasan Gorong-gorong Timika pada 16 Desember 2009.
"Pasti ada hubungannya. Sempalan-sempalannya kan pasti ada," kata Erfi Triassunu. Dia mengaku pernah bertemu secara langsung dengan Kelly Kwalik beberapa tahun lalu saat bertugas selama tiga bulan di Timika.
Berbagai aksi teror penembakan yang dilakukan oleh kelompok pengikut Kelly Kwalik tersebut diduga dilatari oleh perasaan dendam lantaran mereka tidak diperhatikan. "Intinya soal kesejahteraan dan keadilan," tutur Erfi.
Terkait semakin kerapnya aksi penembakan oleh gerombolan bersenjata tak dikenal di areal Freeport akhir-akhir ini, menurut Pangdam Cenderawasih, Kapolda Papua Irjen Pol Drs Bigman Lumban Tobing secara resmi telah meminta bantuan dan dukungan pengamanan dari jajaran Kodam XVII Cenderawasih.
Jajaran Kodam XVII/Cenderawasih akan memberikan dukungan maksimal dalam hal pengamanan PT Freeport sebagai salah satu Obyek Vital Nasional (Obvitnas).
Sesuai ketentuan UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, katanya, para prajurit TNI juga diberikan kewenangan untuk melakukan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yaitu dalam rangka mengatasi kelompok separatis.
Dari data PT Freeport Indonesia, terhitung sejak Juli 2009 hingga Februari 2012, tercatat sudah 15 orang meninggal dan 54 orang lainnya terluka akibat aksi penembakan oleh kelompok bersenjata tak dikenal.
Para korban meninggal berprofesi sebagai karyawan Freeport, karyawan perusahaan kontraktor, pendulang tradisional, petugas security Freeport dan aparat keamanan dari pihak kepolisian.
Dilaporkan Antara, Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Erfi Triassunu, Kamis, 16 Februari 2012, mengatakan hingga saat ini pengikut bekas Panglima TPN OPM, mendiang Kelly Kwalik masih ada dan diduga kuat mereka mendalangi berbagai aksi penembakan di areal Freeport.
Kelly Kwalik tertembak mati dalam penyergapan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di sebuah rumah di kawasan Gorong-gorong Timika pada 16 Desember 2009.
"Pasti ada hubungannya. Sempalan-sempalannya kan pasti ada," kata Erfi Triassunu. Dia mengaku pernah bertemu secara langsung dengan Kelly Kwalik beberapa tahun lalu saat bertugas selama tiga bulan di Timika.
Berbagai aksi teror penembakan yang dilakukan oleh kelompok pengikut Kelly Kwalik tersebut diduga dilatari oleh perasaan dendam lantaran mereka tidak diperhatikan. "Intinya soal kesejahteraan dan keadilan," tutur Erfi.
Terkait semakin kerapnya aksi penembakan oleh gerombolan bersenjata tak dikenal di areal Freeport akhir-akhir ini, menurut Pangdam Cenderawasih, Kapolda Papua Irjen Pol Drs Bigman Lumban Tobing secara resmi telah meminta bantuan dan dukungan pengamanan dari jajaran Kodam XVII Cenderawasih.
Jajaran Kodam XVII/Cenderawasih akan memberikan dukungan maksimal dalam hal pengamanan PT Freeport sebagai salah satu Obyek Vital Nasional (Obvitnas).
Sesuai ketentuan UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, katanya, para prajurit TNI juga diberikan kewenangan untuk melakukan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yaitu dalam rangka mengatasi kelompok separatis.
Dari data PT Freeport Indonesia, terhitung sejak Juli 2009 hingga Februari 2012, tercatat sudah 15 orang meninggal dan 54 orang lainnya terluka akibat aksi penembakan oleh kelompok bersenjata tak dikenal.
Para korban meninggal berprofesi sebagai karyawan Freeport, karyawan perusahaan kontraktor, pendulang tradisional, petugas security Freeport dan aparat keamanan dari pihak kepolisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar