Kamis, 15 September 2011

Bakosurtanal Serahkan Peta Indonesia ke ANRI


Asep Karsidi dan M. Asichin

Untuk pertama kalinya, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memiliki peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hasil buatan dalam negeri. Selama ini, peta nasional yang selama ini tersimpan di ANRI merupakan peta-peta era Hindia Belanda. Peta baru tersebut diserahkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).
"Jadi peta Indonesia yang benar untuk saat ini yang buatan Bakosurtanal ini," kata Kepala Bakosurtanal Dr Asep Karsidi pada penandatanganan Nota Kesepahaman dengan ANRI yang disaksikan oleh Menkokesra Agung Laksono dan Menristek Suharna Surapranata di Cibinong, Kamis (15/09).

Peta NKRI yang diserahkan ke ANRI tersebut, adalah peta dinding ukuran 2x1,4 meter2 dalam bentuk "hardcopy" yang pembuatannya masih dilakukan dengan cara lama (digambar atau kartografi) versi sebelum 2010.

Ia mengakui, selama ini belum ada pengarsipan peta-peta Bakosurtanal, sebagai lembaga satu-satunya yang berurusan dengan pemetaan nasional. "Sepekan lagi, kami juga akan menyerahkan peta NKRI terbaru ke ANRI dalam bentuk 'hardcopy' juga. Peta ini sudah menggunakan metode pencitraan satelit, sehingga lebih riil. Selain itu, di peta ini wilayah NKRI sudah bertambah seluas 4.000 km2," paparnya.

Dengan pengarsipan peta ini, Bakosurtanal berharap, informasi geospasial Indonesia tersimpan, terselamatkan dan selalu terekam setiap perubahan demi perubahannya.  Bakosurtanal juga berharap pemerintah memperbanyak peta NKRI yang akan diterbitkan itu untuk disebarkan ke semua kecamatan, kelurahan, hingga sekolah-sekolah, sehingga seluruh rakyat mengetahui wilayah Indonesia yang sangat luas sampai 8 juta km2.

Dikatakan Kepala ANRI M Asichin, selama ini peta-peta Indonesia yang disimpan di ANRI merupakan peta-peta zaman Hindia Belanda seperti peta tahun 1902. Peta-peta ini juga diserahkan ke Bakosurtanal, namun dalam bentuk "copy digital".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar