Selasa, 21 Februari 2012

Menhan Ke RRC Sepakati Kerjasama Produksi Rudal Darat-ke-Darat, Darat-ke-Udara & Udara-ke-Darat


Salah satu jenis rudal darat-ke-udara yang berhasil dikembangkan dan diproduksi RRC.
Jakarta, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama pejabat lainnya melakukan kunjungan ke China pada 19-21 Februari dalam rangka memenuhi undangan Menteri Pertahanan China Jenderal Liang Guanglie.
"Segera setelah mendarat di Beijing, pada hari pertama Menhan melakukan kunjungan, menggelar diskusi, serta meninjau dua kompleks industri pertahanan China yang terkait dengan produksi peluru kendali," tulis siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Dalam kunjungan dinas tersebut, Menhan didampingi oleh Wakil KSAL Lakdsya TNI Marsetio, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, Kabaranahan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, serta Karo TU Kemhan Laksma TNI Yuhastiar.
Di akhir pertemuan tersebut, dicapai kesepakatan untuk kerja sama industri pertahanan, yang meliputi alih teknologi yang diharapkan menguntungkan kedua negara.
"Kerja sama industri pertahanan tersebut terkait dengan produksi peluru kendali darat ke darat (ground to ground), darat ke udara (ground to air), serta udara ke darat(air to ground)," kata siaran pers itu.
Delegasi Kemhan hari ini dijadwalkan melakukan pertemuan dan perundingan dengan Menhan China Jenderal Liang Guanglie, kemudian bertukar pikiran dengan salah satu lembaga riset/ produksi industri pertahanan terkemuka lainnya di China.
Pertemuan lain yang merupakan bagian dari kunjungan itu adalah pertemuan dengan Wakil Kepala Komite Sentral Militer china, Jenderal Guo Boxiong, yang merupakan orang pertama di Angkatan Perang China (PLA).
Rudal darat-ke-udara KY-80 (HQ-16) buatan RRC yang juga dilirik oleh Kohanudnas. Mudah-mudahan pengadaan rudal pertahanan udara jarak sedang dan jauh ini menjadi kenyataan demi meningkatkan nilai tawar bangsa Indonesia dalam kancah diplomatik regional dan internasional, sekaligus sebagai daya tangkal untuk mencegah masuknya berbagai penerbangan gelap militer/sipil asing ke dalam wilayah udara nasional.
Rudal HQ-16 yang diluncurkan secara vertikal ini memiliki manuverabilitas yang tinggi dengan kecepatan hingga Mach 4 dengan jangkauan 40km.
Menhan dijadwalkan mengakhiri kunjungannya dengan menemui Wakil Perdama Menteri Li Keqiang, Selasa (21/2). Wakil Perdana Menteri Li Keqiang merupakan kandidat kuat Perdana Menteri China berikutnya.
Sebelum bertolak ke Negeri Tirai Bambu, pada pekan lalu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro telah meresmikan Kapal Cepat Rudal 40, KRI Kujang 642, di Dermaga Batu Ampar Kota Batam yang merupakan hasil karya putera-puteri Indonesia.
Sumber : Antara
---
Sumber Berita:
Kemhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar