Minggu, 04 September 2011

TNI AU Percepat Pengadaan Alutsista Sebelum Masa Jabatan SBY Berakhir



KULON PROGO - TNI-AU akan mempercepat program pengadaan berbagai alutsista dan sistem pendukungnya untuk periode tahun 2010-2014.

Demikian disampaikan Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat, di Wates, Kamis (1/9), "Presiden SBY berharap sebelum masa jabatannya berakhir (tahun 2014) program pengadaan alutsista sudah selesai. Sehingga saat masa jabatan beliau berakhir, TNI dalam hal ini TNI-AU sudah kuat."

Saat ini program pengadaan alutsista baru TNI AU sudah berjalan. Mulai dari pengadaan pesawat EMB-314 Super Tucano dari Brazil, jet latih T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan dan enam Sukhoi Su-27/30 Flanker beserta persenjataannya.

Menyoal mengenai hibah jet tempur F-16, Sufaat berkata, Konggres Amerika pada 16 Agustus lalu baru saja menyetujui permohonan kita. Dan telah disetujui sebanyak 30 unit jet tempur.

Begitupula halnya dengan program kerjasama pembuatan jet tempur generasi 4.5 terbaru, KF-X/IF-X. "Diharapkan hingga tahun 2024 nanti, Indonesia akan memiliki tambahan 50 unit pesawat tersebut," katanya.

Dikatakan KSAU hubungan baik dengan negara-negara cukup menjadi obat mujarab. Sufaat menyatakan, TNI-AU kini juga sedang menunggu pengadaan hibah pesawat angkut C-130 Hercules dari AU Australia.

"Kami masih menunggu dari Australia seperti pengadaan pesawat Hercules untuk pengananan bencana. Sehingga jika terjadi bencana, dapat digunakan untuk membantu menangani seperti penyaluran bahan makanan atau untuk menyelamatkan korban bencana," katanya.

Menurut dia, banyak pesawat yang sudah ada perlu segara diganti karena usianya rata-rata mencapai 30 tahun. "kalau tidak diganti biaya perawatannya sangat tinggi. Selain itu, ada beberapa suku cadangan pesawat sudah tidak dibuat lagi karena pabrik yang membuat pesawat sudah tidak beroperasi," katanya.

Walau demikian, kata dia, meski beberapa pesawat sudah tidak dapat berfungsi secara maksimal, TNI-AU akan memaksimalkan operasionalisasi pesawat tempur untuk mengamankan wilayah kedaulatan Indonesia dari ancaman negara-negara lain.

Sumber : ANTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar