Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kanan) berbincang dengan (dari kanan-kiri) Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BIN Mayjen TNI Marciano Norman dan KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo sebelum mengikuti sidang kabinet terbatas bidang politik, hukum dan keamanan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/2). Sidang tersebut membahas soal rencana kelanjutan pengembangan pembangunan Indonesian Peace and Security Centre (IPSC) di kawasan Canti Dharma, Sentul, Bogor, Jawa Barat. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/mes/12)
2 Februari 2012, Jakarta: Kompleks Pusat Keamanan dan Perdamaian 'Santi Dharma' di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, mengalami perkembangan menjadi tujuh fungsi. Selain fungsi utama sebagai pusat pemeliharaan perdamaan dan keamanan, juga ada pusat siaga kekuatan (standby force) dan olahraga militer.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan hal ini di Kantor Presiden, usai rapat terbatas kabinet, Kamis (2/2) sore.
"Dengan adanya dinamika perubahan, center yang tadinya hanya untuk dua kegiatan, sekarang menjadi tujuh kegiatan. Maka kita laporkan langkah-langkah yang harus kita lakukan, terutama mengenai tata ruang, kemudian juga masalah pertanahannya juga berubah, lalu juga beberapa masalah koordinasi," Menhan Purnomo menjelaskan.
Menurut Purnomo, setidaknya akan ada lima lembaga kementerian terlibat atau akan terlibat dalam pembangunan kawasan Santi Dharma ini, sehingg koordinasi menjadi perihal penting. Beberapa lembaga yang terlibat, antara lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kemendikbud, dan Kementerian Pekerjaan Umum. Purnomo juga menegaskkan bahwa target penyelesaian kawasan ini tetap tahun 2014.
Sumber: Presiden RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar