Kamis, 08 Maret 2012
64 Pesawat Bakal Meriahkan HUT TNI AU ke-66 di Jakarta
JAKARTA - Peringatan hari ulang tahun ke-66 TNI-AU pada 9 April nanti akan lebih meriah ketimbang biasanya. Demonstrasi statik, dinamis, terbang formasi, hingga aerobatik akan dilakukan 64 pesawat terbang dari berbagai skuadron udara mereka.
"Ke-66 pesawat terbang berbagai tipe itu akan berpartisipasi. Selain pesawat terbang, 2.500 personel terdiri dari dua brigade dan tujuh batalion upacara akan berparade serta defile. Masyarakat umum bisa menyaksikan semua hal itu dari dekat," kata Kepala Dinas Penerangan TNI-AU, Marsekal Pertama TNI Yunus Azman, di Pangkalan Udara Utama TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (8/3).
Perencanaan ketat sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Unsur udara dan darat telah disiapkan sedemikian rupa sehingga bisa saling menguatkan makna peringatan hari jadi TNI-AU kali ini.
Sejak 1 April, katanya, pesawat-pesawat terbang yang terlibat telah hadir di apron Terminal Haji, sisi lain Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma itu.
Terminal inilah yang akan dipergunakan menjadi lokasi persiapan utama unsur-unsur pesawat terbang, di sini pula akan dilakukan peragaan statis pesawat-pesawat terbang yang tidak mengudara. Direncanakan, yang menjadi inspektur upacara adalah Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat.
Jenis dan tipe pesawat terbang yang ada dalam daftar arsenal TNI-AU akan dilibatkan semua. Terdiri dari F-5E/F Tiger (3 unit), Hawk 100/200 (10 unit), F-16A/B Fighting Falcon (6 unit), Sukhoi Su-27 dan Su-30 Flanker (6 unit), 11 C-130 Hercules (9 unit untuk terjun statik, satu latihan terjun bebas dan 1 tanker udara), dan B737-200 Surveillance.
Masih ditambah CN-235/235 MPA (2 unit), C-212 Aviocar (2 unit), KT-1B Wong Bee (8 unit sebagai Jupiter Aerobatic Team), helikopter NAS-332/330 Super Puma dan Puma (4 unit), helikopter EC-120 Colibri, helikopter Bolkow-Blohm, dan Cessna dari Akademi TNI-AU (masing-masing 2 unit).
"Manuver-manuver yang akan diperagarakan semuanya manuver yang biasa dilakukan pesawat militer. Itu sebabnya tidak ada kalangan sipil yang bisa ikut dalam pesawat-pesawat terbang itu," kata Azman.
Sumber : ANTARANEWS.COM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar