"Dalam pengadaan alutsista terbukti pemerintah, end user banyak order. Tapi ini perlu landasan kuat untuk kebijakannya," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Rotary Wing Hall PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Jumat (2/3).
Menurutnya, Pemerintah serius untuk mendorong industri pertahanan. Namun begitu, dia mengingatkan agar industri pertahanan dalam negeri agar meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya. "Kami ingin industri pertahanan tak hanya tergantung pada pasar domestik, tapi juga bisa memenuhi kebutuhan ekspor," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin menyatakan DPR pun mendukung upaya pemerintah ini. Menurutnya, DPR telah menaikkan anggaran pertahanan 38 kali lipat hingga saat ini. "DPR mendukung secara unlimited. Tapi DPR pun perlu melakukan kontrol agar tiap rupiah terbukti," jelas Tubagus.
Karenanya, sambung Tubagus, DPR akan mendorong percepatan RUU Industri Pertahanan dengan menargetkan selesai pada Juli mendatang. "Nanti akan semakian jelas dasar hukumnya dimana BUMNIP melakukan upaya-upaya dalam rangka mendukung juga kemandirian TNI, khususnya dalam pengadaan alutsista," ungkapnya.
PTDI Sambut Baik
PTDI menyambut baik adanya RUU Industri Keamanan dan Pertahanan. Jika nantinya RUU itu disahkan, diyakini akan membuat PTDI lebih baik.
"Dengan RUU itu, kita akan punya perencanaan yang matang. Industri kita akan punya planning ke depan, kesiapannya akan jauh lebih baik," kata Dirut PTDI Budi Santoso.
Budi mengatakan, pihaknya siap membantu TNI dalam upaya mendukung kinerjanya bagi negara. "Kami siap mendukung TNI, khususnya yang berkaitan dengan PT DI yaitu di bidang pembuatan pesawat," ujarnya.
Sumber : JURNAS/ DETIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar